Chapter 12

93 84 66
                                    

Mudik
Chapter 12

.
.
.

2 hari terakhir menjelang puasa Ramadhan, dan akan tergantikan menjadi Hari Lebaran. Hari yang sangat tak sabar ditunggu-tunggu Keluarga Pak Hendra.

Ketika menjelang Lebaran, Pak Hendra dan keluarga akan pulang ke kampung halamannya-Kota Magelang. Maka dari itu, mereka sangat senang.

"Ayah, kita kapan pulang ke Magelang?" Tanya Aileena dengan semangat.

"Besok Kak," Jawab Pak Hendra.

Aileena dan Atlanta pun bersemangat karena tak lama lagi mereka akan bersenang-senang di desanya. Sudah lama mereka tidak pulang ke Magelang. Pak Hendra dan keluarganya memang selalu pulang setahun sekali saat lebaran saja. Kecuali ada beberapa acara penting, mereka baru pulang.

Malam ini Bu Rahayu dan Pak Hendra menyiapkan barang-barang untuk acara mudik-nya itu.

"Bu, sini aku bantu" Tawar Aileena kepada Ibunya yang sedang memilih-milih baju.

"Engga usah Kak, kakak tidur duluan aja sana. Biar besok gampang dibanguninnya" Bu Rahayu menolak tawaran Anak gadisnya dengan lembut.

"Adek sekalian diajak tidur ya Kak" Kata Bu Rahayu sekali lagi.

Aileena pun mengiyakan perkataan Ibunya. Dengan segera Ia mengajak Adik laki-lakinya tidur.

Usai beres-beres persiapannya, Pak Hendra dan Bu Rahayu segera ikut tidur agar bangun lebih pagi.

*****

Suara burung berkicauan terdengar dari luar, Mentari sudah mulai menampakkan dirinya.

Pak Hendra dan Bu Rahayu sudah bangun lebih awal dari Anak-anaknya. Mereka olahraga ringan dahulu sebelum melakukan aktivitas lainnya.

Usai beberapa menit olahraga, Pak Hendra dan Bu Rahayu istirahat sejenak. Minum teh yang telah dibuat Bu Rahayu dan membicarakan banyak hal.

"Nanti kita berangkat jam berapa Yah?" Tanya Bu Rahayu kepada Suaminya.

"Sore aja Bu, lebih enak kalo perjalanannya pas sore-sore nggak panas" Jawab Pak Hendra.

Bu Rahayu pun mengiyakan perkataan Pak Hendra.

.
.
.

Setelah beberapa jam melakukan banyak aktivitas, Pak Hendra dan keluarganya pun akan berangkat untuk pulang ke Kampungnya.

Pada pukul 16.00 sore mereka sudah siap untuk melakukan perjalanan.

"Yeyy, akhirnya berangkat!" Kata Aileena dengan nada penuh semangat.

"Enggak ada yang kelupaan kan?" Tanya Bu Rahayu memastikan.

"Nggak ada kok Bu" Jawab Pak Hendra dengan yakin.

"Yaudah yok, sekarang kita berangkat" Ajak Bu Rahayu.

"Ayoo!" Teriak Atlanta.

Mereka pun segera menaiki motor, bersiap untuk perjalanan yang lumayan panjang.

Tak lupa sebelum jalan, mereka berempat membaca basmallah terlebih dahulu.

Pak Hendra dan keluarga pun segera tancap gas menuju Kota Magelang. Kota yang dituju mereka berempat.

*****

Selama perjalanan, mereka berempat beberapa kali rehat sejenak. Seperti saat waktu sholat, ataupun saat mereka merasa kelelahan.

Bagaimana tidak lelah jika satu motor tua yang amat pelan jalannya dijadikan perjalanan dari Kota ke Kota bahkan jaraknya jauh.

Sudah pukul 20.30 malam, mereka baru sampai di Jogja. Sangat lama bukan perjalanannya?

Padahal awal perjalanan dari Kota Solo, jika memakai motor biasa pasti akan lebih cepat. Bahkan bisa saja daritadi sudah sampai.

Tapi bagaimana lagi? Hanya itu motor satu-satunya milik Pak Hendra. Lagipula Istri dan Anaknya tak keberatan sama sekali. Asalkan ada transportasi untuk pulang saja sudah syukur.

Dari kejauhan perempatan, Pak Hendra melihat lampu lalu lintas masih menyala hijau.

Pak Hendra pun ber-inisiatif untuk mempercepat laju motornya agar tidak menunggu saat lampu berganti merah.

Lalu, saat Pak Hendra melewati lampu lalu lintas itu tiba-tiba sudah berganti menjadi merah.

Karena sudah sampai pada tepat tengah perempatan, Pak Hendra tetap lanjut tancap gas dan tidak berhenti. Alhasil itu agak mengganggu untuk para pengendara dari arah lain yang ingin maju. Untung saja jalanan di perempatan sana tidak terlalu ramai dan bisa dibilang sepi.

"Ngawur ngawur ngawur" Salah seorang pengendara berteriak kepada Pak Hendra.

Akhirnya Pak Hendra pun melewati perempatan itu, walaupun berbahaya. Tapi mau bagaimana lagi? Jika Pak Hendra berhenti tepat ditengah-tengah jalan malah terjadi kecelakaan.
(Adegan diatas tak patut ditiru ya ^_^)

Karena masih jauh, Pak Hendra pun melanjutkan perjalanannya.

*****

Akhirnya pada pukul 23.00 malam mereka baru datang ke Kota Magelang. Tepatnya di Desa Muntilan.

Mereka sudah berada di depan pintu rumah Kakek-Nenek Aileena dan Atlanta.

Kunci pintu terbuka, dan Keluarga Pak Hendra disambut.

"Assalamualaikum" Kata Pak Hendra dan keluarganya bersamaan sambil memasuki rumah tersebut.

Mereka pun bersalaman dengan Kakek Nenek Aileena dan Atlanta.

"Tadi pulang dari Solo jam berapa?" Tanya Kakek kepada Aileena.

"Tadi sore. Jam berapanya lupa hehe" Kata Aileena dengan senyum kikuk.

Mereka berempat pun segera beristirahat karena lelahnya perjalanan tadi.

______________________________________

Haii, jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen sebanyak-banyaknya yaa! :)

Terimakasih telah membaca~

Si Mbah Tua Penuh CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang