Alhamdulilah gue udah agak tenang soal Tania... Sekarang gue buruan share in location dulu deh.
Share location udah, lalu gue berarti tinggal chatting Eliza aja.
"Eliza, nanti kita jadi ketemuan?"
"Iya jadi, nanti kalau otw lu chatting gue ya..."
"Yas Eliza."
••••••
Tiba-tiba pun Syahrul menggendong Tania ke arah mobil nya.
"Dred,dred,dred." Bunyi telfon suara Syahrul berbunyi.
"Aduh siapa sih yang telfon?" Tanya Syahrul.
"Hallo siapa sih, telfon... ganggu aja lu." Tutur Syahrul dengan ketus.
"Yaampun Rul, sensi amat kayak orang pms aja sih." Balas Zena karena tiba-tiba ngomel.
"Eh elu Na... ya sorry kan gue ini lagi nyetir." Tutur Syahrul yang yang tak mau terjadi apa-apa kepada gadis nya itu.
"Iyadeh iya gue salah... tapi lu pake earphone kan?" Tanya Zena.
"Iya gue make, tapi kan gue nggak mau terjadi apa-apa saat gue nyetir."
"Iyakah... Afa iyah?" Ledek Zena.
"Kamu nanya?" Balas Syahrul yang nggak mau kalah dengan Zena.
"Dih apaan sih lu, so iye banget." Ujar Zena yang mulai sebel dengan tingkah Syahrul.
"Bercanda Na... jangan diambil hati dong."
"Nggak lah." Balas Zena dengan ketus.
"Afa iyah?" Ledek Syahrul dengan ucapan Zena tadi.
"Terserah lu deh Rul... Btw lu dah anter Tatan belum?"
"Ini gue lagi perjalanan kerumah nya."
"Oke, hati-hati jangan sampai Tatan gue lecet lo!"
"Iya gue jagain kok, tenang aja."
"Jagain apa jagain tuch."
"Jagain lah apaan lagi?"
"Yaudah... awas aja kalau Tatan gue lecet gue bakal hajar lu duluan pokoknya."
"Wadueh ngeri banget... takutnya." Ledek Syahrul.
"Alay banget sih lu! Padahal lu kan cowo." Balas Zena dengan muka kesal.
"Bercanda Na, yaampun." Balas Syahrul.
"Rul, lain kali kalau lu ada waktu... gue mau ngobrol sama lu tapi empat mata aja ya."
"Eh iya, ngobrol apaan Na? kok serius amat gitu?" Tanya Syahrul dengan penuh penasaran.
"Ada pokoknya... tapi ini belum saatnya gue ngomong."
"Okelah... nanti kalau gue ada waktu gue chatting lu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan terakhir dariku untukmu (On-Going)
Novela Juvenil𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐡𝐚𝐥 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐬𝐫𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐚𝐥𝐥𝐚𝐡, "𝘽𝙖𝙝𝙬𝙖 𝙥𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙡�...