Konflik

1.5K 194 39
                                    

"Semua tokoh,lokasi,Organisasi,insiden dan kelompok dalam ff ini hanyalah fiksi belaka"

dan untuk ini saya selaku direktur memilih tagline dari,,,,, Nona Ruby"

Mereka semua tercengang tak percaya sedangkan Shane tersenyum tipis sesuai Feelingnya, dia udah bisa nebak kalo Ruby lah yang akan terpilih

"Tapi anda bilang kalimat saya mampu menarik orang-orang untuk membeli bukan kah itu sangat menjual" protes Velove

"Ya, tapi saya tidak suka kalimat yang menjanjikan sesuatu yang belum tentu benar seperti itu, karna saya sendiri tidak bisa menjamin orang akan tidur lelap jika merebahkan diri di kasur produk saya" ucap pak Hardjo

Ruby langsung teringat perkataan Jian jangan menjanjikan sesuatu, gak bagus dia lalu tersenyum kecil, "kamu emang pinter dan bisa diandelin sandaranku" ucap Ruby dalam hati

Hans menenangkan Velove yang masih tak terima atas keputusan Pak Hardjo

"Tapi apa alasan anda memilih tagline Ruby ?" tanya Hans penasaran

Pak Hardjo tersenyum memandang Ruby "dia begitu benar menggambarkan taglinenya, karna pangkuan Ibu saya adalah sebuah kenyamanan yang saya rindukan dan begitu relate dengan kehidupan sehari-hari kasur merupakan hal yang kita inginkan ketika cape itu menerpa ketika kantuk itu datang" jawabnya "jadi saya memilih tagline Nona Ruby karna lebih realistis dan benar adanya"

"Jadi Pak Hardjo sudah memutukan kalo anda akan memakai tagline dari Ruby" konfirmasi Shane

"Iya benar" jawab Hardjo yakin

"Baiklah selamat yah Ruby"

Ruby ngangguk "terima kasih Mr"

"Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik Nona Ruby" ucap Pak Hardjo

"Iya saya harap begitu, terimakasih Pak atas kesempatan ini"

Pak Hardjo tersenyum

"oke kalo begitu demikian rapat ini saya tutup terimakasih atas kerja keras kalian" ucap Shane

Lalu Shane dan Pak Hardjo pergi meninggalkan ruang rapat

"Selamat yah Ruby" ucap Zee, "saya bangga sama kamu,"

"Terimakasih Miss berkat bimbingan Miss Zee juga"

"Jangan senang dulu kamu" sela Velove "anggap aja saya berbelas kasih ngasih proyek ini sama kamu" angkuhnya

Lalu dia pergi di ikutin Hans

"Udah gak usah kamu gubris, cuma bikin penyakit hati" ucap Zee

lalu mereka beresin kertas-kertas dan keluar, mereka jalan menuju Jo dan Laras yang sibuk ngadap komputer masing masing

Miss zee mengetuk bilik pemisah mengambil atensi Laras dan Jo "siap siap kalian" perintahnya "kita makan di luar"

"Hah dalam rangka apa ?" tanya Laras

"Merayakan kemenangan tender pertama Ruby" beritahu Zee

"Serius demi apa ? Lo bener-bener ngalahin si Miss sok kecakepan itu" tanya Laras heboh

Ruby ngangguk malu-malu

"Wahh gila pasti malu banget dia, secara kalah dari Juniornya" Laras ngacungin jempolnya "hebat lo By"

"ssst udah ah, ayo cepetan siap-siap"

"Ey ey captain" jawab Jo semangat

Mereka lalu siap-siap buat pergi makan siang

....

Ruby udah ngasih tau Jian kalo dia dapat tender itu, dia berterimakasih berkat ide Jian dia berhasil dapat tender itu, tapi Jian jawab kalo itu juga karna kepintaran Ruby yang ngulik sejarah perusahaan dan ternyata cocok dengan tagline yang dia buat

Sampul PeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang