Chapter 04

123 107 63
                                    

Roda Kehidupan
Chapter 04

Apa yang terjadi dengan Pak Hendra hari ini? Kenapa hari ini begitu tak menguntungkannya? Dari bocornya ban motor Pak Hendra, Keterlambatannya dalam bekerja, Sampai-sampai ia dipecat dari pekerjaannya. Meskipun begitu, Pak Hendra tetap berusaha menerima semua yang terjadi hari ini dan bersabar.

Perjalanan pulang yang agak menyedihkan karena Pak Hendra akan membawa cerita yang tidak mengenakkan hati pada apa yang terjadi padanya Hari Ini. Tetapi Pak Hendra tetap ingin segera pulang menikmati masakan Istrinya dan Mendengar gurauan Anak-anaknya.

                           ******

Sesampainya Pak Hendra dirumah, Ia disambut dengan senyum keceriaan oleh dua Anaknya. "Selamat datang, Ayah." Teriak Aileena dan Atlanta dengan senyuman manis. Pak Hendra senang dengan sambutan hangat itu. Tapi Saat teringat tentang pekerjaannya tadi, Pak Hendra kembali menjadi sedih. "Ayo, Makan dulu bareng-bareng sini." Ajak Bu Rahayu sambil menyiapkan beberapa alat makan. Lalu mereka ber-empat pun makan malam bersama.

Pukul 21.00 malam. Aileena dan Atlanta sudah tertidur pulas. Sedangkan Pak Hendra dan Bu Rahayu masih menonton tv sembari berbincang-bincang. "Bu, Hari ini Ayah dipecat dari pekerjaan." Kata Pak Hendra, Sebenarnya Pak Hendra tak kuasa menyampaikan kalimat itu. Tapi, Bagaimana pun juga dia harus mengatakan yang sebenarnya. "Yaudah, Gapapa. Besok cari pekerjaan lagi. Roda kehidupan selalu berputar kok Yah. Mungkin kita lagi dibawah, Tapi ada saatnya juga kita bakal diatas. Yang penting tetap semangat dan bersabar." Jawab Bu Rahayu sambil menyemangati Suaminya yang tengah dilanda kegelisahan. Merasa agak tenang dengan kalimat yang dikatakan Istrinya, Pak Hendra pun berkata "Iya Bu, Besok Ayah bakal cari pekerjaan baru lagi."

Mereka pun selesai berbincang, Dan memutuskan untuk segera tidur karna hari sudah larut. Tv pun dimatikan mereka langsung merebahkan diri dikasur. Saat Pak Hendra ingin memejamkan mata tiba-tiba ada bunyi dari ponsel Pak Hendra.

Tung ting

Pak Hendra yang tadinya ingin ke dunia mimpi malah terbangun kembali dan melihat isi ponselnya. Ternyata ada SMS dari seseorang untuk Pak Hendra. Pak Hendra pun membuka isi pesan itu dan membacanya.

*****

Pak Surya :
"Pak, Malam ini longgar tidak? Kalau longgar bisa minta tolong pijat? Terimakasih."

*****

Membaca pesan itu Pak Hendra langsung mengucapkan syukur "Alhamdulillah, Rejeki." Pak Hendra pun lekas membalas pesan itu.

 *****

Pak Hendra :
"Iya Pak, Saya longgar. Saya otw kerumahnya njenengan sekarang nggih Pak."

Pak Surya :
"Oke, Saya tunggu."

 *****

Pak Hendra pun segera bersiap-siap, dan hendak melapor kepada Istrinya. "Bu, Ayah ke rumahnya Pak Surya ya. Mau mijet." Kata Pak Hendra. "Loh, emangnya Ayah nggak capek? Ini udah jam 21.30 lho." Tanya Bu Rahayu. "Enggak Bu. Lagian ini Rejeki, gaboleh ditolak." Jawab Pak Hendra. "Yaudah, Tapi Hati-hati ya. Ini udah malem soalnya." Kata Bu Rahayu.

Selain menjadi tukang cukur rambut, Pak Hendra juga menjadi tukang pijat ala Thailand. Dia pernah belajar teknik pemijatannya di suatu kursus. Jadi, Profesi tukang pijat ini bisa dibilang pekerjaan sampingan Pak Hendra.

Setelah selesai bersiap-siap dan berpamitan dengan Istrinya. Pak Hendra pun keluar, menaiki motor kesayangannya dan segera menuju ke rumah Pak Surya. "Bissmillah, Ayo Mbah. Kita cari rejeki."

                          

______________________________________


Terimakasih telah membaca^^

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen yaa

See you minggu depan ≧ω≦

Si Mbah Tua Penuh CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang