OO5'

657 105 0
                                    


•••

Bagian 5

Sasuke memilih untuk memanggil maid kepercayaannya untuk mengurus Hinata. Karena, jujur dia sudah kewalahan menahan nafsunya.

Kakashi masih setia menemaninya duduk di ruang tamu. Membicarakan banyak hal entah tentang pekerjaan atau candaan garing khas Kakashi yang selalu dibalas wajah datar Sasuke.

Malangnya Kakashi yang mendapat tuan seperti Sasuke ini.

Oh iya, Kakashi masih belum bertemu sosok misterius yang di sembunyikan tuannya ini. Apakah.. Sasuke memang seorang pedofil?

Tepat saat Kakashi memikirkan banyak hal yang berkaitan itu, muncul lah gadis berambut panjang sepinggang yang berwarna putih menyilaukan.

Tingginya mungkin hanya sebatas ulu hati Kakashi. Wajahnya manis, pipi tembam, mata ungu pucat, bibir tipis yang menggemaskan.

Dan kulit seputih porselen.

Kakashi sampai menganga menatap gadis itu.

"Sasuke! Lihat, Usagi cantik tidak?" ujar Usagi berlari memeluk Sasuke.

Sasuke agak terkejut namun langsung menetralkan ekspresinya.

"Hn." jawab Sasuke sembari mengelus lembut kepala Usagi.

Kakashi berhenti menganga, ia tersadar dari lamunan panjangannya.

"Oy Sasuke, kau harus menjelaskannya padaku."

"Hn."

Sialan kau bocah tengik!

Tahan Kakashi, dia adalah bosmu.











"Jadi dia kelinci yang kemarin kau temukan? Wah, seharusnya kemarin aku yang memungutnya." ujar Kakashi sedikit bercanda.

"Jadi kau beri nama siapa dia?"

Sasuke diam tak menjawab.

"Kau belum memberi nama? Dan siapa tadi, Usagi? Kau benar-benar payah menamai apapun Sasuke."

Di luar jam kerja, Kakashi merupakan kepercayaan orang tua Sasuke. Jadi Kakashi sudah menganggap Sasuke sebagai keponakannya sendiri.

"Berisik!"

Kakashi menghela napas, sebelum memikirkan nama yang cocok untuk perempuan imut yang tengah menonton televisi itu.

Terang, hangat, dan menyilaukan.

"Hinata. Namai saja dia Hinata." ujar Kakashi.

Sasuke memikirkannya. Nama yang tidak buruk. Lalu menatap Usagi, kalau dilihat-lihat nama itu cocok untuknya. Silau dan hangat, seperti matahari.

"Hn." tanda setuju Sasuke.

Kakashi teringat. "Oh, saranku warnai rambutnya lebih gelap. Jarang sekali di Jepang ada perempuan berambut silver sepertinya."

"Yah, aku juga berpikir begitu. Mungkin sebaiknya memang seperti itu."

"Usagi, kemari." panggil Sasuke.

Usagi menghampiri Sasuke yang tidak terlalu jauh darinya. "Ya? Ada apa Sasuke?"

"Mulai sekarang namamu Hinata, mengerti?" ujar Sasuke tanpa basa-basi.

"Wah? Namanya sangat indah! Terima kasih Sasuke." Hinata memeluk Sasuke erat. Ah, tanpa Sasuke mungkin Hinata akan mati kedinginan diluar sana.

"Ehem!" deham Kakashi sengaja.

'Sialan kau Sasuke, aku yang memberi nama kau yang dipeluk erat!' batin Kakashi iri.

"Apa aku perlu memesan salonnya? Ingin hari ini juga atau kapan-kapan?" ujar Kakashi mengalihkan pembicaraan.

"Kalau bisa hari ini. Dan tolong jamin keamanan kami." ucap Sasuke.

Kakashi mengangguk paham. Derita menjadi public figure membuat kenyamanan privasi tidak ada didunia Sasuke. Apapun yang Sasuke lakukan selalu di sorot.

Tapi itu pilihan Sasuke, Kakashi mana bisa mencegahnya. Yang ia bisa lakukan hanya mendukungnya.


TBC

Hai! Double up uwuwu
karenaa besok sprtinya tidak bisa update lagi, atau mungkin lusa. ada keperluan. terimakasih udah mampir!

Jangan lupa Vote dan Komen!!

Published : 24 Desember 2021

Usagi-Chan [SasuHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang