I'm Your Moomy

05 ; goodbye and first kiss

ikan hiu makan tomat, vote dulu goblough

•

•

Jisoo amat mengetahui nya, Ini adalah Paus orca. Paus pembunuh, walau mereka tidak tertarik oleh daging manusia namun tetap saja, mereka jahil dan ingin menyiksa mangsanya.

“Momo, tetap diam dikolong laci!” ujar Jisoo menarik dayung nya yang tengah digigit kuat oleh salah satu paus.

Memukul Paus Paus itu oleh dayung tidak ada efek sama sekali, malah memperburuk keadaaan karena segurumbul paus semakin banyak

Sekujur tubuhnya yang dihiasi warna hitam dan putih, menjadikan hal ini sebagai salah satu ciri khasnya. Walau dikenal sebagai Paus Orca, amun tidak sedikit orang yang memanggil hewan ini dengan sebutan paus pembunuh

Meski dikenal sebagai hewan pembunuh, namun sebenarnya orca tidak menyerang manusia. Mengapa demikian? karena tidak ada catatan oca pernah membunuh manusia di alam liar

perahu mini Jisoo dan Momo yang tengah bergidik ngeri seolah mereka  adalah pelantara dari malaikat pencabut nyawa

tiba—tiba saja Momo keluar dengan wajah murung nya. Matanya sendu dan berkaca kaca, Seolah tak waspada dan tak acuh kepada Paus yang kapan saja membalikan perahu milik mereka

Momo mencium Jisoo.

Mengendus leher putih milik anaknya, menjauhkan dirinya dari tubuh jisoo yang meremang. Berusaha mencerna apa yang terjadi saat ini

Ketika lengan kuat jisoo mencekal perahu yang terus mengguncang seisi perahu, Momo beralih berjalan mengigit sesuatu

sebuah kalung liontin berbentuk bunga yang cantik. Ditaruhnya di paha jisoo, menatapnya sendu dengan pancaran cahaya mata yang berat.

“brugh”

cipratan air itu begitu terasa hingga menyembur kepermukaan kulit badan Jisoo, dan wajah cantiknya.

Jisoo berteriak Histeris setelahnya. Momo menerjunkan dirinya ke arah Barat, dimana air mengalir kesana membuat Ikan paus tertarik dan menuju kearah Momo

Tidak mungkin! Momo mengorbankan dirinya untuk menarik perhatian ikan paus itu?

Ck, tidak ada waktu untuk menangis ayuji-soo! seolah mengerti keadaan dan waktu ia segera menyergap dayung yang sedikit ada bekas retakan kecil akibat tadi terkena gigi salah satu Paus.

peluang besar untuk Jisoo karena Paus - paus tidak lagi tertarik kearahnya.

dengan cepat jisoo mendayung perahunya dengan liquid bening yang membanjiri pipi. Menoleh kebelakang melirik Momo yang menyembulkan kepalanya, Berusaha berenang menghindari Paus paus itu.

masih digenggamannya, kalung liontin cantik itu mungkin adalah barang paling berharga yang  jisoo punya.

Bukannya jisoo tidak ingin menyelamatkan Momo, namun apakah masuk akal jika Momo sudah

mengorbankan diri dia ditarik paksa lagi untuk berjuang

bukan kah itu menyakitkan?  dan semakin berbahaya. Apakah Dewi lalisa tidak datang membantu kami?

Jisoo tidak bisa berfikir jernih setelahnya ia menangis kencang, melampiaskan kesedihannya dengan mendayung Perahu dengan cepat walau kepalanya seperti limbung dan nyaris ingin jatuh pingsan.

visualisasi perahu yang dinaiki jisoo & Momo

🍄🍄🍄

‘puk . puk’

Tangan itu terulur untuk menepuk pipi mulus milik sang Gadis dengan lembut, senyum mengembang ketika ia menatap Lekat lekat gadis itu.

dengan kesadaran yang belum terisi penuh, Putri Ayuji-soo segera membuka matanya. Mengeluarkan air air yang masih dari segala lubang hidung telinga maupun mulut nya yang terisi penuh

‘uhuk’

terbatuk dan mengeluarkan air bening dari mulut, Jisoo kewalahan memegangi dadanya. Sesak!

Melirik Pria disampingnya yang terdiam kikuk, Jisoo segera menyembar bibir seksi pria itu dengan rakus

“beri aku nafas buatan!” Titahnya cepat, tak waktu lama lagi jisoo segera membaringkan dirinya dengan tak tahu malu menarik kepala si pria hingga ikut menghadapnya

Seolah faham, silelaki berperawakan jangkung itu memberi nafas buatan untuk jisoo. Kesadarannya mulai penuh, nafasnya kembali sesak karena si pria malah melumat bibir nya sialan!

mendorong dadanya dengan sekuat tenaga yang ia punya, masih keadaan berbaring tautan bibir mereka lepas.

Jisoo meraup oksigen sebanyak-banyaknya, pipi nya memanas ketika sipria menatapnya lekat.

harus diberi penjelasan!

“a-anu, aku emhh. .”

hayolo kecivvok jir