Part 5

407 22 0
                                    

Keesokan harinya...

Sisi bangun dr tidurnya. Saat ingin duduk, nyeri di punggungnya terasa lagi. Memarnya makin terlihat. Wajah sisi masih terlihat pucat. Namun tak sepucat kemarin. Sisi beranjak ke kamar mandi. Dia mencuci muka, kemudian mengambil handuk kecil dan di siram air hangat dr shower di kamar mandi. Dia menyeka punggungnya yang memar dengan air hangat. Sisi meringis. Setelah selesai dia kembali lagi ke tempat tidurnya.

Tok..tok..tok

"Sisi.." ucap mama sisi di balik pintu

"Masuk aja ma.."sahut sisi lemas

"Udah bangun nak? Gmn udah baikan"ucap mama sisi menghampiri sisi di kasurnya

"Lumayan ma.. masih agak pusing sih.."ucap sisi

Tiba2 papa sisi menyusul masuk k kamar sisi

"Sisi.. ini bener sisi anak papa?" Ucap papa sisi menahan tangis

Sisi yg kaget akan kehadiran papanya hanya terdiam

"Anak papa sudah kembali?"tangis papa sisi pun pecah. Air matanya mengalir di pelupuk matanya. Tanpa basa basi papa sisi langsung menghampiri anaknya itu dan langsung memeluknya. Sisi terperanjat. Dia membalas pelukan papanya itu sambil meneteskan air mata. Pelukan papa sisi semakin erat yg tanpa sengaja membuat sisi menahan sakit di punggungnya.

"Syukurlah nak.. akhirnya papa bisa melihat sisi yg dulu.."ucap papa sisi mencium kening anak bungsunya itu. Melihat pemandangan ayah dan anak itu membuat mama sisi terharu.

"Maafin sisi ya pa.. sisi udah bikin kalian khawatir."ucap sisi merasa bersalah

"Sudahlah nak.. kita lupakan saja. Yang penting kamu uda kembali."ucap papa sisi bahagia

"Mama udah bikinin bubur nak.. dimakan yah sayang. Itu obatnya juga udah mama siapin."ucap mama menyela pembicaraan mereka

"Papa suapin ya nak."ucap papa sisi menyeka air matanya. Dijawab anggukan oleh sisi.

________________________________________

Di sekolah..

Digo mulai mengikuti ekskul basket di sekolah barunya. Saat ini dia sedang berlatih di lapangan basket sekolah. Permainan digo cukuplah apik. Maklum dia sebelumnya merupakan kapten basket di sekolahnya yang dulu. Kemudian datanglah deon dkk menghampiri digo yg sedang berlatih.

"Heh.. lu anak baru ya?? Kok gw baru liat?"ucap deon sinis

Digo hanya melirik deon dkk tak peduli.

"Belagu amat sih lo!! Waah.. dy belum tau lo nih kyaknya deon.."ucap hengki nyeletuk

"Sok jago loh.. sini lawan gue kalo berani.. kita buktiin siala yang paling jago basket." Ucap deon nantang

"Oke.. siapa takut??"ucap digo santai

Deon merebut bola basket dr digo. Mereka bertanding 1 lawan 1. Kelakuan mereka mengundang perhatian penghuni sekolah. Mereka berlari berhamburan menuju lapangan basket.

Dengan sigap digo merebut kembali bola basket dr tangan deon dan dengan mudahnya memasukkan ke dalam ring. Skor 1 untuk digo. Deon nampak kewalahan dengan kelihaian permainan digo. Digo berkali2 mencetak skor. Skor akhir 28 - 5. Deon menggertakkan giginya. Dia tidak terima atas hasil dr pertandingan barusan. Digo mendapat tepuk tangan atas kemenangannya melawan deon.

"Lo jgn seneng dulu boy.. janga mimpi lo bakal jadi kapten di club basket sekolah.."ucap deon sinis. Digo tak perduli

"Tunggu pembalasan gue." Ucap deon yang berlalu pergi meninggalkan digo dengan menyenggol pundaknya tanda perang.

Digo menghela napas yang diikuti seruan para siswa yg menonton disitu. "Huuuuuuuuuuuu"

Sesampainya di kelas..

Digo berjalan menuju bangkunya. Matanya tertuju ke bangku sebelahnya. Masih kosong. Dia masih penasaran akan sosok sisi. Lamunannya buyar ketika tiba tiba......

"Haaaiii digoo.. selamat pagiiiii.."ucap siska and the gank menghampirinya.

"Pagi."ucap digo singkat

"Iiiihhh... singkat bgt sih kayak sms."ucap angel nyeletuk

"Eh digo.. jangan gara2 kamu duduk di sebelah cewe bisu jadi ikut2an bisu loh."ucap fanni menambahkan

"Bisu?"ucap digo penasaran

"Iya digoo.. sisi itu cewe bisu.. manusia tanpa ekspresi.. dia itu makhluk aneh tau nggak."ucap angel yang kemudian di potong oleh mila yang sedari tadi memdengarkan percakapan mereka..

"Kalian bisa diem gak sih? Sehari gak ngebully sisi kyknya mulut kalian gatel deh."ucap mila sebel

"Yaelaah.. pahlawannya dateng.. kayak pahlawan bertopeng aja lo mil. Lo deket aja engga ama si sisi."ucap angel ngeledek

"So what? Ada masalah sm kalian?"ucap mila yg kemudian keluar meninggalkan mereka. Digo sedari tadi bingung dg ucapan siska dkk. Digo yg melihat mila keluar pergi mengikuti mila dan meninggalkan siska dkk tanpa perduli.

"Mil..."teriak digo memanggil mila

Mila menoleh mendengar teriakan digo

"Ada apa digo?"ucap mila menghentikan langkahnya.

"Gue bole ngomong bentar?"tanya digo dengan wajah penasaran.

"Mmm.. boleh.. di taman belakang sekolah aja ya."ucap mila sambil mengajak digo menuju taman belakang sekolah.

Mila dan digo nampak duduk di kursi taman.

"Lo mo ngomong apa digo?"tanya mila penasaran

"Mmm.. gue bingung sama omongan siska td. Tentang sisi.. kenapa dia dibilang bisu?"tanya digo penuh tanya

"Oh itu.. kirain gue apaan.. jadi gini.. sisi itu terkenal pendiem. Gue tau sisi itu seja SMP. Gue dulu satu sekolah sm dia cm beda kelas. Jadi gue gak terlalu kenal sama sisi. Baru pas SMA ini gue sekelas."ucap mila panjang lebar

"Trus??" Tanya digo

"Sisi sejak SMP gk pernah deket sama siapapun. Ngomong aja cuma iya atau enggak doang. Mending ngomong,lah ini dia kadang cm ngangguk atau geleng doang. Mangkanya dia di katain cewek bisu lah manusia robot lah. Dia itu sering jadi korban bully di sekolah. Soalnya dy gk pernah ngelawan. Ekspresinya datar."ucap mila lagi

"Oh.. "ucap digo ber-oh ria

"Btw.. lo kenapa penasaran bgt sama sisi sih?? Perasaan lo belum ketemu sama dy."ucap mila penasaran

"Engga papa kok mil.. gue pengen tau aja."ucap digo gelagapan

"Tp semenjak dy sakit kemarin kyaknya dia mulai berubah deh. Dia udah mulai bicara sm gue. Mudah2an ini pertanda baik. Ksian gue ngeliat dy sendiri."ucap mila dg raut sedih

"Emang kemarin dy sakit apa mil??"ucap digo penasaran

"Gatau.. kemarin setelah kejadian deon ngelempar basket dg sengaja kearah sisi tiba2 dy pucet gitu. Kayaknya efek pukulan itu deh."ucap mila

"Deon?? Kok dy tega banget sih? Sisi kan cewe."ucap digo geram

"Lo tau deon kan? Dy itu punya julukan the king of bullying di sekolah ini. Dy juga salah satu kandidat calon kapten basket di club sekolah kita. Ngeliat sisi yg diem kyk gitu jadi sasaran empuk dy."ucap mila

"Udah gila kali tu anak."ucap digo geram

"Titip sisi ya digo.. gue liat lo itu baik banget. Belom juga kenal udah care banget sama sisi."ucap mila tersenyum

"Titip?? Barang kali di titipin. Haha"digo tertawa renyah

"Lo orgnya humoris juga ternyata ya."mila ikutan tertawa

Because of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang