❝Tidak peduli seberapa keras kau mencoba menghentikanku, aku tidak akan pernah menyerah.❞
⠀⠀
(( Bae Ro Na - The Penthouse ))⠀⠀
⠀Musim dingin di Zermatt, Switzerland.
"Siapa disana?"
Tenor khas dari lantunan seorang lelaki bertubuh jangkung dengan telinga yang memanjang ke belakang ini, membuat Mela refleks memompa jantung dua kali lebih cepat dari biasanya. Ia gugup, sesaat fokusnya buyar tetapi muncul kembali ketika Mela mencoba menenangkan diri. Tujuannya tidak boleh goyah.
Mengibaskan tangan menyerang salah satu pohon untuk menjatuhkan salju, Mela membuatnya seolah tampak seperti fenomena alam biasa. Hal ini sontak menghilangkan kecurigaan lelaki itu bahwa ada penyusup di hutan Elf. Tidak ingin membuang waktu, prajurit Elf tadi segera meninggalkan titik kawasan dimana Mela bersembunyi.
Ceroboh bisa tinggalin aku bentar nggak?
Mela menghembuskan nafas lega. Namun, disisi lain ia mendumel. Mengapa hanya Citer yang mempunyai kemampuan healer? Disaa genting seperti ini ia jadi tak leluasa bergerak dengan kaki yang terkilir.
Sepertinya Moon Goddes tengah mengasihani dirinya, tanpa Mela sadari disebelah ia duduk terdapat banyak sekali ranting serta dahan yang sudah patah. Dengan telaten Mela merobek gaun indahnya serta menyingsing sedikit. Ia mengambil beberapa ranting kemudian diikat pada betisnya yang terkilir.
Jangan berkecil hati ketika mendapat kesusahan, karena pasti ada kemudahan sesudahnya.
Mela mengambil sebuah dahan seperti tongkat, ia menggunakannya sebagai tumpuan berdiri. Ingin menuju titik temu, Mela berjalan pincang seraya berharap bahwa Erchen baik-baik saja.
Melewati hutan dan beberapa penjaga dengan hati-hati, tidak membuat Mela luput memandang kawasan Elf dengan kagum. Walaupun sederhana, semuanya tetap tertata rapi nan elegan. Jika saja bukan datang secara diam-diam, ia ingin sekali menginap disini. Menelisik lebih jauh, Mela memanfaatkan indera pendengaran Vampire untuk mencari tahu dimana letak jamur hitam. Membutuhkan konsen selama beberapa menit, kini ia mengetahui bahwa letaknya ada di lembah bawah istana.
Angin utara yang tengah berhembus ke selatan, membawa asap tebal dari kobaran api yang bisa dilihat dengan mata telanjang dari kejauhan. Dalam hati Mela terus melantunkan kata maaf, bagaimanapun juga ia melakukan ini demi keselamatan bangsanya. Erchen telah melakukan tugas, kini gilirannya mengambil jamur tersebut.
Menggunakan kecepatan yang diturunkan oleh sang ayah, dalam hitungan 3m/s Mela melaju menuju lembah. Tidak butuh waktu lama, pada menit ke dua ia sudah sampai tepat di depan tujuannya. Mela berterima kasih secara tersirat pada kaum Elf atas jamur hitam yang ia ambil tanpa consent. Mela memetik satu lalu disimpan pada saku sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEROLD : halfy and reincarnation
FantasyDua karakter yang sangat bertolak belakang antara Filomela, gadis ceria yang hampir tidak bisa menjaga setiap tutur katanya. Dengan Erchen, pemimpin bijaksana namun arogan yang juga dikaruniai paras tampan. Mengikuti takdir, mereka kini terikat untu...