O8 ; i don't know

576 89 5
                                    

give me your vote, thank you babe

give me your vote, thank you babe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Manik Jisoo menatap lekat Vee, “M-mengapa ini bisa terjadi?” Lirih Jisoo masih dengan tatapan yang sama

“Siapa yang memberi kalung ini Ayuji-soo?” Entah mengapa Vee malah bertanya balik membuat Jisoo lagi lagi ingin menangis karena pemiliknya.

“Momo, hewan peliharaanku.” Ucapnya mendongakan kepala untuk tidak menjatuhkan air matanya sekali lagi.

“H-hewan?” Ujar Vee terkejut, yang diangguki oleh Jisoo sendiri.

“Apa kau tahu ini tandanya apa Putri Ayuji-soo?” Kata Vee dengan posisi tubuh yang jauh namun lehernya tertarik kalung nya yang ia pakai dan jisoo genggam menyatu begitu saja membentuk cahaya merah delima yang bersinar

“Menurut Kaum kerajaan seperti kita, kalung yang menyatu seperti ini langka. Hanya dikhusus kan kepada Orang orang tertentu. Yang tak lain adalah turun temurun dari Nenek moyang kita dijaman dahulu kala. Kalung ini juga khusus untuk dua orang dengan jenis kelamin yang berbeda mungkin seperti berpasangan?” Tutur Vee panjang lebar.

Jisoo menunduk. Menatap kalung itu, setelahnya ia mengernyitkan Dahinya. “Itu artinya kita berpasangan?” Jerit Jisoo yang memuakkan gendang telinga Vee saat itu Juga.

“Tidak Usah merusak telingaku, kecilkan Volume suaramu Ayu!” Ujar Vee kelewat kesal. Ditambah Lagi kesal Jisoo yang disebut ‘ayu’ itu memanas ingin meledak

“Apa, Ayu?! nama macam apa itu, berhenti memanggil aku Iyijisi Iyijisi. Panggilan panggilan yang membuat diriku risih!” Tegas Jisoo didepan Wajah Vee.

“Mulut-mulut ku kenapa kau yang repot.” Ujar Vee tak mau kalah, mencoba melepaskan tautan kalung yang hasilnya Terlepas.

Berdiri tegak untuk membenarkan pakaiannya Vee segera menarik Lengan Jisoo yang tengah menatap dirinya Jengkel.

“Ceritakan sambil jalan saja, kita tidak punya waktu.” Ujar Vee, setelahnya mengambil langkah lebarnya untuk berjalan keluar rumah nya dengan gadis cantik yang mengekorinya.

Sudah sedikit jauh, dan termasuk sudah memasuki wilayah privasi seperti ini. Sunyi dan Sepi, Mereka akhirnya Angkat bicara setelah dari tadi hanya berjalan gesit tanpa berkata apapun

Jisoo mencoba mensejajarkan langkahnya dengan Vee yang selalu mengambil langkah beberapa cm lebih jauh darinya.

“Jadi sebenarnya aku sedang mencari—” dengan kelabakan Jisoo berbicara cepat

ditariknya baju Vee, sehingga kaki kaki pria itu mengerem seketika. “Bisakah kau menghargaiku berbicara Vee? aku ingin memints solusinya!” Ungkap Jisoo kesal

“maaf-maaf aku tidak mendengar, kupinguku tengah berdegung karena pagi siang dan barusan kau terus saja berteriak.” Protes Vee kepada Jisoo

“Jalannya tidak usah terburu-buru Vee, santai saja banyak yang harus aku jelaskan pada otak mungilmu” Ujar Jisoo menghela nafas sebelum ia menceritakan semuanya.

“Pertama sebenarnya aku kesini mencari Ayahku yang aku juga tak tahu dia siapa, bentuk perawakannya seperti apa dan hal tentang dirinya. Mengapa aku tidak tahu padahal aku anaknya, ya itu! aku ingin mencari tahu siapa Ayahku, Oleh karena itu aku kesini. Kedua Pasti kau bingung asal usulku, Aku dari Pulau Raja Ampat yang jaraknya Pulau paling dekat dengan pulau ini. Dan ya Satu lagi, Momo kau pasti bingung siapa dia bagaimana bisa dia memberi kalung itu kepadaku ataupun mengapa aku sangat menghargainya, jelas-jelas dia adalah teman ku sederi kecil Vee, Momo yang selalu menjadi tameng untukku disituasi apapun. Contohnya seperti—”

“Kejadian kemarin yang kau menemukan aku beberapa meter dari bibir pantai, kejadian sebelumnya tiba-tiba saja Momo melompat kedasar laut dimana ombak ombak mengalir kearah Barat. Dimana, kemarin Aku dan Momo diserang Paus yang ganas, Dengan begitu Momo selalu ingin melindungiku bahwa dirinya harus masuk kelubang hitam sekalipun itu merenggut nyawanya demi menolongku.” Ucap Jisoo, sembari menendang kerikil kecil yang terus menghadang jalannya .

“Ya, Momo adalah Hewan Harimau putih yang terlihat menyeramkan. Namun tidak jika bersamaku, dia baik kok. Sayangnya dia terlalu baik sampai pergi meninggalkan kan ku dengan alasan yang sangat jelas. Dan dia memberi Kalung ini Vee, akuu juga tidak mengerti apa maksudnya. Menurut ku ini adalah barang terakhir pemberian nya. Jadi aku terima saja, bukan kan itu tak ada salahnya?” jelas jisoo menatap Vee yang dari tadi hanya mangut-mangut mendengarkan cerita Jisoo yang kurang masuk akal.

“Ck! Jisoo salah besar, itu artinya kau mencalon kan diri untuk menjadi jodohku. Kau tahu?!” ucap Vee menyeringai melihat wajah Jisoo yang kebingungan.

“Apa-apaan Vee, tidak sudi aku menikah dengan pria sepertimu dasar idiot” langkah Jisoo lebih cepat dari langkah lebar Vee. Vee terkekeh tampan meraih bahu Jisoo untuk ditahan

“Apa kau yakin, menolak pemberian hewan kesayanganmu itu Ayu-jisoo?”

“Maksudmu? kau masih berfikir tentang kalung tak masuk akal itu? Gampang saja, aku bisa membuangnya agar tidak berjodoh dengan mu.”

“jadi siapa yang idiot, disini kau seolah tidak mengerti apa-apa tentang kalung itu yang menurutku sangat berarti Ayu-jisoo. Siapa tadi, Momi?—”

“Momo!” koreksi jisoo cepat dikarenakan Vee menyebut hewan peliharaan nya dengan tidak benar.

“Buang? Itu adalah pemberian Momo yang terakhir kalinya Jisoo. Kau yakin akan gegabah dalam membuang Kalung itu? Bahkan kalung itu jelas jelas sudah menemukan pasangannya. Apa kamu pernah merasakan, jika sudah bertemu lalu dipisahkan? Kan tidak lucu—” setelahnya langkah mereka berhenti, jisoo berfikir secara logis ada benarnya juga.

Dengan nafas jengah jisoo menatap Vee. “Aku akan tetap melanjutkan Misiku mencari Ayahku Vee, jangan membahas kalung itu lagi!.” sentak Jisoo geram keduanya berjalan beriringan setelahnya. Jisoo menceritakan kisah dari ia berangkat kesini sampai bertemu Vee, begitupun Vee yang menceritakan bagaimana ia menemukan Jisoo



••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm Your MoomyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang