Dua karakter yang sangat bertolak belakang antara Filomela, gadis ceria yang hampir tidak bisa menjaga setiap tutur katanya. Dengan Erchen, pemimpin bijaksana namun arogan yang juga dikaruniai paras tampan. Mengikuti takdir, mereka kini terikat untu...
❝Spongebob : Bagaimana jika suatu hari nanti aku mengkhianatimu? Patrick : Mempercayaimu adalah keputusanku, membuktikan bahwa keputusanku salah adalah pilihanmu. ❞
(( Spongebob Squarepants ))
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pegunungan Alpen di sisi timur, Eiger tanggal 15 Desember 2022 Masehi.
Berjongkok, memeluk diri sendiri. Tubuhnya terlalu lemah untuk diselubungi amarah, dingin mengitari setiap pembulu darahnya. Dari dalam goa kecil di Gunung Eiger, Raja terus menggigil. Tangannya terkepal kuat, iris putihnya tak berhenti berkilat emosi. Satu-satunya harapan agar ia bisa mencapai kebahagiaan telah direnggut oleh pengkhianatan masa lampau.
Jangan pernah mengandalkan orang lain atas kebahagiaanmu sendiri.
Jadilah orang yang mampu memikul semua penderitaan agar tak kecewa berlebihan.
Raja berteriak, kepalan tangan kini berubah haluan untuk mendaratkan pukulan pada kepalanya sendiri, ia terus bermonolog tiada henti.
"Kenapa lo gampang dibegoin sih anjing?"
"Bangsat, lo cuman dimanfaatin buat jadi tameng aja."
"Nggak ada yang tulus sama lo di dunia ini, sadar diri Aldraja."
"ARGHH SADAR."
Berhenti sejenak, Raja tertawa lepas kemudian mengeluarkan suara getir. Kini ia memukul-mukul dadanya, berharap bisa mengeluarkan segala sesak yang menggerogoti jantung. Menangis tiada henti, air mata telah berubah menjadi darah. Raja tidak lagi merasa sakit, ia telah mati rasa sejak perasaannya dihancurkan terlalu dalam.
Aldraja menggeram. "Semesta, mengapa ujian yang kau beri terlalu berat untuk ku pikul?"
"Karena semesta percaya, kamu mampu untuk melewatinya."
Hening, Raja mendongak dan menoleh kesana-kemari tetapi tak mendapati siapapun.
"Aku Rajodha, dirimu di masa lalu, Aldraja."
Suara itu berasal dari dinding goa, layaknya kaca ia sedang memantulkan siluet indah dari seseorang yang sangat mirip dengannya.
Dengan samar Rajodha tersenyum. "Penyihir agung, ialah identitasmu sebenarnya. Karena kesalahanku dulu kamu harus menanggung semua beban ini."
"Ingin mendengar sebuah cerita?" sambungnya.
Aldraja tak bergeming, ia hanya menatap datar bayangannya sendiri.
