Berkat rengekan serta tarikan yang diberika Alula kepada Maya membuat kaki Maya yang menempel pada tubuhnya, mau tak mau harus mengikuti kemauan Alula untuk mengunjungi salah satu butik yang notabene milik sodara Maya.Sejak bell sekolah berbunyi saat itu pula Alula segera menarik dan terus merayu Maya agar mau pergi mencari dress yang akan ia kenakan paling tidak pada saat acara perpisahan dengan Bu Erda. Masalah acara keluarga Tala? Itu urusan belakang toh masih seminggu lagi. Batin Lula.
"Kira-kira bagus yang mana ya May, yang kanan apa yang kiri?". Alula menunjukkan kedua dress yang berada di tangan kanan dan kirinya kepada Maya. Ditangan kanan merupakan dress berwarna hitam diatas lutut dengan bagian pundak yang sedikit terbuka. Sedangkan kiri merupakan dress berwarna soft blue selutut terlihat lebih anggun jika digunakan oleh Alula.
"Kiri" jawab Maya singkat.
Alula mengangguk anggukan kepalanya. "Kenapa gak yang kanan? Bagus kok".
"Terlalu terbuka. Gua gak mau badan lo diliat orang mesum se-seantero sekolah!" ucap Maya yang mampu membuat Alula langsung meletakkan dress itu kembali ke tempat semula.
"Sekarang giliran Maya. Kita cari dress yang pas dan cocok buat Maya okeyy" Alula menarik lengan Maya dengan semangat yang belum reda.
---
"Anak bunda kayanya seneng banget ya pulang telat, ngga izin dulu sama bunda?!" Ucap Rumi ketika baru saja melihat putrinya memasuki rumah dengan senyum yang terpancar dalam bibir ranumnya.
"Hehe. Maaf bunda. Tadi Lula abis dari butik beli dress buat acara perpisahan guru Lula".
Darumi menggelengkan kepalanya. "Lain kali kamu kalo pulang telat. Izin sama bunda dulu, atau kalo ngga sama ayah, biar bunda ngga khawatir sayang" Rumi mengusap puncak kepala putrinya.
"Iya Alula minta maaf bunda".
"Bunda maafin". Alula celingak celinguk melihat kearah belakang Rumi."Cari apa hmm?!" Tanya Rumi.
"Ayah? Belum pulang?".
"Ayah ada lembur jadi pulang agak malem. Sekarang kamu mandi gih udah sore". Alula menganggukkan kepalanya. Dengan secepat kilat Alula menaiki tangga dan memasuki kamarnya. Sementara Rumi kembali menggelengkan kepalanya.
---
"Bang. Kapan gua masuk sekolah?" Tanya seoarang gadis yang saat ini tengah bersandar pada sofa di kediaman Afeksa. Sementara laki laki yang disebelahnya tengah asik memainkan ponselnya sejak tadi.
Merasa tak ada jawaban dari lawan bicaranya gadis itu menarik telinga kanan Jagra hingga membuat sang empu merasa sedikit panas pada telinganya."Bang gua ngomong sama lo ishh".
"Arghh--- Sakit" Jagra mengusap telinganya. "Mungkin Senin depan. Soalnya guru yang ngurus surat pindah lo dia pindah tugas. Jadi agak ke tunda" jawab Jagra seadanya.
Tatapan lesu seketika terpancar pada wajah putih mulus gadis yang merupakan adik Jagra satu-satunya. Jagra mengusap pelan puncak kepala adiknya dan mengecupnya singkat.
"Cuma ketunda beberapa hari doang kok. Tenang aja" ucap Jagra berusaha meyakinkan adiknya.
"Tapi gak sabar serius!" bibir mungilnya berulang kali berkomat kamit entah apa yang iya ucap, yang jelas kekesalannya sudah tidak dapat dibendung lagi.
"Ada apa sih anak Bunda?! Mukanya kusut banget?" Bunda Airin yang merupakan ibu dari kedua remaja yang sedang duduk disatu sofa yang sama. Sejak tadi ia melihat kedua anaknya tengah berbicara namun tidak terlalu terdengar karena jarak dapur menuju ruang tv lumayan jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories About You || Hwang Hyunjin X Heejin Loona
CasualeTentang Nabastala Marendra dan gadis lugu Shinalula Renjana, beserta dengan masa lalu mereka masing-masing yang tersusun menjadi sebuah teka teki. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak kalian,paling tidak di chapter yang kalian sukai. Terima Kasih 🖤...