Clarissa berjalan mengendap-endap memasuki ruang tamu, ia menutup kembali pintu rumah dengan sangat pelan.
"Ekhm.."
Gerakannya langsung terhenti, dirinya tidak berani untuk sekedar berbalik badan.
"Bagus yaa, baguss..." sarkas Eyang Sarah yang Clarissa tebak sekarang sudah berjalan menghampirinya.
"Mau jadi apa kamu? Di kasih les bagus gratis tapi bolos, udah ngerasa pinter kamu? IYA?!"
Clarissa memejamkan mata erat-erat, tangan kecilnya memilin ujung baju ketakutan mendengar bentakan Eyang.
"JAWABB!! DARIMANA KAMU?!"
"Eyangggg.." rengek Clarissa kesakitan, telinganya ditarik hingga posisi berdiri Clarissa berpindah menjadi lebih dekat dengan Eyang Sarah, "Lepas Eyanggg.."
"Mama!"
Eyang Sarah melepaskan jewerannya, masih dengan menatap jengkel cucunya, dia berjalan meninggalkan Clarissa dan langsung menghampiri anaknya yang baru menuruni tangga.
"Anak kamu ituloh Panduu, dia..." telunjuk Eyang Sarah mengarah pada Clarissa yang masih memegang telinganya yang panas, "Dia bolos jam les!! Mama udah susah susah carikan guru les yang terbaik, anakmu malah gak tau diri!"
Pandu menghela napas pelan, "Mama.. Kan Pandu sudah bilang, jangan terlalu memaksa putri Pandu, kasihan Mah... Ini kan seharusnya hari libur Clarissa tapi Mama malah paksa Clarissa belajar.."
"Mama kan pengen dia pinter—"
"Clarissa sudah pintar Mah..."
"Y-ya.. apa salahnya belajar lagi biar tambah pinter?"
"Kalau Mama pengen Clarissa ada les tambahan aku nggak larang, tapi jangan setiap hari juga Maa.. kalau setiap hari kasihan otaknya."
"Kenapa setiap hari? Biar dia nggak cuma main-main tok, anak kalau sudah terbiasa belajar pasti nggak masalah kalau disuruh belajar tiap waktu, Mama pengen dia suka belajar jangan seperti anak lain yang paling males sama belajar."
"Pandu ngerti Mama pengen yang terbaik buat Clarissa, tapi tolong tanyakan juga anaknya, Clarissa kabur berarti tandanya dia nggak mau Mah, sebelum-sebelumnya Clarissa itu anak manut dia memberontak kalau nggak mau tapi di paksa."
"Mama bakal tetap kasih bimbel buat anakmu..."
"Mah..."
"Mama gak mau di bantah!"
Pandu mengacak rambutnya, ia menghela napas berat, di pandangnya penampilan Clarissa yang berantakan. "Sayang, kamu mandi dulu sana."
Setelah memastikan putrinya sudah menaikki tangga, Pandu kembali menatap perempuan yang telah melahirkannya.
"Mama, tolong... Kenapa Mama selalu membedakan bagaimana Mama berperilaku ke Raka dan Clarissa?"
"Pandu nggak mau Clarissa merasa dibedakan, sama Raka Mama selalu baik dan menuruti apa yang Raka mau, tapi kenapa pada saat bersama Clarissa Mama selalu marah-marah, gimana caranya biar Mama bisa sayang sama cucu Mama sendiri tanpa membeda-bedakan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK: Secret Fate (Tahap Revisi)
Fiksi RemajaClarissa merasa hidupnya dipantau seseorang. *** ‼️TAHAP REVISI‼️*** Clarissa Gracia Najuba namanya, gadis berparas cantik dengan mata sipitnya yang membuat siapa saja tak bosan untuk memandangnya. Terlahir dari keluarga berkecukupan yang belum bis...