06. pembalasan

485 60 10
                                    

Heyyy...
Kalian semua...

Saya balekk...
Awokawok...
Jan lupa vote n komen yooo

Oke, maaf kalau up nya skrng lama yaa

Oke, Happy reading~

.

.

.

"hihihi" kekeh [name] membuat Waka yang sedang duduk di kursi samping kasur heran. Sambil push rank tentunya

"Kerasukan kah?" Tanya Waka tapi tetap setia push rank.

"Omong² aku ingin mandi ah, belum mandi aku tuh. Bau tau ga?" Ucap [name] lalu berpindah posisi duduk diujung kasur.

"Baju ganti nya? Ada?" Tanya Waka menaruh ponselnya.

"Setiap sekolah pasti aku bawa baju ganti, yaa buat jaga² aja" ucap [name] menaikkan kedua bahunya.

Saat hendak berdiri, Waka ikut berdiri dan menghampiri [name]. Berniat untuk membantunya berdiri.

"Kenapa kau hah?" Tanya [name] menatap Waka yang berdiri disampingnya.

"Jaga² takut kau jatuh, yaa kan keadaan mu masih...lemah" ucap Waka mengalihkan pandangannya.

"Diihhh....aku kuat yaaa" ucap [name] sombong.

"Buktikan padaku" Waka pun mundur beberapa langkah memberikan sang gadis jalan untuknya.

[Name] mulai berdiri, awalanya aja yang bisa tapi saat ingin berjalan...

"Sudah kubilang, kau masih ga sehat, dasar kau keras kepala" ucap Waka membantu [name] untuk tidak jatuh. Dengan posisi Waka yang melingkari perut [name].

"Dih dih, aku sek pemanasan tadi..minggir ah, aku pen mandi Bambang" ucap [name] memberontak.

"Mau kulepasin?" Tanya Waka.

"Iya, lepasin...aku pen--"

Bruk

Karena Waka melepaskan pelukannya [name] jadi jatuh dan untungnya telapak tangannya sigap menyentuh lantai, agar wajah [name] tak terbentur lantai.

"Apa-apa an?" [Name] menoleh dan menatap sinis ke arah Waka yang ada dibelakangnya.

"Apa? Tadi kau minta untuk dilepaskan, sekarang apa yang salah?" Tanya Waka dengan tampang tak berdosa kearah [name].

"Ga begitu juga, sekarang bantu aku berdiri" titah [name].

Waka dengan senang hati mengulurkan tangannya untuk gadis didepannya, dan tentu saja [name] memegangi tangan Waka yang ia ulurkan.

Setelah [name] berdiri, ia masih tak yakin akan fisik nya yang masih dibilang lemah.

"Sekarang masih pen tetap mandi?" Tanya Waka yang memegangi tangan [name].

"Udah lah, mandi di rumah ae. Pen pulang aku" ucap [name] ngambek.

"Yaudah aku anter" Waka pun melepaskan pegangannya dan membuat [name] duduk di ujung ranjang.

Waka pun kembali dengan tas di tangannya.

"Apa itu??" Tanya [name] saat melihat tas yang dibawa Waka.

"Tas mu lah, ohya btw ibumu ga marah--"

"Ga kok, dia pergi keluar kota untuk membantu ayah bekerja" ucap [name] dengan senyuman tipis nya.

Apakah ini takdir? || Imaushi Wakasa × ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang