Part 4

447 22 0
                                    

"Sisi.. apa lo bener2 sisi yg gw kenal??"batin digo

Banyak pikiran yang berkecamuk di hati digo. Pikirannya tak tenang. Sisi.. ya.. gadis itu yang tiba2 menghilang dr kehidupannya. 3tahun ini sosok yg sangat dia rindukan. Sahabat terbaiknya yang ia lukai hatinya. Apa benar org yg akn mnjadi teman sebangkunya ini adalah sisi yg ia kenal??

Digo beranjak dari kursinya. Dia ingin memastikan sesuatu yg sedari td mengganjal di pikirannya itu.

"Maaf pak.. saya ijin ke toilet.."ucap digo kpd pk bandi

"Silahkan.." ucap pk bandi mempersilahkan..

Digo langsung berlari mencari ruang uks.. kondisi sekolah yg lengang karena para penghuninya sedang brada d ruang kelas membuat digo celingak celinguk mencari uks seorang diri. Sampai akhirnya dia tk sengaja menabrak mila..

Bbruuukk...

"Aduuuh..." ucap mil memegang pundaknya

"Uups.. sorry mil.. lo gk papa?" Ucap digo merasa bersalah

"Gk papa kok.. lo mau kmn emg?? Kok buru2 bgt?" Ucap mila penasaran

"Mmm.. gue mau ke toilet.. tp bingung toiletnya dmn ya??" Ucap digo smbil menggaruk kepalanya yg tak gatal

'Oooh.. lo lurus aja kesana.. ntar belok kanan.. nah pojokan itu toilet cowok." Ucap mila menunjukkan arah

"Oke.. thanks ya mil.. oh iya, sisi udah pulang?"ucap digo penasaran

"Udah.. barusan gw anter dy ke taksi.."ucap mila

"Hmm.. gue ke toilet dlu ya.. mkasih mil." Ucap digo sambil tersenyum

"Oke.. gw ke kelas dluan ya.."ucap mila sambil berlalu menuju kelas.

Digo menghela napas kecewa. Pada akhirnya dia harus membiarkan rasa penasarannya itu. Digo berlalu menuju toilet

Sementara sisi..

Sisi sampai dirumahnya. Usai membayar ongkos taksi dia langsung masuk menuju rumahnya. Sisi berjalan gontai. Badannya masih lemas. Wajahnya tetap pucat. Nyeri di punggungnya masih terasa.

Sisi berjalan menuju kamarnya. Namun tiba2 mamanya yang sedang memasak kaget akan kedatangan sisi. Ya,, sisi berbohong kpd mila. Bukan apa2. Dia tidak mau membuat mamanya semakin khawatir. Sudah cukup ia menyiksa batin mamanya dengan kekhawatiran selama beberapa tahun ini.

"Sisi.. kok km sudah pulang nak??"ucap mama sisi sambil berjalan mendekati sisi.

Sisi mencium tangan mamanya. Sontak mama sisi kaget. Ini pertama kalinya setelah 3 tahun lamanya sisi tidak pernah mencium tangannya.

"Sayang??"mata mama sisi mulai berkaca2

"Maafin sisi ya ma.. sisi udah bikin mama khawatir."ucap sisi terbata bata

Mama sisi langsung memeluk erat anak bungsunya itu. Tak ada kata yang terucap darinya. Hanya air mata lega dan bahagia yg kini mengalir di sudut mata mama sisi.

Sisi menahan nyeri yang hebat akibat pelukan mamanya itu. Tp dy tk bergeming, dy tidak ingin mamanya semakin khawatir.

"Terima kasih ya Allah.. engkau mengembalikan putriku."ucap mama sisi tak melepas pelukannya. Sisi tersenyum

"Sisi bener2 minta maaf ya ma."ucap sisi lirih. Mama sisi melepas pelukannya

"Gak ada yg perlu di maafkan nak. Mama seneng banget kamu kembali seperti dulu lagi." Ucap mama sisi sambil menangis. Namun tangisnya terhenti saat melihat wajah anaknya yang pucat dan nampak lemas.

"Kamu sakit nak?? Kenapa pucat begini??" Ucap mama sisi khawatir

"Aq gpp kok ma.. aq cm sakit perut. Mungkin gara2 kurang tidur juga. Jadi masuk angin."ucapnya bohong

"Mama harus telpon dokter rudi sekarang."ucap mama sambil bergegas untuk mengambil hp di kamarnya. Namun usahanya ditahan oleh sisi.

"Sisi udah diperiksa dokter sekolah td kok ma. Sisi cuma disuruh bedrest 2 hari. Tadi juga obatnya udah sisi beli. Mama gak usah khawatir ya."ucap sisi masih lemas

"Km yakin?? Yaudah mama antar km ke kamar ya." Ucap mama sisi masih dg nada khawatir yang dibalas anggukan oleh sisi.

Sesampainya di kamar..

Mama sisi membantu putrinya itu berbaring dan memakaikan selimut. Sisi tersenyum. "Makasih ya ma."ucap sisi

"Ssst.. justru mama seneng banget bisa ngerawat km nak. Mama kangen sm suasana keluarga kita dulu. Kamu istirahat ya sayang. Nanti kita ngobrol2 lagi. Banyak bgt yg pngen mama obrolin sm km."ucap mama sisi sambil tersenyum. Sisi mengangguk. Mama sisi beranjak dari kasur sisi. Dia mencium kening anak bungsunya itu dan berlalu keluar dari kamar sisi.

Setelah mamanya keluar raut wajah sisi berubah. Ia menahan sakit di punggungnya. Memar di punggungnya cukup lebar. Mungkin ini akibat lemparan bola dr deon yg cukup keras tadi.

Semenjak kejadian pagi itu, sisi memutuskan untuk melupakan kenangan pahitnya. Dia merasa bersalah saat mendengar percakapan antra papa dan mamanya. Dia menyadari bahwa sikapnya selama ini cukup membuat orang2 yang dia cintai khawatir. Sekarang sisi ingin memulai hidupnya yang baru. Dia tidak ingin masa SMA nya menjadi abu2 seperti masa SMPnya dulu.

Sementara di sekolah sisi..

Jam pelajaran telah usai. Digo mulai berkemas untuk segera pulang. Seharian ini digo masih penasaran dengan sosok sisi.

"Haii digooo.."ucap siska genit smbil menghampiri digo. Sontak membuyarkan lamunan digo. Digo hanya melihat ke arah siska dengan tatapan datar.

"Jutek amat sih.. mmm.. gue siska.. seneng bgt deh bs berteman sm loe.."

Digo beranjak dr duduknya dan langsung meninggalkan siska sendiri tanpa basa basi. Siska yg melihat perlakuan dingin digo menjadi kesal.

"Gw gk akan nyerah digo"ucapnya dg senyum sinis

________________________________________

Berasa gagal deh.. -_____-"

Vote y guys.. saran kalian sangat membantu... huhuhu

Because of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang