(O5.) : The School ; ( O2. Tour?)

57 12 0
                                    

Sorry for typo...
~Happy Reading~

















Peter seakan tak ingin melepaskan Grace sedetikpun, melihatnya kini terus menggenggam tangan Grace dengan erat. Entah lah Grace juga merasa tidak terusik dengan itu, malah jika Grace boleh jujur momen inilah yang dirindukannya sekian lama. Tapi Grace tidak pernah mengingat apapun tentang Peter pada masa lalunya.

Benar-benar aneh, semenjak dirinya masuk ke sekolah asrama ini semua seakan begitu abu-abu dan tempias.

"Ouh well, ku rasa akan aku ambil alih dari sini Mr. Peter Goldwands." Suara merdu dan senyuman manis membuat Grace dan Peter berjarak sekarang.

Mata Grace menatap Willona dengan intens, bergulir menatap Peter yang seakan tak senang dengan ketentuan yang ada sekarang. Grace memutar matanya malas, Peter adalah lelaki aneh yang dia temui sepanjang hidupnya.

"Kau dengar itu Tuan Peter?" Grace bersidekap dada sekarang.

"Cih, ya ya baiklah. Ini memang wewenang mu Willona Rosegrass." Peter mendengus tak rela.

Peter membalik arah langkahnya, sedikit menghentakkan kaki miliknya tak senang. Meskipun kini siluet lelaki itu telah hilang di ujung belokan yang berlawanan dari arah Grace berdiri.

"Hai Ona, can I call you Ona?" Grace menatap dengan mata berbinar, dia berpikir temannya akan bertambah lagi hari ini selain Joanne.

"Hai juga Grace, kita bertemu lagi. Tentu tak masalah bukan kah aku sudah bilang begitu saat awal kita bertemu?" Willona tersenyum manis ke arah Grace dengan gestur untuk mengikutinya.

"Haha iya, ku rasa Ona panggilan yang manis." Grace sedikit tersipu canggung dengan senyuman manis yang Willona umbar padanya.

Baru kali ini dalam hidupnya tatapan ramah juga senyuman manis diterimanya dengan tulus, bahkan itu diberikan oleh gadis secantik Willona.

Bukankah ini hal bagus saat dirinya bersekolah di tempat baru ini?

Ya meskipun kadang banyak hal-hal aneh yang sulit Grace terima dalam akal logikanya.

"Terimakasih, jadi mari kita berkeliling. Karena hari ini adalah jadwal ku sebagai pemandu asrama. Ah aku juga seorang Dewan Murid, jadi jika kau butuh sesuatu kau bisa bilang padaku Grace. Jangan sungkan untuk itu." Willona memberikan penjelasan dengan jelas kepadanya Grace karena itu memang tugas utama miliknya.

"Ah begitu, tentu. Kita bisa menjadi teman baik bukan?" Grace tersenyum cerah, mungkin sekolah ini akan sangat menyenangkan nantinya.

"So, we?" Willona hanya tersenyum sembari berjalan diiringi langkah jenjang Grace di sampingnya.

Lorong panjang seakan tak menyurutkan rasa membucah dalam diri Grace, rasa senang dan semangat yang jarang Grace rasakan beberapa tahun belakangan kini berkobar-kobar membuat Grace tersenyum dengan cerah. Senyuman tulus yang sudah lama Grace lupakan.

Tanpa mereka sadari sepasang mata seindah lautan itu ikut tersenyum cerah. Melihat Sang kekasih yang kini begitu bahagia, dan dia berjanji bahwa senyum Grace lah obat rindunya yang paling ampuh.

"Ku harap kau akan terus bahagia Darling, meskipun nanti kau harus menerima semua hal buruk nantinya." Suara sedu sedan terlontar dengan tertahan.

Fallen - Jisung YunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang