BAB. 4 Teman Baru

1.3K 79 3
                                    

Musim hujan memang sering turun di bulan menuju akhir tahun. Hampir setiap hari di bulan Desember rintikan air turun membasahi bumi.

Clarissa memperhatikan rembesan air yang membasahi kaca kamarnya. Inilah yang selalu dirinya tunggu, hujan turun. Meskipun hampir setiap harinya begini, tak sedikitpun ia merasa bosan menatap rembesan air dan mendengar suara rintikannya.

Setelah hujan, pasti dirinya akan keluar rumah dan menikmati candunya bau tanah basah.

Tok! Tok! Tok!

"Clarissa.."

Clarissa terdiam, sekali lagi ia coba fokuskan telinga siapa tahu dirinya salah mendengar.

Tumben sekali Eyang Sarah memanggilnya begitu lembut.

Clarissa langsung turun dari ranjang dan membuka pintu kamar, matanya menatap bergantian antara Eyang dan perempuan muda di sebelahnya.

"Kamu sudah mandi?"

Clarissa mengangguk, "Sudah."

"Kenalin ini Miss Gaby, guru les yang akan mengajari dan menemani kamu belajar mulai besok."

Clarissa sedikit terkejut. "Eyang.. aku kan udah selesai ujian semesteran."

Eyang Sarah terlihat memaksakan tersenyum. "Ya emang kenapa? Eyang kan pengen kamu bisa mempelajari terlebih dahulu semester selanjutnya, nilai kamu kemarin juga anjlok kan?"

Clarissa menghela napas pelan, nilai semester kemarin menurutnya termasuk meningkat daripada nilainya pada sekolah sebelumnya. Kata Eyangnya anjlok?

Dengan berat hati dirinya harus menerimanya. Harusnya ia paham senaik apapun nilainya, apabila masih belum masuk peringkat satu berarti masih dianggap anjlok.

"Mulai besok?" tanya Clarissa.

"Iya, dari jam delapan pagi sampai jam dua belas siang."

"Kenapa empat jam? Dua jam aja cukup, Eyang. Empat jam kelamaan." keluh Clarissa.

"Jangan protes, dua jam kamu dapat apa? perkenalkan diri kamu sama Miss Gaby."

•••

Clarissa bertopang dagu, menatap tanpa minat ke papan kecil yang dibawa oleh Miss Gaby-guru les privatnya. Berualang kali Clarissa melirik jam dinding, berharap segera menunjukkan pukul dua belas siang, masih sepuluh menit lagi.

"Paham Clarissa?"

Dengan gelagapan Clarissa menegakkan tubuh dan mengangguk ragu, "Paham."

"Yasudah kamu kerjakan."

"Hah? Kerjakan apa Miss?"

Gaby memicingkan mata, "Kamu tidak memperhatikan saya ya?"

"P-perhatikan kok."

Gaby menghela napas pelan, "Lalu?... Oke saya bilang sekali lagi ya, kamu kerjakan yang nomor 4 dan 5,"

".... karena kamu udah nggak fokus, kumpulkan besok saja sekalian besok kita belajar mapel Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa."

Bahu Clarissa menurun lesu mendengarnya, besok bahasa Inggris dan Jawa? Dua mapel yang tidak disukainya!

"Miss... aku les semua mapel ya?"

"Nggak juga, saya nggak ngajar olahraga dan Agama."

DARK: Secret Fate (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang