(21+)
Varadey Zahra, gadis berusia 20 tahun yang kini menjadi mahasiswi disalah satu kuliah terkenal dikotanya. Vana merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Sejak lahir adik nya, ayah vana pergi meninggalkan keluarganya karena kecelakaan
Sejak saa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam hari nya. Rhysan tidak langsung pulang kerumah, melainkan dirinya pergi ke bescam bersama dengan Jakson. Dimana semua teman-temannya berkumpul bersama beberapa wanita penghibur mereka.
Rhysan dan Jakson merupaka tipe pria yang tidak begitu merespon siapapun jika tidak penting. Kini mereka berdua menggelengkan kepalanya, melihat tingkah teman-temannya yang bisa dibilang gak waras.
William berjalan menghampiri Rhysan dan Jakson. Dirinya duduk disamping Rhysan yang sedang meminum alkohol.
"Bro, gak mau juga?" tanya William.
"Gak dah," saut Rhysan.
"Lu Jak?" tanya William.
"Gak juga," saut Jakson sambil menuangkan alkoholnya.
Namun saat Jakson ingin meminum alkoholnya, seorang wanita berjalan menghampirinya dan duduk dipaha Jakson. Membuat pria itu menatap nya dingin.
"Turun."
"Sini biar aku puasakan."
"Gak, biar istri gua saja."
"Bukan kah kamu belum menikah?"
"Banyak tanya," saut Jakson dingin.
Wanita itu pun berpindah posisi ke samping Jakson. Dia pun menyenderkan kepalanya di bahu Jakson.
"Akhh pala gua pusing," jerit Rhysan tiba-tiba.
"Balik yok," ajak Jakson.
Rhysan menganggukkan kepalanya. Mereka pun berpamitan ke teman-temannya dan keluar dari bescam. Selama perjalanan, Rhysan terus menyebutkan nama Deby. Wanita yang membuatnya hancur dan trauma untuk mencintai wanita lain.
"Deby brengsekk."
"Bisa-bisa nya kau ninggalin saya saat sedang hancur."
"Wanita tidak tau diri."
"Pergilah jauh-jauh."
Jakson pun memberhentikan mobil nya dan beralih menatap Rhysan.
"San," panggil Jakson.
"Hmm," saut Rhysan.
"Mau ngambil mobil lu atau langsung pulang?" tanya Jakson.
"Anterin gua kerumah ortu," saut Rhysan.
Jakson menaikkan satu alisnya,"Mau ketemu Vana?"
Rhysan menganggukkan kepalanya.
Jakson pun kembali melajukan mobil nya menuju rumah utama keluarga Gumandra. Tak lama kemudian, mereka pun sampai dirumah tersebut. Jakson menyuruh beberapa asisten untuk membopong tubuh Rhysan ke kamar Vana.
Sesampai didepan kamar Vana, salah satu asisten pun mengetuk pintu kamar Vana. Dan tak lama Vana membuka pintunya.
"Iya ada apa?" tanya Vana lalu menoleh ke arah Rhysan.
