💌 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 3

8 3 0
                                    

Zena pun akhirnya sampai di kelas lebih dulu dan belum terlihat ada tanda-tanda Tania sudah datang.

Akhirnya Zena pun duduk di bangku nya sambil menunggu Tania datang.

"Ehem... anak-anak nanti kalian kerjakan soal yang ada di lembar kertas yang dibawa Tania, ibu mau keluar ada rapat dengan Pak Kepala sekolah."

"Dan kalian jangan sampai berisik dan keluar kelas... kalau Ibu tau kalian melanggar aturan, nanti Ibu kasih hukuman sendiri."

"Mengerti kalian semua?"

"Mengerti Mis." Sahut murid-murid dengan penuh kekompakan.

Tiba-tiba pun Tania kembali datang dan menghampiri kelas Mis Yura.

"Gimana Tan? udah kamu ambil kertas soal nya?"

"Udah Mis."

"Sekarang kamu bagikan kertas penugasan, dan tulis di papan tulis untuk mengerjakan semua tugas dari Ibu yang sudah tersedia di sana... dan sekalian umumkan  untuk tugas nya dikumpulkan hari ini."

"Baik Mis."

"Oke, kalau gitu makasih ya Tan... saya tinggal dulu, nanti misal ada yang melanggar aturan dari saya tolong segera laporkan kepada saya."

"Baik Mis."

"Saya tinggal dulu, jaga kelas baik-baik ya Tan... saya percayakan kelas ini pada kamu."

"Siap Mis."

......

Akhir nya pun sesegera mungkin tania membagikan lembaran penugasan yang telah diberikan Mis Yura kepada teman-teman nya.

"Oke halo guys." Ucap Tania dengan melambai lambaikan tangan nya.

"Aku ada info penting nih dari Mis Yura."

"Aku tulis di papan tulis aja ya."

"Pertama-tama, kita semua harus mengerjakan semua tugas dari Mis Yura."

"Kedua tenggat, pengumpulan tugas hari ini."

"Ketiga, dilarang berisik dan keluar kelas tanpa izin... jika dari kalian semua ada yang melanggar aturan maka kalian akan mendapatkan hukuman tersendiri dari Mis Yura."

"Oke ini dulu, apakah ada yang mau ditanyakan mengenai itu semua?"

"Nggak." Sahut kawan-kawan dengan muka aga muram.

......

"Na, lo paham nomer 1 gasih?" Tak ada sahutan apa pun dari Zena yang sudah duduk sedari tadi.

"Na, lo denger gasih gue ajak bicara?"

"Na, Zena Alqueena?!"

"Eh elu Tan, apaan dah tiba-tiba dateng ngagetin wae."

"Elu sih, tadi gue panggil nggak nyaut-nyaut."

"Masa sih? emang lu dari kapan berdiri kek patung disini?"

"Ealah aye naon, mani patung ihh."

"Nggak-nggak bercanda, btw tadi ada apa manggil gue?"

"Nanya soal fisika ini ih... meni nggak paham pisan atuh."

"Yang mana?"

"Nomer 1."

"Ini gini caranya... lihat aja gapapa."

"Boleh bener Na?"

"Iya Teteh."

"Makasih banyak ya Na."

"Iya sama-sama."

"Tapi Na..."

"Tapi apaan dah?"

"Ini beneran lo udah ngerjain semua nya?"

"Hah apa? perasaan tadi ada yang belum selesai deh."

"Mana ih? nggak ada... ini mah udah selesai semua."

"Ehh bentar Tan, aku cek lagi."

"Tapi ini emang udah selesai semua, kok bisa ya... perasaan tadi masih kurang 2 deh."

"Mungkin kamu tadi lupa paling Na, orang ini udah selesai semua sih."

Masa iya sih, gini-gini gue udah pikun? pikir-pikir Zena dengan keheranan dalam hatinya.

"Yaudahlah, paling bener kamu Tan... gue lupa palingan."

"Nah yakan."

"Tugas nya ini kalau udah selesai taruh mana Tan?"

"Taruh meja ku aja Na, ntar biar aku jadiin satu terus aku kumpulin ke Mis Yura."

"Oke Tan, makasih ya."

"Iya Na, sama-sama."

"Ntar gue bantuin nyatuin Tan."

"Boleh-boleh, makasih ya."

"Sama-sama lah."

"Temen-temen kalau kalian udah pada selesai kumpulin aja di mejaku ya., ntar aku yang kumpulin ke Mis Yura."

"Oke Tan." sahut salah satu murid.

"Eh Na, lu tau gasih?"

"Apaan Tan?"

"Itu, katanya kelas kita mau collaboration sama anak kelas mipa sebelah."

"Hah? beneran lu Tan?"

"Iya, aku denger-denger tadi pas guru rapat dan waktu lewat ada salah satu guru bilang kaya gitu."

"Tapi kamu tau ngga Tan, anak mipa nya kelas berapa?"

"Nggak tau tuh Na aku."

"Ealah, kirain kamu tau."

"Ngga Na, tadi aku aja bisa tau itu denger-denger."

"Wah, lu nguping ya Tan tadi?"

"Nguping apaan? nuduh ajasih lo."

"Hahaha bercanda Tan, jangan marah la."

"Iyadeh iya."

"Tan ini tugas punya gue taruh sini ya."

"Iya, taruh aja situ."

"Oke, makasih ya Tan."

"Iya, sama-sama."

Akhirnya pun tugas tugas sudah terkumpul banyak di meja Tania.

"Selesai juga akhirnya, capek banget ngerjain soal begini banyak nya." Tutur salah satu murid.

"Ini udah pada ngumpulin semua kan?" Tanya Tania

"Iya udah." sahut salah satu murid di sana.

"Oke, that's good."

Berarti ini udah kekumpul semua, terus gantian aku sekarang ngumpulin ke mejanya Mis Yura. Tutur Tania dalam hatinya.

"Udah kekumpul semua Tan?" Tanya Zena kepada Tania.

"Udah semua Na, ini tinggal aku ngumpulin ke mejanya Mis Yura."

"Oh oke, mau aku anter apa nggak?"

"Boleh-boleh."

"Oke, sekarang apa nanti?"

"Enaknya gimana ya? sekarang apa nanti pas pulsek?" alias pulang sekolah.

"Nanti aja gimana? sekalian pas pulang sekolah."

"Boleh juga."


Pesan terakhir dariku untukmu (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang