(21+)
Varadey Zahra, gadis berusia 20 tahun yang kini menjadi mahasiswi disalah satu kuliah terkenal dikotanya. Vana merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Sejak lahir adik nya, ayah vana pergi meninggalkan keluarganya karena kecelakaan
Sejak saa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini Rhysan dan Vara sudah pulang kerumah nya. Awalnya bunda Rhysan melarangnya karna takut Vara akan terluka disana.
Rhysan memandang Vara yang lagi merapikan rambutnya dimeja rias. Sesekali dia tersenyum melihat wajah Vara dari pantulan cermin.
Vara pun berjalan mendekati Rhysan dan rebahan disampingnya. Rhysan memeluk erat pinggang Vara dan mencium leher Vara berkali-kali.
"Sayang aku pengen," bisik Rhysan.
"Sekarang?" tanya Vara.
Rhysan menganggukkan kepalanya.
"Ayo," ucap Vara.
Rhysan mendekatkan wajah Vara, lalu melumat kasar bibir manis milik Vara. Dan tak lupa, tangannya bergerak ke arah punggung Vara. Dia pun melepas kaitan bra milik Vara.
"Emphh. . ."
"Shh ahh. . ."
Rhysan semakin ganas mendengar desahan yang keluar dari mulut Vara. Dia pun menurunkan tangannya ke celana Vara. Rhysan mengelus-elus mis v Sava dari balik celana.
"L-lepass bbyh. . ."
Rhysan melepas lumatannya, "Kenapa?" tanyanya.
Vara mengatur nafasnya, "Apakau ingin aku mati?" tanya Vara balik.
Rhysan menggelengkan kepalanya. Perlahan Rhysan melepaskan pakaian dan celana milik Vara. Dia pun mencium-cium payudara Vara dan meninggalkan jejak kemerahan disana. Rhysan mengarahkan tangan dan meremas kuat payudara Vara.
"Akhhh. . Ahhh . ."
Rhysan pun membuka baju dan celananya, lalu mengangkat tubuh Vara ke atas badannya.
"Lakukan lah."
"Aku?"
"Iya kamu."
"Baiklah."
Vara mengambil junior milik Rhysan dan dimasukkan ke mis v nya.
"Argghh shh. . ." jerit mereka.
"Ayo goyangkan pinggul mu."
Vara mengarahkan tangannya ke pinggang Rhysan untuk menahan tubuhnya. Dia pun mulai menggoyangkan pinggulnya dengan perlahan.
"Ouhhh. . . lakukan dengan cepat baby."
Rhysan mengangkat kakinya, agar memudahkan Vara. Dia pun kembali meremas kedua payudara Vara dengan kuat dan sesekali mengemutnya.
Vara yang sudah terangsang pun mempercepat goyangannya. Hingga akhirnya dia ingin mengelurkan cairan.
"Ahhh aku ingin keluarr."
"Berbarengan."
Rhysan menarik Vara dan memeluknya. Dia pun mengambil alih goyangan Vara. Dengan hentakan kuat, Rhysan pun merasakan junior nya mengeras.
