💌 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 2 (penasaran)

13 5 0
                                    

Sesingkat itulah pertemuan Zena dengan Eliza selesai, Zena pun juga pergi menuju kelasnya karena melihat sudah selesai bel dan para guru-guru pun akan segera masuk.

"Brak,brak,brak" suara sepatu Zena yang bergegas menuju arah kelas nya karena takut keduluan salah satu guru yang mengajar hari ini.

Wahh aku harus buruan nih jangan sampai keduluan... Kalo keduluan bisa mampus aku.

Akhirnya pun Zena masuk kelas sebelum Mis Yura masuk akan tetapi Mis Yura mengetahui kalau Zena berlari-lari untuk menuju kelas nya.

"Kamu darimana sih Na? kok lama banget! mana lagi lari-lari... udah kayak dikejar han-." ujar Tania yang tiba-tiba

"Wah parah sih cerita nya, nanti aja aku ceritain... Tapi ini Mis Yura belum masuk kan?"

"Waduh separah apa Na?! Harus nya sekarang aja mah jangan nanti!"

"Aduh Na maaf Mis Yura udah masuk dari tadi, ini aja aku disuruh ngambil lampiran penugasan."

"Waduh mampus! mati gue... lagi dan lagi Mis Yura udah masuk... ini gue harus gimana Ta?!"

"Tenang dulu Na! Tarik nafas tiga kali lalu hembuskan."

"Tapi kan Tan-! Tapi semoga aja gue masih aman aja dan nggak pingsan disini deh!"

"Dicoba dulu dong! Jangan sampai kamu pingsan disini Na! Aku nggak kuat gendong kamu plis!"

"Yaudah gue coba dulu ya Tan? Moga aja sih nggak sampai pingsan ya?!"

Akhirnya Zena pun mencoba menarik nafas sejenak sesuai rekomendasi dari Tania.

Setelah sejenak menarik nafas pun Tania akhirnya bertanya. "Gimana Na perasaanmu sekarang?."

"Lumayan lah, tapi rasa dag dig dug ini rasanya ingin meledak ledak banget! and kamu tau kan Mis Yura orang nya kaya gimana?!"

"Ta! Tania!" Ucap Zena dengan penuh terbata-bata.

"Na! Na! Kamu denger nggak kayak ada yang manggil aku?"

"Iya denger Tan... Tapi kira kira siapa ya yang manggil?!"

"Na?! Jan jangan hantu penunggu di sekolah?!"

"Plis deh tan jangan mulai  yang aneh-aneh! nggak masuk akal kayak gini."

"Omg Na! Lalu kalau bukan hantu penunggu sekolah apaan dong?!"

"Iya pasti nggak mungkin banget lah! Masa ada hantu di pagi hari bentereng kayak gini sih?!"

"Oiya ndeng bener Na! lalu siapa dong kalau nggak penunggu?!"

"Jangan jangan ada guru di belakang kita?!"

"Yaudah Na ayo coba lihat kebelakang, walaupun nanti nggak tahu di belakang ada apa?!"

"Yaudah ayo coba bismillah bareng-bareng ya!"

"Bismilah... Bismillah... Bismillahirrahmanirrahim! aaaa... Gue takut banget Na... Gaberani!"

Jederr!! ternyata oh ternyata adalah Mis Yura yang datang tepat dibelakang persis Tania dan Zena.

"Na? Siapa? Kamu udah lihat orang nya kah?"

"U-uu udahh." Jawab Zena dengan gagap nya itu.

"Hah? Beneran? Kamu kenapa kok sampai jawab nya gagap begitu?!"

"Aah itu Ta... Itu."

"Itu apa Na? Aku belum lihat, nggak penunggu sekolah kan?"

"Nn-nggak Itu di depan kita sekarang ada Mis Yura." Ujar Zena dengan raut muka nya yang ketakutan itu.

"Omg! Apa? Mis Yura?!" Jawab Tania dengan reaksi yang syok dan spontan.

"Iya bener... Coba deh buka tangan mu lalu lihat kebelakang."

"Aduh Na!"

"Yaudah deh gue coba Na."

Duaaaar?! muncul lah Mis Yura tepat dibelakang mereka berdua.

"Ehh Mis Yura kenapa ada di sini?"

"Iya kenapa Mis Yura di sini?" Sahut Zena dengan cepat

"Seharus nya saya yang tanya kenapa kalian berdua ada di sini?!" Jawab Mis Yura dengan sangat tegas.

"Anu Mis, itu..."

"Oh ya! Kamu kan tadi saya suruh ngambil kertas di meja saya ta... Apa udah kamu ambil?!"

"Eem belum Mis, maaf."

"Dan buat Zena! Kamu kenapa telat masuk jam saya?!"

"Maaf Mis, tadi saya ke perpus mau nyari buku buat ngerjain tugas... tapi tadi saya cari cari nggak ketemu sampai sekarang." Bismillah Na ayo bismillah semoga wajah mu meyakinkan dan Mis Yura percaya kalau aku ke perpus padahal malah lagi kepoin orang.

"Yaudah kamu buruan segera masuk ke kelas!"

"Dan buat kamu Ta ambil sekarang juga kertas nya!"

"I-ii iya Mis." Sahut Tania dengan gagap

"Nanti kalau saya masuk ke kelas lagi dan kalian berdua masih nggak ada... Awas aja akan saya hukum!"

"Bb-baik Mis, maaf untuk sebelum nya."

"Yaudah buruan sana!"

••••••••••

"Ta gue duluan ke kelas ya?! Ntar lo nyusul aja ya."

"Iya Na duluan aja nggak apa-apa, takut nya kalau Mis Yura nanti marah lagi."

"Iya Ta, makasih ya."

"Iya Na, sama sama."

Pesan terakhir dariku untukmu (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang