O6 ; kind man

734 106 18
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Jisoo tersenyum canggung, posisinya ia rubah menjadi terduduk dipinggir pantai

Bajunya basah kuyup, perahunya yang sudah rusak seperti kapal pecah. Dirinya tidak ingat apa-apa setelah Ia mendayung perahunya dengan cepat.

sangat memalukan bukan? ia telah merenggut bibir seseorang dengan penjelasan yang kurang jelas.

“m-maaf, aku tidak bermaksud. A-aku kehabisan nafas, tolong maklumi ya. Apa tadi menyakitimu atau—”

“ssh, aku tahu aku tahu. bahkan aku yang menyelamatkan mu, kalau kau lelah kau bisa memberhentikan perahumu dulu. Jangan malah pingsan di perahu, untung aku yang menemukanmu bagaimana jika hewan buas atau penjahat yang menyulik gadis seperti mu?” ucapnya panjang lebar, dengan santai ia menyingkirkan sehelai rambut Jisoo yang menutupi wajahnya.

“sungguh? a-aku tidak tahu lagi, terimakasih telah menolongku” Ujar jisoo masih terbata dan sedikit terkejut.

Ternyata perjalanan yang ia lakukan untuk menuju kesini tidak lah mudah. Oke, Jisoo baru saja ingat inti dari ia bertamu kesini

Berdiri canggung, Jisoo tersenyum tipis. “Bajumu basah, tipis dan transpsran. Pakai Mantel punyaku dulu.” ujarnya memberikan Mantel berbulu berwarna cream

“Sungguh tidak apa-apa? lagi lagi aku merepotkanmu, maaf.” kata Jisoo lirih

“Tak apa, ayo kau ikut aku.” Ajaknya menarik pergelangan tangan jisoo

Jisoo segera menepis halus, “eh tunggu dulu, aku sebenarnya ingin mengunjingi suatu tempat! dan nama ku bukan ‘kau’ namaku Putri Ayuji-soo.” tekannya cepat sebelum pria itu membalikan badan melihat kearahnya

“Ahaha, maaf maaf aku tidak tahu. Aku Vee Bondowoso, panggil saja Vee, Ayuji-soo.” ujarnya, ck! bisakah Vee tidak memanggil nya dengan Sebutan asing itu.

“Baiklah Vee, aku akan ikut denganmu. Tapi aku ingin meminta bantuanmu, Ya? tolong beri aku satu lagi pertolongan. Ini Pulau mu, aku tidak tahu apa-apa dan ya, aku sedang mencariseseorang yang aku juga tak tahu rupanya.”

“gadis aneh.”

🍄🍄🍄

“kamu butuh barter? disini ada disana ada..”

“dua coin dapat tiga buah jeruk, mari sini mari sini..”

“…”

Ricuh beberapa orang menjualkan dagangannya, Vee membawa jisoo kerumahnya dengan melewati Pasar. Agar lebih cepat dan kesannya menyerukan kata Vee.

Dengan kelelahan Jisoo mengikuti Vee agar sampai kerumahnya, tak butuh berlama lama lagi tiba tiba saja Vee memberhentikan langkahnya didepan sebuah Rumah kecil sederhana yang rapih.

“Ayo masuk” ajaknya, Jisoo melangkahkan kakinya dikeramik marmer milik Vee ini dengan kagum.

Bisa-bisanya rumah lelaki serapih ini.

ketika Jisoo diam mengamati ruangan, terlihat foto yang sudah bladus di pajang di dinding yang bagaimana terlihat seolah-olah Vee adalah anak kerajaan.

“Vee apakah kau tinggal sendiri disini?” Jisoo bertanya, melirik Vee sekilas yang tidak ada tanda tanda digubris oleh si lelaki itu.

“Tunggu apa lagi Ayuji-soo, aku akan memberimu pakaian, mantel dan sandal. Kau juga perlu mandi dan makan.” Peringatnya, yang telah diacuhkan balik oleh Jisoo.

Jisoo tetap memandangi Ketiga insan itu lekat, ia seperti tak asing menatap keluarga yang terpampang dibingkai foto ini.

‘grepp’ 

“huh! kenapa sih Vee, kau mau aku terkena serangan jantung” marah Jisoo ketika ia seperti dikagetkan, padahal kan sebenarnya Vee hanya kesal telah diabaikan. Dasar tidak intropeksi!

“Aku tidak mau mengulangi ucapanku, jika kau terus menerus berdiri disitu akan aku jadikan kau babu!” ancam Vee yang membuat jisoo memutarkan bola matanya jengah.

“Iya! sekarang dimana semua kebutuhanku?.” tanya sembari membuka mantel tebalnya itu lalu meletakannya di gantungan belakang pintu rumah Vee.

“Pergilah kekekamar yang pintunya bercat hitam.”

“Kau sengaja mengerjaiku ya! aku tidak mau mengecek satu persatu kamarmu, dasar Vee menyebalkan!” Amuknya dengan kesal, tidak ngotak! kamar disini terlihat beberapa pintu kurang lebih enam pintu kamar, entah mengapa rumah yang notabenya biasa saja...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kau sengaja mengerjaiku ya! aku tidak mau mengecek satu persatu kamarmu, dasar Vee menyebalkan!” Amuknya dengan kesal, tidak ngotak! kamar disini terlihat beberapa pintu kurang lebih enam pintu kamar, entah mengapa rumah yang notabenya biasa saja ini mempunyai kamar yang begitu banyak jika ukuran segitu.

“30 menit harus sudah siap, jika tidak aku akan mengurungmu disini selamanya.” Ancaman lagi dan lagi, yang terkesan serius dibalik tampang nya yang padahal ingin tertawa

entah mengapa ia menjadi ingin selalu mengancam dan mengekang Jisoo, tidak tahu alasannya itu adalah Hal yang Vee suka mulai detik ini.

entah mengapa ia menjadi ingin selalu mengancam dan mengekang Jisoo, tidak tahu alasannya itu adalah Hal yang Vee suka mulai detik ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ga fast update, tapi ya diusahakan. ga ngangong ngangong kaya yang g kasi sy bintang!

I'm Your MoomyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang