3. Rey galau

595 89 51
                                    

Jarak adalah lima huruf berawalan J yang paling gue benci karena menggambarkan posisi lo yang jauh dari gue.

Maher Alreyga Kalayoltra

¤
¤
¤

Ayala masih terjaga dari tidurnya padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, dia sulit bernafas dan tubuhnya terasa panas padahal pendingin ruangan sudah dinyalakan.

Penyebabnya ada pada seseorang yang malam ini ikut tidur di kamarnya dengan memeluk tubuhnya erat sampai Ayala tidak bisa bergerak barang sedikitpun.

"Rey, kamu udah tidur?" tanya Ayala pelan sambil menyugar rambut Rey yang menyembunyikan wajahnya dileher Ayala.

"Gimana gue bisa tidur, sedangkan gue lagi kangen berat sama lo," jawab Rey tanpa mengangkat wajahnya.

Ayala mencebikkan bibir ke bawah, "Rey bisa lepasin pelukannya nggak?"

"Gimana gue nggak meluk lo, sedangkan besok lo mau pergi."

"Kan perginya cuma sebentar ke rumah Daddy Choki, cuma dua hari kok," ucap Ayala lembut.

Rey menarik kepalanya sehingga dapat menatap wajah Ayala dengan jarak lima senti, dikecupnya dagu lancip Ayala sekilas membuat gadis itu membulatkan mata.

"Dua hari itu buat gue seakan dua windu kalau harus nunggu lo pulang, tau nggak?" Rey menatap Ayala dengan mata sayunya, dan sedikit tersenyum melihat gadis itu manggut-manggut.

Entah apa yang ada dipikiran Rey sampai cowok itu sangat takut berjauhan dengan Ayala.

Padahal rumah Choki tidak begitu jauh dari sini, Rey bisa menemuinya di rumah Choki juga kan? Tapi apa lah Rey ini lebay sekali.

"Aku haus, aku pingin minum," cicit Ayala dengan wajah menggemaskan.

Rey terdiam beberapa saat, dia sungguh tidak rela jika harus melepaskan Ayala dari pelukannya, tapi bagaimana jika gadis pujaannya ini sekarat karena tak diberi minum?

"Bentar, gue ambilin." Dengan berat hati Rey mulai mengendurkan pelukannya dan perlahan terlepas membuat Ayala tersenyum karena bebas bergerak kesana kemari dan bernapas lega.

"Nih." Rey menyodorkan segelas air putih yang tersedia diatas nakas.

Ayala segera merubah posisinya menjadi duduk dan menerima gelasnya, meneguk air dengan perlahan.

"Gue keluar dulu nanti kesini lagi, jangan bobo dulu ya cantik." Tangan kekar Rey bergerak mengusap rambut Ayala sebelum keluar kamar.

Hati perempuan memang mudah berbunga, begitu pula dengan Ayala, dia tidak naif bahwa dia pun sering terbawa perasaan apabila Rey memperlakukannya seperti ratu.

Laki-laki itu sepertinya pendengar setia lagu-lagu nya Mas Ari Lasso karena telah berhasil menyentuh Ayala tepat dihatinya.

Ting.

Sebuah pesan masuk membuyarkan lamunan Ayala, ia buru-buru membuka ponselnya penasaran siapa gerangan yang mengirim pesan selarut ini.

Daddy aku♡

Ayala sayang, Daddy udah sampai di rumah. Kmu udah tidur? Besok Daddy jemput ya sehabis pulang ngampus.

Senyum Ayala terukir lebar membaca pesan dari Choki, dia sampai jingkrak-jingkrak kegirangan bahkan hampir berteriak, tapi buru-buru ia membungkam mulut karena takut mengganggu Alzer yang sedang sakit.

Ayala hanya membaca pesan itu tanpa berniat membalas karena takut Choki akan mengomel jika tahu dirinya belum tidur malam-malam begini.

Padahal Choki tidak pernah mengomel atau pun memarahinya, sahabat lama Alzer itu sangat mencintai putrinya.

BRUTALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang