13. complete family

237 26 0
                                    

   
Selamat membaca!!!

  Dengan kedua kalinya kyungsoo mengatakannya.

"Jongin anak kita lahir dengan selamat. "

Tapi jawaban Jong-In masih tetap sama, terkesan tidak perduli pada anak yang di gendongnya ini.

"Aku tidak peduli dengan keadaan putra kita, yang aku pedulikan itu kau Kyungsoo, aku lebih lega ketika tau kau selamat. "

Kyungsoo menahan geram, dia memaki mimpi itu. Mimpi itu yang membuat suaminya tidak terlihat senang atas kelahiran anaknya ini, lihat lah sekarang dengan wajah datar dia berucap tanpa melihat anaknya sedikutpun.

"Jika tau begini, aku tidak akan mau menerima mu kembali. "

Jongin tersentak, tapi sungguh dia memang lebih memilih Kyungsoo hidup bersamanya dari pada anak yang telah lahir.

Jongin menundukkan kepalanya karena takut Kyungsoo akan benar benar pergi, tidak cukup sekali Kyungsoo pergi dan dia merasa tersiksa dan dia tidak mau lagi.

"Maafkan aku, tapi itu yang memang aku pikirkan saat ini. "

Kyungsoo mengulurkan tangannya untuk mengelus rambut Jongin dengan pelan dia berucap "mimpi itu hanya bunga tidur dan tidak akan terjadi. " Kyungsoo meraih dagu Jongin dan memaksa untuk menatapnya "kalaupun aku pergi aku tegaskan padamu, itu bukan salah anakku tapi memang sudah takdir. "

Jongin menatap manik Kyungsoo, memang benar apa yang dikatakan istrinya tapi itu semua tidak semudah itu, jadi dengan terpaksa dia tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

Kyung-soo tau Jong-in terpaksa mengangguk karena takut pada dirinya bisa di bilang takut untuk kehilangannya, tapi Kyung-soo mencoba mengerti, nanti saat mereka pulang Kyung-soo akan membuat Jong-in dengan perlahan menerima anak ini.

"Kau tidak menyukai anak kita tanpa alasan yang masuk akal. "

Jong-in mendongakkan kepalanya dan kembali menatap netra Kyung-soo, dia tidak mengerti apa yang dimaksud istrinya itu.

"Aku tidak apa apa, dan mimpi itu juga hanya bunga tidur tapi kenapa kau malah menyalahkan anak yang tidak tau apa apa ini? Aku masih hidup Jongin, aku tidak pergi jadi jangan pernah membenci anak ini. " Kyungsoo menjeda kalimatnya sebelum dia kembali meneruskannya "atau kau akan menyesal kedua kalinya, seperti aku meninggalkanmu dengan anakmu ini. Kau tau dengan Papa mu yang berada di pihak ku, aku bisa meminta papa menyembunyikan ku kembali dan walaupun kau menderita sekalipun aku tidak akan pernah menemuimu. " Kyung-soo tersenyum tipis "jika kau lupa, kuasamu masih di bawah papa, kau bisa melihatnya kan saat aku di sembunyikan olehnya, aku tidak bisa di temukan. "

Jongin mengingat semuanya, dimana semua anak buahnya dia kerahkan di seluruh Korea Selatan tapi tetap saja tidak di temukan, sampai sampai Jongin berpikir bahwa Kyungsoo bersembunyi di negara lain.

Tanpa sadar Jongin menggelengkan kepalanya, dia tidak mau kejadian itu kembali terjadi. Jongin menggenggam salah satu tangan Kyung-soo yang sedang menganggur, dia menciumnya berkali kali. "Maafkan aku dan jangan  tinggalkan aku. Karena mimpi itu aku jadi trauma untuk kehilanganmu. Untuk masalah anak kita, aku akan mencoba menerimanya tapi tolong bantu aku. "

Kyungsoo mengangguk tanpa Jongin meminta pun dia akan membantu Jongin untuk menerima anak mereka, karena sesungguhnya dia tidak mau lagi meninggalkan suaminya ini dia hanya menggertak untuk membuat Jongin mau menerima anak ini.

Lama terdiam, Kyungsoo meminta Jongin untuk menggendong putra mereka, dengan hati hati Jongin mengangkat anaknya itu lalu memposisikan di dekapannya.

Perasaan menghangat tiba tiba muncul di hatinya, saat dia menatap wajah putranya yang lebih di dominasi oleh suami kecilnya. Bibirnya dan dan matanya yang paling menonjol kemiripannya. Tapi tetap saja dia masih kurang menyukai anaknya ini tapi dia akan mencobanya.

Love and betrayal  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang