acht

68 17 2
                                    

Jika terus ragu, pada akhirnya kamu akan kalah.

(( Start Up ))

Hanya berputar di musim yang sama dari Lausanne menuju Bern

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya berputar di musim yang sama dari Lausanne menuju Bern.

Ramai, satu kata yang sangat tepat untuk menggambarkan suasana ini. Begitu banyak hidangan disuguhkan membuat siapapun akan tergoda, lalu terdapat atraksi kecil-kecilan dari mereka yang berjuang untuk hidup di zaman sulit layaknya sekarang.

Lelaki bertubuh jangkung dengan seorang gadis sejajar bahunya itu tengah menikmati pemandangan restoran bawah tanah di Wein & Sein mit Härzbluet. Memesan sepiring Rote Garnele with Apfel—udang yang dibalur bawang putih yang disajikan bersama apel—dan juga Käsevariation—adonan strudel yang dihidangkan dengan irisan keju. Mereka juga memesan Mocktail—seperti Cocktail namun terasa manis sebab tak ada campuran alkohol—dengan perasa lemon dalam balutan Manhattan Glass, dan secangkir kopi.

Mereka duduk berhadapan, terlihat sangat elegan ketika memotong makanan dan memasukannya ke dalam mulut. Nick mengambil Manhattan Glassnya, ia mulai menyesap butir-butir Mocktail melalui bibir dan mengizinkannya untuk menelaah rongga tenggorokan, terasa sangat menyegarkan. "Dek, nggak mau nambah?" tanya Nick disela aktivitasnya.

Mela menghentikan pergerakannya dalam menikmati potongan Käsevariation. "Nggak abang."

"Tumben, biasanya paling demen makan disini."

Mela hanya menanggapi Nick dengan tertawa kecil, lalu menyesap kopinya.

Nick menatap Mela secara menyelidik. "Cerita sama abang."

"Ah enggak, kemarin waktu kunjungan ke rumah-rumah masyarakat ada yang ngeliat Mela ngemil terus. Dia bilang jangan gitu, katanya ntar oversized," jelas Mela.

"Dih apaan. Adek abang cantik gini, badannya juga standar dibilang oversized." Nick membantah tak terima.

Mela mengendikkan bahu. "Nggak tau, aku cuman tau aku itu cantik."

Nick mendengus, Mela sangat percaya diri sekali. "Mela jelek kok pede banget."

Mela mengacuhkan Nick, ia menghentikan sesi makannya dan menikmati design indah dari restoran ini. "Dek, abisin makanannya," ucap Nick.

"Ucapan tadi ganggu pikiran kamu kan? Pasti nggak bakal ada habisnya orang ngehina atau ngerendahin kita. Paling bener just be yourself, do anything what you really want. Jangan ngikutin orang lain, kamu hidup di kakimu sendiri. Lakuin hal yang bener-bener kamu inginkan dan butuhkan mela," sambungnya.

"Iya abang, aku salah. Maaf, ya? Kadang Mela ngerasa kayak buruk banget dimata orang-orang. Apa yang Mela lakuin selalu salah karena kita terlahir dari rahim pendosa."

"Kebiasaan. Jangan karena seseorang nganggep kamu apa, kamu harus minta maaf karena itu. Nggak usah minta maaf, abang seneng ketemu kamu. Jangan kayak gini, kamu memang nggak sempurna, tapi kamu nggak buruk. Ubah pola pikirmu. Jangan karena seseorang berpikir sesuatu yang buruk tentang kamu, kamu jadi berpikiran abang atau orang orang lain yang sayang sama kamu mikirnya juga kayak gitu. Abang nggak suka."

HEROLD : halfy and reincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang