(21+)
Varadey Zahra, gadis berusia 20 tahun yang kini menjadi mahasiswi disalah satu kuliah terkenal dikotanya. Vana merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Sejak lahir adik nya, ayah vana pergi meninggalkan keluarganya karena kecelakaan
Sejak saa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•°•° ☜☆☞ °•°•
Pagi harinya. Vara terbangun terlebih dahulu. Dia pun berjalan kekamar mandi dengan sedikit pincang. Sesampai dikamar mandi, dia pun mencuci muka nya. Setelah selesai, dia berjalan keluar kamar mandi.
Vara menoleh ke arah kasur, terdapat Rhysan yang masih tertidur nyenyak. Dia pun berjalan keluar kamar dan menuju dapur. Disana sudah ada asisten pribadi Vara yang ditugaskan oleh Rhysan.
"Pagi nyonya," sapa asisten itu.
"Pagi bi, oh ya tolong siapin bahan-bahan untuk nasi gareng bi. Biar saya yang masak," ucap Vara.
"Baik," saut asisten.
Setelah bahan-bahan disiapkan, Vara pun langsung memulai masak nasi goreng tersebut. Dengan telaten, Vara memotong bawang dan beberapa cabai.
Selesai sudah, nasi goreng pun dia letakkan di atas piring. Dan piring tersebut di taro dimeja makan. Vara mengusap tangannya yang memerah akibat terkena minyak panas.
Vara kembali kekamar untuk membangunkan Rhysan. Terlihat Rhysan yang belum bangun juga, membuat Vara menggelengkan kepalanya.
"Sayang bangun yuk, udah pagi nih." ucap Vara sambil menepuk pelan pipi Rhysan.
Perlahan Rhysan mulai membuka matanya.
"Jam berapa?" tanya Rhysan.
"Jam 7 kurang, ayo bangun. Aku udah siapin nasi goreng buat sarapan," ujar Vara.
Rhysan mengelus kepala Vara, "Iya sebentar aku masih ngantuk."
"Oke deh, aku mandi dulu." ucap Vara.
"Ikutt," saut Rhysan.
"Hmm yaudah ayo," putus Vara.
Mereka pun berjalan kekamar mandi, dan mulai mandi bersama.
Vara menyuruh Rhysan untuk duduk dibangku, sedangkan Vara mengusap-usap rambut Rhysan yang sudah di shampo. Rhysan memeluk pinggang Vara dan membiarkan Vara melakukan apapun itu untuk dirinya. Vara pun mengambil shampo dan mengusap-usap rambutnya.
Vara menyalakan shower, untuk membilas seluruh tubuh mereka berdua. Rhysan semakin mempererat pelukannya. Membuat Vara menoleh kearahnya.
"Kenapa?"
"Dingin."
Vara pun menyidahinya dan mematikan shower. Dia pun mengambil handuk, lalu menyuruh Rhysan untuk memakainya begitu pun dengan Vara.
Mereka berdua keluar kamar dengan handuk yang menutupi badan. Vara berjalan ke arah lemari, mengambil pakaian kerja Rhysan dan menyuruh Rhysan memakainya. Vara pun mengambil kaos serta celana untuk nya.
