04. Tidak mungkin...

511 67 39
                                    

Haiiiii
Kangen ga? Kangen ga? Yo Ndak tau kok tanya saya...

Maaf yaaa lama up, eh? Atau aku aja yg ngerasa lama up nya? Gtw ah.
Pokoknya ntar klo ada ide pasti up deh yaa, yaa tergantung klo mood baik. Awokawok.

Okeh, happy reading~♡

.

.

.

Dan...

"Waka-chan! Pulang bareng-" Shin memotong perkataan nya saat melihat apa yang terjadi didalam kelas itu.

Shin yang tadi didepan pintu pun membalikkan badannya "maaf, lanjutkan. Sepertinya saya mengganggu" Shin pun menutup pintu dan pergi.

Waka yang tadinya menatap Shin kembali menatap [Name] yang wajahnya sudah merah padam.

"Kenapa kau?" Tanya Waka dengan posisi yang sama

"Shin-san tadi dia..." Tatapan [name]( 😐) sambil menunjuk ke arah pintu.

"Hahaha! Kasian jomblo dia" ucap Waka.

Sedangkan diluar kelas...

Shin pov~

Akhirnya sekolah usai, saat hendak ingin pulang, aku mengajak Benkei dan Omi untuk ke kelas Waka. Sekalian mengajak nya ke markas.

(Kita panggil Takeomi jadi Omi aja ya, kepanjangan namanya)

Karena aku, Omi, dan Benkei satu kelas sedangkan Waka tidak. Jadi kami ber3 sepakat mengajak Waka ke markas bersama.

_ _ _

sampai nya didepan pintu kelas 3E, hendak aku buka pintu itu.

Tapi...

"Shin" ucap Omi dibelakang ku.

Aku menoleh dan melihat Omi seperti sedang cemas.
"Ada apa?" Tanyaku.

"Aku...firasat ku tidak enak. Berhati-hatilah" ucap nya.

"Pasti, kau tak ingin masuk juga?" Tanyaku lagi.

"Aku dan Omi tunggu diluar saja" ucap Benkei yang menghadap jendela di koridor.

"Baiklah" ucapku tersenyum.

Sementara Omi dan Benkei menunggu, aku membuka pintu kelas dan

"Waka-chan! Pulang bareng-" aku memotong perkataanku saat melihat apa yang terjadi didalam kelas itu.

Aku yang tadi didepan pintu pun membalikkan badannya "maaf, lanjutkan. Sepertinya saya mengganggu" aku pun menutup pintu dan pergi.

Seharusnya aku tak melihat nya tadi..

Aku pun menghampiri Omi dan Benkei yang sedang melihat keluar jendela.

"Bagaimana?" Tanya Omi tanpa mengalihkan pandangan nya.

"Kelas itu...seperti nya kau benar" ucap ku dengan tatapan datar

"Kalau begitu ayo kita ke markas duluan" ucap Benkei memimpin jalan dengan diikutinya Shin yang lemas dan Omi.

Shin pov end~
_ _ _

Sesampainya, [Name] di rumahnya.
Ia melepaskan sepatunya dan membuang tas nya sembarang arah dan merobohkan dirinya di sofa dengan posisi tengkurap dengan bantal di kepalanya.

Apakah ini takdir? || Imaushi Wakasa × ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang