Selamat yang udah jawab Happier 😁😁😁
"Semua tokoh,lokasi,Organisasi,insiden dan kelompok dalam ff ini hanyalah fiksi belaka"
Hp itu masih berdering dengan Id Disa terpampang di layar dengan panggilan VC,
Sejenak Jian tertegun
Sampai panggilan itu mati karna gak kunjung di angkat sama Jian
Jian lalu duduk nyandar di headboard sambil satu tangannya megang selimut didadanya supaya nutupin dada telanjangnya, dia liat riwayat percakapan mereka, ternyata cukup sering juga mereka komunikasi dan Jian gak tau itu, karna Ruby gak pernah cerita sama sekali
Walau di dominasi dengan obrolan tentang Denna, Denna yang nanyain kabar Ruby lah, Disa yang ngasih tau Denna sakit lah, Disa yang bilang Denna pengen VC lah, dan masih banyak lagi, bahkan komunikasi mereka tak sesering ini.
Jian lirik Ruby yang masih terlelap dengan nafas teratur, lalu beranjak mungut baju sama celana piyamanya, karna dia cuma pake celana dalam, mereka cuma foreplay gak sampai make love, karna mereka udah janji bakal lakuin itu kalo udah sah nanti
Setelah dia pake lagi piyamanya, Jian ambil bathrobe yang menggantung buat ngehalau rasa dingin cuaca London, lanjut nyeduh kopi, setelah dia tuang dicangkir Jian mutusin buat bawa keluar balkon liat pemandangan sambil sesekali nyeruput kopi itu
pandangannya menatap luas bangunan- bangunan besar di sekitar hotel tempat dia nginap. Helaan nafas yang dibarengin asap yang keluar dari mulut Jian menandakan hawa dingin London, tapi Jian sama sekali gak beranjak, lagi helaan nafas panjang Jian keluarkan entah mengapa tapi itu bantu dia meredakan rasa sesak dihatinya
Lagi lagi nama itu berada ditengah hubungan dia sama Ruby, tapi percaya Ruby udah jadi pilihan dia, tapi kenapa Ruby sembunyiin ini ? kenapa Ruby gak cerita ?
Jian pikir dia cuma punya dua pilihan sekarang nunggu Ruby cerita atau langsung tanya ke dia
Ditengah lamunan akan pertanyaan-pertanyaan itu ada seseorang yang angkat satu tangan dia yang bebas lalu dirangkulin di bahu orang itu bikin Jian tersentak kaget, gak lama sepasang tangan melingkar di pinggangnya masuk kedalam bathrobenya "Kok gak bangunin aku" ucap Ruby dengan suara serak khas orang bangun tidur dengan kepala di dada Jian, seringai kecil muncul saat Ruby sadar Jian gak pake bra, Ruby udah pake hoddie dan celana piyama motif kotak kotak hijau hitam,
Hmm acuh Jian, jawaban Jian yang aneh bikin kepala Ruby mendongkak natap Jian
Jian masih natap pemandangan kota London di atas balkon itu, karna merasa lagi ditatap Ruby, Jian alihin pemandangannya ke wajah orang yang lagi natap dia itu, Jian kasih kecupan di bibir Ruby, gak mau Ruby curiga karna jawaban dia, lalu dia senyum lebar
"Aku gak mau ganggu kamu, kamu nyenyak banget soalnya" jawaban standar Jian kasih, padahal nyatanya dia pengen menyediri sebentar
"Soooo sweeeettt" gemas Ruby, dia bahagia karna perhatian Jian, Jian cuma bales senyum tipis "itu kopi yah" tunjuk Ruby dengan dagu kearah cangkir yang lagi Jian pegang "wangi banget"
"Iya, mau ?" tawar Jian
Ruby ngangguk cepet lalu lepasin pelukannya buat ambil cangkir Jian
Jian taro tangannya dengan posisi mengepal bertumpuk di atas pagar balkon, dagunya dia letakin di atasnya melihat kearah Ruby yang lagi minum kopi
"Tadi Disa VC kamu" ujar Jian dengan nada tenang akhirnya di milih buat nanya langsung, gak mau kepikiran terus
Ruby terdiam sejenak, jantungnya berdetak cepat dengan cepat dia noleh kearah Jian, basahin bibirnya sebelum menjawab
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampul Peran
Fanfictionmenceritakan tentang peran kehidupan yang terkadang hanya sebuah sampul dengan isi yang berbeda