REVISI BERTAHAP ⚠️
Disuatu tempat seorang gadis cantik tengah menikmati teh hangat dengan senyum manisnya.
Tunggu waktu yang tepat, maka semua akan kembali pada posisi nya semula-Batinnya.
---
Sementara itu Alula tengah asik dengan ponselnya, Natusha baru saja mengirim sebuah pesan kepada Alula.
Tante Tusha
Online| Malam cantik
21.05Anda
Malam tante
21.17|Kok belum tidur?
21.18Anda
Ini baru aja selesai ngerjain tugas tante😁
21.18|Abis ini bobo ya cantik
|Tante cuma mau ngomong
tanggal pernikahannya di majuin sayang
21.20
Alula berfikir sejenak. Tanggal pernikahan? tanggal pernikahan siapa?"Ya ampun lupa" Ia baru ingat jika tanggal pernikahan saudara Tala dimajukan menjadi minggu ini.
Anda
Iya tante Alula inget
Kalo gak salah kak Tala
udah bilang juga sama Lula
21.22"Hampir aja lupa. Berasa di ajak ngomong sama calon mama mertua" Alula cekikikan dengan badan yang bergulung kekanan dan kekiri di atas kasur empuknya.
| Bagus deh kalo Tala udah bilang
| Ya udah sekarang udah malem
bobo ya cantik, besok sekolah
| good night mantu♥️
21.22"AAAAAAAAA jantung Alula ga sehat".
"Bunda tolongin Lula, huhu mau nangis".
Alula melompat kesana kemari, entahlah ia merasa senang saat ini. Bohong jika Alula tidak menaruh hati kepada Tala, apa lagi sudah mendapat lampu hijau dari Natusha selaku mama dari seorang Tala Marendra.
"Ya ampun. Kok jadi kaya kapal pecah" Gumam Lula saat menyadari keadaan kamarnya yang sudah persis seperti kapal yang terhantam ombak.
---
Berbeda lagi dengan Tala yang saat ini tengah asik dengan laptop dipangkuannya. Saat ini ia disibukkan dengan pekerjaan kantor.
Memang papa Tala sedikit demi sedikit memberikan kepercayaan kepadanya untuk mengurus kantor, walaupun tidak sepenuhnya. Tujuannya? agar Tala belajar sejak sekarang dan jika suatu saat nanti dibutuhkan ia sudah bisa menghandle perusahaan tanpa ragu.
Ceklek
Pintu kamar terbuka, menampilkan seorang ibu yang sedang membawa nampan berisikan susu diatasnya.
"Maaf mama gak ketuk pintu dulu" ucapnya lalu meletakkan nampan diatas meja berdekatan dengan posisi Tala yang bersandar pada kepala kasur.
Tala tersenyum hangat lalu memeluk pinggang mamanya yang saat ini berdiri disebelah. "Gak papa ma".
Natusha mengusap rambut sang anak dengan lembut. Ia tau pasti anaknya ini mode manja, sudah dapat dilihat dari tingkah lakunya.
"Capek ya sayang?" ucapnya pelan dengan tangan yang masih setia mengusap usap rambut milik Tala.
"He'em. capek" gumam Tala lirih yang masih bisa didengar oleh Tusha.
"Ututu anak mama" Tusha yang gemaspun akhirnya memeluk kepala Tala yang masih saja mendusel pada perutnya. "Udah malem bobo gih. Besok lagi bisa urusan kantor mah".
"Minum susunya gih" Tala melepaskan pelukannya lalu meminum susu yang dibuat oleh Tusha.
Tusha tersenyum lalu mengusap pipi anaknya halus. "Besok ambil baju yang udah mama pesan di butiknya temen mama ya sayang. Sama Lula".
Tala mendongak, matanya sayu karena mengantuk dan sialnya itu menambah kesan lucu pada wajah Tala menurut Tusha.
"He'em. Tala ngantuk, mau bobo" gumamnya.
"Ya udah bobo, mama juga mau kekamar abis ini" Tangan Tusha ditahan oleh Tala, sehingga langkahnya yang hendak keluar membawa nampan dan gelas kosong pun berhenti.
"Kenapa hemm?".
"Tala mau mama usap-usap biar bisa bobo ma. Boleh ya?" Ajkajzbwushjsbsh Tusha rasanya ingin memasukkan Tala kedalam perutnya lagi. Anak ini selalu menggemaskan dimatanya.
"Iya sayang boleh, tapi mama balikin nampan ini dulu ya. Tala juga belum sikat gigi sama cuci kaki, nanti kumannya nempel nak" ucap Tusha dengan tangan kanan mengacak rambut anaknya.
"Iya deh ini cuci kaki sama sikat gigi. Mama jangan lama-lama ya tapi, nanti Tala ngambek".
"Iya tayangnya mama, bayi jumbonya mama" Tusha mencubit pipi Tala gemas lalu berlari hingga hampir saja gelas yang berada di atas nampan jatuh.
Setelah Natusha keluar kini berganti Tera yang masuk kedalam kamar Tala dengan muka nya yang tidak jauh ngantuknya dari Tala sedangkan kedua tangannya memeluk guling sambil berjalan, lalu tubuhnya terjatuh di atas kasur empuk milik Tala.
"Pokoknya Tera juga mau bobo disini, mau di usap-usap sama mama".
Tusha yang baru saja hendak memasuki kamar anaknya dibuat terheran heran dengan tubuh Tera yang terkulai di atas kasur. Tala juga ikut tertidur di kasur yang kosong saat baru saja keluar dari kamar mandinya.
"Mama cepet ! Tera sama kakak udah ngantuk" ucap Tera dengan suara seraknya.
Tusha segera memposisikan dirinya ditengah-tengah antara kedua anaknya yang saat ini memeluk tubuh kecilnya dari samping kanan dan kiri. Kepalanya menoleh ke sebelah kanan mengecup kening Tala, lalu menoleh kekiri untuk mengecup kening Tera juga.
"Udah besar semua anak mama, dulu badannya kecil kaya labu, sekarang melebihi mama" ucapnya lirih agar tidak mengganggu kedua anaknya.
Cerita ini ditulis sebanyak 735 kata
Gak banyak tapi gak papa lah ya.Kalo ada typo maaf guys hehe😁
Btw cerita 'Ghost' yang kemarin di unpublish karena mau menyelesaikan cerita ini dulu🙏
Jangan lupa vote👻
Ceritanya masih disempen kan ya di perpus? semoga masih papay~
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories About You || Hwang Hyunjin X Heejin Loona
RandomTentang Nabastala Marendra dan gadis lugu Shinalula Renjana, beserta dengan masa lalu mereka masing-masing yang tersusun menjadi sebuah teka teki. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak kalian,paling tidak di chapter yang kalian sukai. Terima Kasih 🖤...