❝Jika ku ungkap rindu, akankah kau bersedia memeluk ragaku?❞
Masih di musim yang sama dengan perasaan yang perlahan berubah. Bern menuju Jenewa, Switzerland.Beberapa prajurit yang dipimpin oleh Bara, Jenderal besar dari New Moon Guardians tengah berjejer rapi membentuk sebuah formasi dalam mengelilingi kereta kuda. Mereka tengah bersiap melakukan penjagaan penuh walau Erchen dan Mela tidak membutuhkannya sama sekali. Namun karena kunjungan yang akan dilakukan bersifat formal, mau tidak mau Erchen dan Mela harus melakukan sejumlah ritual agar tidak kehilangan wibawa seorang Raja serta Ratu.
Gama mendekati Erchen, menepuk pundaknya. "Hati-hati, jagain Mela jangan lupa."
"Bener. Jangan diomelin mulu ntar," Shane menimpali.
Erchen hanya merespon dengan sepasang tatapan datar. "Bawel lo pada."
Gavin menyenggol lengan seorang gadis. "Akhirnya bisa tidur nyenyak ya, Lady?"
Yang diajak bicara hanya terus mengucap syukur, lalu kemudian ia baru menyahut. "Iya lah, nggak bakal ada rapat atau ceramah tengah malam lagi nih."
"Oh, suka bener gue nggak ada." desis Erchen, kalimatnya sangat retoris.
Dua sejoli itu berdiri kikuk, bersamaan menggaruk tengkuk yang tak gatal. "Bercanda elah, sensian amat Pak."
"Nyalinya kemana?" ucap Erchen sembari tertawa kecil.
Ingin rasanya Lady mengobrak-abrik helaian rambut Erchen jika Mela tak segera datang, sebenarnya ia tidak ingin mati muda namun, Erchen terus memainkan emosi mereka semua. Sama saja bukan?
"ERCHEN!"
Mela datang membawa muka bantalnya, dengan malas ia menyeret tas berisi satu baju ganti serta sedikit bekal perjalanan. Kian menarik atensi, Mela tidak sadar telah menjadi pusat perhatian setelah berteriak. Sepertinya ia akan segera mengomel. "Kenapa pagi banget, sih?" Mela menggerutu.
Erchen mendengus. "Coba buka mata lo, udah siang, dodol."
Mela tak terima dengan sahutan Erchen, ia memasang wajah cemberut. "Sadar diri napa, malam tadi ngebiarin kami tidur jam berapa?"
"Mereka nggak ada yang ngedumel kayak lo," jawab Erchen menatap sekeliling.
Sebagian menampilkan senyuman lebar, sedangkan Alex dan Shane berujar tidak secara melebih-lebihkan, lalu mereka mengangguk patuh walaupun sedang tersiksa.
Berani protes? Udah nggak sayang nyawa kayaknya.
Mela memutus percakapan seraya memeluk Lady, Kay, Shane serta Citer. Melambaikan tangan serta menaiki kereta. "Aku pergi dulu, ya!"
Disisi lain Gama dan Erchen berjabat tangan. "Titip Herold. Kalau gue sama Mela nggak balik dalam sepuluh hari Gama yang bakal gantiin gue," titah Erchen.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEROLD : halfy and reincarnation
FantasyDua karakter yang sangat bertolak belakang antara Filomela, gadis ceria yang hampir tidak bisa menjaga setiap tutur katanya. Dengan Erchen, pemimpin bijaksana namun arogan yang juga dikaruniai paras tampan. Mengikuti takdir, mereka kini terikat untu...