O9 ; fuck! crocodile

590 72 6
                                    

happy birthday my favorite person <33
wish nya cuma satu, pengen kalian keciduk dispet

happy birthday my favorite person <33wish nya cuma satu, pengen kalian keciduk dispet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

back to new, maap telat apdet abis malem taun baruan kmren shsjshs
____________








































Keluh kesah, keringat membanjiri dahi. Ayuji-soo beserta Vee melewati rintangan yang sangat sulit. Dari mulai Perjalanan mereka yang tidak terjamin aman, Contohnya kapan saja dan dimana saja bencana akan menimpa mereka

Beberapa menit yang lalu, mereka menjadi keluar jalur tujuan dikarenakan dikejar Anjing Hutan yang buas. Mereka belari ke datatan tinggi agar Anjing-Anjing itu mungkin tidak bisa kesana.

Hingga mereka melewati Jalan licin serta setapak kaki mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga mereka melewati Jalan licin serta setapak kaki mereka. Dengan takut-takut Jisoo memegangi baju belakang Vee dengan canggung. Vee tentu tidak merasa keberatan, dengan cengkraman Jisoo pada bajunya. Jurang di sisi kanan maupun kiri mereka membuat Mereka semakin di ambang ketakutan.

Tujuan Vee adalah membawa Jisoo memasuki wilayah Kerajaan, Vee menyimpulkan Bahwa Ibu Jisoo adalah seorang Dewi Manakala Pasti akan menikah Dengan seorang Dewa Atau Raja.

Siapa tahu dengan membawa Jisoo kesana, ada yang mengakuinya. Namun tiba-tiba saja Langkah mereka terhenti ketika mendapati danau Hijau yang mengerikan.

“Vee, bagaimana kita bisa menyebrangnya? Sepertinya danau ini cukup dalam.” Jisoo merenung sejenak mencari akal.

“Tenang saja.” Vee berjalan kearah rerumpunan pohon pisang yang masih kecil.

“Ayuji-soo bantu aku!” Dengan sekuat tenaga mereka dorong-dorong batang pohon pisang itu hingga satu persatu roboh.

“Apa yang akan kau lakukan dengan batang pohon pisang itu?” Kata Jisoo, menatap jijik pada getah pisang yang melekat pada telapak tangannya.

“Bodoh! aku akan membuat rakit untuk menyebrangi sungai.” ujar Vee, Jisoo yang kesal dikatai 'bodoh' mempeperkan getah kepada Cardigan Woll cream milik Vee.

“Ish, kau tidak boleh ikut jika nakal.” Ujar Vee kelewat kesal, mengancam Jisoo yang terlihat dua kali lipat lebih menyebalkan

“Ayo, Jangan banyak bicara. Tarik rakit nya ke tepi danau.”

“Aduh! Beratnya” Jisoo mengeluh disela-sela mengangkat rakit tanpa mereka sadari, Seekor buaya besar mengintainya dari belakang mereka. Dan Hup! Dalam sekejap sandal yang melekat di kaki Jisoo sudah diterkam dari belakang. Jisoo amat terkejut membiarkan sandalnya tertinggal belari kearah belakang dan bersembunyi dibelakang punggung Vee.

Air berleok-leok memunculkan kepala besar Seram yang keluar dari permukaan air.

Buaya. Hewan buas yang mengerikan, hidup dikerajaan Animalia kelas Reptil itu mendekat. Ayolah! Tidak ada waktu untuk mendeksripsikan hewan yang sangat gincar ini, merangkak kearah Jisoo dan Vee.

Mereka saling berpandangan sebentar, kini Jisoo memegangi kuat lengan Vee. Bagaimana jika hidupnya berakhir naas dilahap Buaya?

Buaya itu berhenti sejenak. Sontak terkejut ketika mendapati buaya itu berbicara

“Tolong aku. Aku tidak makan dua hari belakangan, aku ingin memakan Wanita. Iya, wanita dibelakang mu.” Matanya yang besar melirik tak tentu Arah, terakhir ia Langsung melirik Jisoo dengan Tajam.

Vee yang melihat itu pun dengan takut-takut mengutarakan suaranya.

“Dia pahit, dia sedang sakit dan mengalami penyakit eksim gatal-gatal. Kau mau memakan daging yang penuh dengan Nanah?” Vee agak geli mengatakan hall jorok seperti itu.

Namun apa daya, Jisoo terlihat sangat gemetar ketakutan. Dewi Lalisa bisakah ia menghilang dulu sementara dimuka Bumi Ini?

“Kau nampak berbohong, aku tidak menangkap daging kering di area betisnya?” Suara berat sang bapak Buaya itu tidak membuat manik Vee bergeser ketika pandangannya menangkap beberapa ukuran Buaya yang lebih kecil merayap Kearah Mereka.

Vee tidak bergeming, menatap bergantian si Bapak Buaya dan Anak-Anaknya.

“Selain itu apakah kau mau memakan daging gadis yang kurus kering begini? Lihat pahanya! Bahkan lebih kecil dari ekor mu.” Bujuk Vee sekali lagi, sesekali Jisoo menatap Wajah Buaya yang mengerikan itu.

Mendengar pembelaan-pembelaan Vee yang sia-sia, Jisoo akhirnya buka suara

“Vee, aku pasrah.” Ungkapnya, Mengedip kan mata beberapa kali memberi kode. Membelakangi para Buaya, Jisoo mengucapkan tiga kata yang tidak besuara.

“Aku punya Rencana.”

Dengan gelagapan Vee mengangguk, tidak mengerti apa yang Akan Jisoo Lakukan.

Berdiri tegap, sejarak sepuluh langkah dari kediaman Buaya. Jisoo menghela nafas sebelum ia berbicara, Jisoo pun tidak yakin dengan Rencananya ini mungkin sedikit beresiko.

“Aku siap disantap.”


blm direvisi, otak meleduk maap kalo ada kesalahan ketik!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

blm direvisi, otak meleduk maap kalo ada kesalahan ketik!

I'm Your MoomyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang