Part 14

698 29 4
                                    

Sepanjang perjalanan sisi memejamkan matanya. Dia sengaja, karena sisi sedang menahan nyeri di punggungnya. Agar digo tidak curiga sisi berpura2 tidur.
"si?? " ucap digo namun tetap memandang lurus ke depan
"sisi?? " ucap digo sambil menoleh..
"yaelah malah ditinggal tidur"ucap digo. Namun digo merasa ada yg aneh.. Sisi berkeringat.. Keringat dingin lebih tepatnya. Digo menepikan mobilnya lalu berhenti. Digo memegang kening sisi.
"ya Allah si.. Badan lo dingin banget.. "bisik digo.. Sisi membuka matanya berpura2 bangun tidur.
"digo knp berhenti? "ucap sisi serak
"lo sakit?? Badan lo dingin.. "ucap digo khawatir
"sakit?? Gue gpp kok.. "ucap sisi meyakinkan
"bohong.. Wajah lo pucet.. Kita kerumah sakit skr.. "ucap digo yg ingin memutar balikkan mobilnya menuju rumah sakit. Namun sisi langsung menggenggam tangan digo.
"jangan.. Gue gpp kok.. Gue cm laper.. Mgkin asam lambung gue kumat.. Gue cm mau pulang.. Mau istirahat"ucap sisi meyakinkan
"serius?? Yaudah kita pulang.. Abis ini kita beli bubur sama obat.. Lo harus makan dan minum obatnya.. "ucap digo possesif
Sisi hanya mengangguk.

Skip
Sesampainya di rumah sisi..
Sisi berjalan pelan karena nyeri itu masih ada.. Digo menggandeng tangan sisi namun ditepis oleh sisi..
"gue gpp.. Lo plg gih.. Udah malem nih.. "ucap sisi
"lo harus maka bubur dan minum obat ya.. Besok gue jemput lo.. "ucap digo. Sisi mengangguk
"lo masuk.. Cepet.. Gue tungguin" ucap digo possesif
"iyaaa.. bawel lo"gerutu sisi
Digo berdiri menunggu sisi hingga sis tak terlihat lagi. Setelah memastikan sisi telah masuk, digo melangkahkan kakinya menuju mobil dan melaju menuju rumahnya.

Sisi merebahkan tubuhnya di ranjang miliknya. Ia meraih obat penghilang rasa nyeri di nakas. Kemudian ia meminum obat itu dengan cepat kemudian merebahkan tubuhnya dengan nafas yang tersengal-sengal. Lama kelamaan sisi tertidur akibat pengaruh obat yang ia minum. bahkan sisi tidak memakan bubur yang dibelikan digo tadi.

Keesokan harinya....

Sisi bangun dari tidurnya. jam menunjukkan pukul 5 pagi. sisi beranjak dari ranjangnya menuju dapur untuk mengambil segelas air. nyeri di punggungnya sudah tidak terasa lagi. sisi meneguk segelas air, kemudian ia duduk di ruang makan. suasana rumah sepi, papa dan mama sisi pergi ke ausie untuk mengunjungi galang. sudah dua hari sisi ditinggal, awalnya sisi ingin ikut. tapi gara2 beberapa hari lagi sisi akan menjalani ujian kenaikan kelas, maka sisi akhirnya memutuskan untuk tidak ikut. padahal sisi sudah sangat merindukan kakaknya itu. tpi sisi akan ke sana 2 bulan lagi untuk menghadiri wisuda kelulusan kakaknya.

setelah mengumpulkan seluruh nyawanya, sisi beranjak menuju kamar mandi untuk bersiap2 ke sekolah. setelah mandi sisi mengecek iphonenya setelah semalaman tidak dilihatnya. sisi membuka iphonenya sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk. betapa kagetnya sisi melihat notif di iphonenya. 156 panggilan tak terjawab dan 26 pesan. dilihatnya satu persatu. semua dari digo.

"si,,gimana keadaan lo?"

"si,, lo gapapa kan?"

"si,, jawab dong..jangan bikin gue khawatir"

"si,, kok telpon gue gak diangkat sih?"

"lo tidur? apa terjadi sesuatu? gue kerumah lo sekarang!!"

"hah?digo kesini?" batin sisi. sisi melanjutkan membanca pesan

"Si..gue di depan rumah lo sekarang. Mang asep sama Mang ujang kemana sih?"

"si.. angkat pliiisssss"

Sisi berlari menuju halaman depan rumahnya. "jangan2 digo masih diluar"batin sisi. namun tiba2 iphone sisi berdering. DIGO

"Halo si,, ya tuhaaaan..akhirnya lo angkat juga telpon gue. lo gak papa kan? lo kemana aja? lo udah gak sakit lagi? sekarang lo dimana? kok lo diem?"ucap digo panjang lebar. sisi mengerutkan dahinya

Because of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang