"Semua tokoh,lokasi,Organisasi,insiden dan kelompok dalam ff ini hanyalah fiksi belaka"
"Mari Bu Jian !" Ucap Dewi mengantarkan Jisoo ke ruang Rapat, Jian jadi dejavu
"Sebenernya ada apa ya Bu Dewi ?" tanya Jian bingung
dia disuruh datang pagi-pagi banget, malah waktu dia datang belum ada orang sama sekali
"Kalo itu, nanti akan di jawab sama Ibu Anggun, bukan ranah saya untuk memberi tau" ungkapnya
"Maaf Bu Jian, sepertinya anda gak bisa ngajar jam pertama, jadi tolong kasih tugas aja buat murid 12B biar saya sampaikan nanti yo" ucap Dewi lagi
"Hmm emang bakal lama saya disini ?" tanya Jian
Dewi ngangguk "iya karna pembicaraan ini penting dan juga alot" jawab Dewi
Jian menghela nafas pasrah, dan ngasih tugas buat di kasih ke muridnya
Dewi pun keluar pas Anggun masuk
"Pagi Bu Anggun" sapa Jian
"Pagi" sapa Anggun balik
"Maaf ya Bu Jian jadi harus datang pagi-pagi" ucap Anggun
"Iya Bu, kalo boleh tau ada apa yah ?" tanya Jian
Anggun senyum "kayanya Bu Jian orang yang to the point yah" candanya
Haha "iya bisa di bilang begitu"
Anggun ngangguk "saya panggil Bu Jian pagi-pagi karna saya ingin membicarakan masalah yang menyangkut anak kelas Anda, jadi hanya Bu Jian yang bisa membantu saya" ucap Anggun serius
Jian kerut kening bingung
"Maksudnya bagaimana ya Bu ?" tanya Jian
Anggun hela nafas sebentar lalu ngeluarin amplop dari tas nya lalu dia kasih ke Jian
Jian jadi curiga kalo dia mau di suap
Jian angkat alis dengan 'ekspresi maksudnya apa'
"Tolong dibuka !" titah Anggun
Jian pun mengambil dan membukanya matanya melebar ketika melihat foto-foto mesra Ruby dan Disa
"I-ini" ucap Jisoo masih gak percaya sama apa yang dia liat, di foto terakhir ada foto Disa mencium bibir Ruby dan itu sangat jelas
'Jadi omongan Anya bener' batin Jian dia bener-bener gak nyangka walau dia sempet curiga tapi Jian selalu nepis itu karna menurutnya Ruby bukan tipe orang yang mau ngambil resiko sebesar ini, karna ini bisa berpengaruh sama hidupnya apalagi study nya
Jian jadi khawatir sama Ruby sekarang
"Ada seseorang yang mengirim itu pada saya" ucap Anggun
Jian menatap Anggun "Ibu boleh minta tolong apa aja, tapi jangan keluarin Ruby dari sini" pinta Jian
Anggun senyum karna dia tahu Jian mau bantu Ruby
"Seseorang itu mengancam akan menyebarkan foto-foto itu kalo Ruby tidak berpisah dengan anak perempuan di foto itu" ungkap Anggun
Jian jadi bingung
"Yah saya juga tadinya bingung" ucap Anggun karna melihat ekspresi Jian yang keliatan bingung "tapi saya tebak sepertinya orang yang mengirim foto ini dia antara menyukai Ruby atau pasangannya saya kurang tahu"
"Jadi ibu mau saya gimana ?" Jian masih belum paham
"Kita gak bisa biarin foto itu tersebar" ucap Anggun "karna itu bisa merugikan Ruby dan sekolah juga, karna sekolah dan Ruby itu saling membutuhkan, sekolah butuh prestasi Ruby dan Ruby pasti butuh sekolah yang memberikannya beasiswa full, jadi kalo foto itu tersebar mau gak mau sekolah harus mengeluarkan Ruby karna para murid dan orang tua murid gak akan biarin Ruby yang dipandang berbeda sekolah disini, yang artinya sekolah kehilangan murid yang berprestasi penyumbang piala terbanyak untuk sekolah" ucap Anggun panjang lebar
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampul Peran
Fanfictionmenceritakan tentang peran kehidupan yang terkadang hanya sebuah sampul dengan isi yang berbeda