4

562 67 3
                                    

Ryujin berjalan menyusuri sungai. Ryujin menghirup oksigen sebanyak mungkin, lalu membuangnya lewat mulut. Sudah lama ia sudah tak merasakan damainya hidup.

Namun di tengah sepinya sungai, Ryujin mendengar isak tangisan seseorang. Ryujin mengira itu hantu sebelumnya, namun tak lama ia melihat sosok wanita yang sedang duduk di pinggir sungai Han- dibawah pohon sambil memeluk kakinya.

"Lo kenapa" Ryujin menghampiri gadis tersebut.

Gadis tersebut mendongak menatap wajah Ryujin. "Kamu cantik" Gimana pun Ryujin tetap nge blush dong dibilang cantik.

Ryujin menatap gadis mungil di depannya, cantik, cantik banget. Lalu Ryujin disebelahnya.

"Kok nangis?"

"Aku.. aku gatau" Gadis itu kembali menelusupkan kepalanya di lipatan tangannya.

"Lah, nangis tapi gatau kenape" Ryujin terheran.

Gadis itu kembali mendongak ke arah Ryujin menatap mata Ryujin dalam, Ryujin merasakan sedikit getaran dalam dirinya melihat tatapan tulus dari gadis di depannya.

Cupp

Gadis tersebut memberikan satu kecupan singkat di bibir Ryujin.

Lalu Ryujin seperti masuk kedalam lubang hitam bersama dengan gadis itu.

BRAKK

"HAHH HAHH HAHH" Ryujin terbangun dari tidurnya dengan nafas ter penggal penggal. Sungguh tadi terasa nyata.

"Ryu lo kenapa?" Chae berbalik menghadapkan diri ke arah Ryujin.

"Gapapa hah.. hhh mimpi" Chae mengambil air botol di meja kecil sebelah kasur dan memberikannya pada Ryujin.

"Minum dulu, mimpi buruk ya? udah baca doa belum?" Chae menepuk nepuk pelan punda Ryujin.

"Udah, bukan mimpi buruk kok. Cuma mimpi jatoh aja"

"Ohh, itu faktor kecapean, mangkanya ayo tidur lagi"

"Yaudahh deh, maaf ngebangunin"

"Gapapa, Chae mulai berbaring kembali"

--

"Jadi anak anak, hari ini kita akan ke candi Borobudur untuk belajar tentang sejarah" Ujar bu Dewi.

"SIAPPP" Teriak anak anak menggema di lobi hotel.

Setelah itu semua berjalan memasuki bus, namun kali ini Ryujin tidak duduk bersama Hyunjin mengingat keributan kemarin. Dia duduk dengan salah satu adik kelas.

"H-halo kak Ryujin" Anak laki laki itu mendekatke bangku Ryujin.

Ryujin tetap duduk dibangku paling depan, tapi Hyunjin di pindahkan.

"Aku disuruh duduk disini sama bu Dewi" Dia mendekat meminta izin.

Ryujin menatapnya datar lalu.. "hm"

Anak itu duduk di sebelah Ryujin, lalu membuka topinya. "Kak Ryujin, kenalin aku Rafi"

"Jangan formal formal, lo gue aja" Potong Ryujin.

"Ah oke, kenalin gue Rafi. Adek kelas lo" Ralat lelaki bernama Rafi itu.

"Ryujin" Balasnya.

Kemudian mereka hanya saling berdiam hingga sampai di tempat tujuan. Antara Rafi yang bingung membuka pembicaraan atau Ryujin yang malas berbicara.

--

Sekarang Ryujin tengah berdiri dibawah teriknya matahari, sangat tidak berperikemanusiaan. Ga cuma Ryujin si, semuanya juga ada.

Dia lagi di atas candi Borobudur, terus ga sengaja liat nenek nenek yang berusaha menaiki tangga sambil membawa karung yang kelihatannya berat.

Nenek itu terlihat kesusahan, maka dari itu Ryujin mengajukan diri. untuk membantu. "Nek, mau saya bantu?"

Nenek itu hanya mengangguk sambil tersenyum. Ryujin mengambil karung itu dan memikulnya sembari menuntun nenek itu untuk berjalan. Tak lama mereka sampe di atas. "Nenek sama siapa kesini?"

Saat Ryujin menoleh ke arah nenek itu, Ryujin terheran karna nenek tersebut sudah menghilang. Di tangannya juga sudah tak ada karung, padahal posisi tangannya masih memikul.

"Woii Ryu, ngapain lu?" Panggil Yeji.

"Ah- ha? g-gue lagi ... foto" Jawab Ryujin tergagap seperti anak ketahuan mencuri uang mamanya.

"Aneh lo, foto ga bawa hp"

Yah Ryujin juga heran, apakah ia sedang berhalusinasi? padahal dia belum memasak nasi.

Saat sedang mengedarkan pandangannya mengecek anak anak yang lain, Ryujin ga sengaja liat satu wanita yang sepertinya dia kenal. Rambut hitam panjang dengan kaki jenjang dan kulit putih. Tunggu- bukankah itu..

TBC

OH MY GHOST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang