"Klek." suara pintu terbuka, menampilkan eksistensi seorang wanita di ruangan yang hanya berisikan benda mati. Satu kata yang dapat menggambar kan keadaannya.
Sepi.
Di jam yang menunjukkan pukul 13.30, tentu saja Ayah nya masih bekerja, Bunda nya ngumpul bersama teman-teman nya, Kakak? tidak, ia tidak punya. Tapi ia memiliki seorang adik perempuan, dan adiknya termasuk orang yang mengikuti banyak organisasi di sekolah. Memperbanyak relasi sejak dini, katanya.
Kaki jenjang itu mulai berjalan menuju tangga agar bisa sampai ke lantai tempat kamarnya berada. Setelah tiba di kamarnya, ia segera meletakkan tas di meja belajar lalu mengganti bajunya.
Setelahnya ia mengambil benda pipih yang di belakangnya terdapat lambang buah apel yang sudah tergigit. Mengecek apakah ada pesan penting.
bunda
Makan siangnya ada di meja makan (2)dedek pungut
kak (3)hujan gerimis
Pelangi (1)Elio ga pake kangcut
bubar-bubar (300)"Loh, tumben banget si pungut ngechat." untuk menjawab rasa penasarannya dia pun mengarahkan jemari lentiknya untuk membuka chat dari sang adik.
dedek pungut
kak
kak
kakhm? kenapa dek?
slr banget😩👎
kata kakak, masih mending
dibalas sih
ini kakak juga baru sampai
dirumahhuft, oke" jadi kakak
mau tau sesuatu yang
emejing boombayah ga??tudep aja dedek ku
sayangoke, jadi aku
berhasil jadian sama crush ku
😤🤧😌😗🎶🎶
♪┌|∵|┘♪ └|∵|┐♪akhirnya kamu ga kurbel
lagi, sesuai janji, ingat?ih aku ga kurbel, told ya!
makanya aku ngechat
ini mau tanya kakak
pengen dibeliin apa?susu pisang yang bnyk
aja deh (✯ᴗ✯)oke! ditunggu ya beb
readSetelah melakukan konversasi dengan adik semata wayangnya, ia bergegas turun untuk memakan masakan Bunda nya, walaupun sebenarnya ia tidak dalam mood untuk makan, tapi tidak ada salahnya untuk menghargai kan.
-🌈🌼🌧️
"DUM TRAK TAK TAK TAK DUM HOLAA EPRITING SENJA IN DA HAUS." suara dengan frekuensi yang memekakkan telinga disertai dobrakan pintu, mau tak mau membangun kan sesosok yang tadinya sedang mengarungi dunia mimpi.
"Dek, Allahumma. Capek banget punya adek kayak gini, mending dijual ga sih?" ucapan kesal terlontarkan ketika melihat pelaku yang menggangu aktivitas tidur nya.
"Hehehe jangan dong, nanti ga ada yang jadi penghibur dikala kakak sedih" ucapan membujuk lalu mendekat ke lawan bicara sambil mengayunkan kantong plastik putih di hadapan kakak nya, "Lagian kenapa tidur di sini, ga tidur dikamar nya aja?"
"Udah makan belum?" bukannya menjawab pertanyaan, Pelangi malah balik menanyakan pertanyaan setelah dirinya meneguk susu pisang pesanannya yang berada didalam kantong plastik putih dihadapannya.
"Udah dong, hehehe."
"Makan apa emangnya?"
"Makan cintanya Kak Jingga, hehehe." jawaban itu mengundang ekspresi datar dari yang mendengar jawaban tersebut.
-🌈🌼🌧️
"KAK, SENJA AYO MAKAN DULU SINI!" interupsi dari bunda dilakukan dengan baik oleh mereka. Saat Pelangi sampai di ruang makan, sudah ada senja dan bundanya yang duduk manis disana.
Senja sudah berada disana terlebih dahulu karena kamarnya berada di lantai bawah. Awalnya, itu adalah kamar Pelangi, namun ketika Pelangi sering melihat adiknya yang pulang kelelahan harus melewati tangga terlebih dahulu agar bisa beristirahat. Akhirnya, dia menawarkan untuk bertukar kamar, dan tentu saja disetujui Senja dengan senang hati.
Mereka makan dengan suara dentingan sendok dan piring yang menjadi pemecah kesunyian. Tiba-tiba terdengar suara deru mobil, tak lama kemudian muncul pria dengan setelan jas, sedikit berantakan, tidak seperti tadi pagi ketika berangkat bekerja. Sang kepala keluarga pulang.
Si bungsu menghentikan suapan sendok ke dalam mulutnya, "Bunda, aku udah selesai makan ya. Kak, aku ke kamar duluan." setelah mengatakan kalimat tersebut, ia bangkit dari duduknya.
Sang Ayah mengira bahwa ia akan mendapat sambutan hangat dari putri bungsunya. Namun itu hanyalah perkiraan, putrinya justru melewatinya begitu saja, seolah tak melihat kehadiran satu-satunya pria di rumah itu.
"Brak." kali ini suara pintu yang ditutup cukup kasar yang menjadi pemecah keheningan.
-🌼
![](https://img.wattpad.com/cover/289455521-288-k346435.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
General FictionBertemu denganmu adalah sebuah ketidaksengajaan, mencintai mu adalah takdir yang aku rencanakan. "Pelangi, kamu hanya manusia biasa, jangan paksa diri kamu untuk tetap terlihat kuat kalau memang kamu sudah dititik lelah." ucapan samar yang menyapu i...