07. orang baru?

428 52 11
                                    

Baca doang tapi kagak vote, yahahaha awokawok.

Jangan lupa untuk vote n komen Yoo..

Happy reading~♡

.

.

.

"Oke, sekarang ada apa?"

"Kenapa kau diam?"

"Apa yang ingin kau katakan?"

Kini Waka dan Yui, Seina, Yohiko berada di atap sekolah sesuai perkataan Waka tadi.

Tapi setelah sampai, Waka hanya diam membelakangi 3 gadis si pembully gadis kesayangan nya itu.

"Jika tidak ada yang ingin dibicarakan, kami akan pergi" ucap Seina.

Waka menoleh kearah 3 gadis itu dan membuka suaranya "saat tadi dikelas, kalian...menyebut [name] apa tadi?" Tanya Waka.

"Ha? Kau ingin tau? Kami menyebutnya 'jalang' kau tahu?" Ucap Yohiko lantang.

Waka kini geram, ia mengepalkan kedua tangannya erat erat. Ia kembali menatap ke depan.

"Kenapa begitu?"

"Untuk asupan saja, kami bosan kau tau?" Ucap Yohiko sambil menaruh tangan kiri nya di pinggang nya.

"Lalu? Kenapa bukan aku saja yang kalian bully?" Tanya Waka.

"Kau gila? Kau itu cogan disini, mana berani kami kepada cowo anak geng macam mu" ucap Seina sambil menunjuk Waka.

Waka mendekat kearah ketiga gadis itu...

Plak!

Plak!

Plak!

Satu persatu Waka menampar ketiga gadis itu sampai mereka melangkah agak jauh, tak hanya sampai situ.

Buagh!

Buagh!

Buagh!

Waka lanjut menjitak kepala mereka dengan 10% kekuatan nya, segitu aja udh sakit apalagi seratus persen.

"Sakit.." ringis Yui sambil memegangi puncak kepala nya.

"Jan macam sama [name] lagi" ucap Waka datar nan dingin.

Seketika keberanian ketiga gadis itu menciut dan mematung disana, sedangkan Waka hanya menggelengkan kepalanya dan pergi menuju kelas.

_ _ _

[Name] pov~

Kini aku dikelas, duduk sendiri, senyum senyum sendiri sampai dikira stres.

Ya jelas lah, toh aku lihat manga hentong yaa jelas aku senyum senyum sendiri. Lagipula itu sensei lelet banget sumpah.

Mungkin jamkos atau guru ada rapat, entahlah untuk apa aku peduli, yang penting hidupku tentram.

Puk

"Eh, copot copot" sumpah ini aku kaget setengah mati anjir.

Aku menoleh dan melihat pria asing, mungkin dia mau berkenalan denganku? Entahlah, tapi bentar...ngapa tatapannya kek lihat ke arah ponselku.

Aku pun menoleh kearah ponselku yang aku genggam diatas meja, eh? Layar nya masih menyala...tapi kek..

'eeee anj*Ng!!! Layar nya masih hidup!!!' batin ku panik.

Apakah ini takdir? || Imaushi Wakasa × ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang