Part 34: Who Is He?

1.1K 194 117
                                    

"Kim Yerim"

Yeri beranjak dari duduknya dan menerima kertas hasil UTS matematikanya dari Bu Sara.

"Pertahankan ya nilainya"

Yeri tersenyum lebar dan mengangguk.

"Kim Doyeon"

Cewek jangkung ini tersenyum lebar melihat kertas hasil ujiannya.

"Doyeon bagus nilainya naik"

"Terima kasih, Bu"

"Ju Haknyeon"

"Haknyeon juga dipertahankan nilainya"

"Siap, Bu!" Haknyeon tersenyum cerah lalu kembali ke kursinya.

"Sohyun"

"Izin, Bu" Jawab Hyeongseop.

"Kim Yohan"

Bu Sara tersenyum cerah saat memberikan kertas milik Yohan. "Congrats, Yohan! Nilainya selalu bagus. Kurang satu soal lagi nilai kamu sempurna. Belajar yang giat ya"

"Iya, Bu"

Melihat Yohan terus tersenyum bahkan saat duduk di bangkunya, membuat Alea khawatir. Bagaimana nasibnya.

"Alea Arshavina Farras"

Gadis itu menelan ludahnya tanpa sadar. Dari semua guru, Bu Sara itu paling muda ditebak. Jika tersenyum maka hasilnya bagus. Jika tidak, maka, "Alea, temui saya di Kedisiplinan Akademik setelah ini"

Dalam tunduknya, Alea menjawab pelan. "Iya, Bu"

Yeri dan Doyeon tak bisa tak khawatir saat melihat Alea kembali dengan raut sedihnya. Seluruh siswa IPS 1 tau, Alea sangat bagus di semua mata pelajaran, kecuali matematika. Dan ini bukan hal bagus

Doyeon berbalik saat Alea sudah duduk di kursinya. "Gimana?"

"82" Alea menghela pelan. "Masih di bawah KKM"

"It's okay. Abis ini belajar lagi" Changbin yang sedari memperhatikan dua perempuan itu menimpali.

"Ale" Alea menoleh melihat Yeri yang berbisik memanggilnya. "Nggak apa-apa, udah bagus kok naik dua poin. Tinggal tambah enam lagi"

Diberi semangat seperti itu, bukannya tambah semangat tapi justru membuat Alea ingin menangis sebenarnya. Tapi ia tetap balas tersenyum dan mengangguk-angguk agar Yeri tak lagi khawatir.

Saat akan kembali menatap lurus Bu Sara, matanya bertemu dengan binar khawatir milik Yohan yang tak melepaskan pandangannya sejak tadi pada gadis ini.

"You good?"

Alea tersenyum. Gadis itu menjawab dengan anggukan kepalanya.

Segera setelah bel istirahat berbunyi, Alea melangkahkan kakinya ke Kantor Kedisiplinan Akademik.

Kali ini langkahnya lebih terasa berat. Ini bukan pertama kalinya, Alea pernah mendapat teguran yang sama beberapa minggu lalu di Kedisiplinan Akademik. Jadi ia tahu sekali apa yang akan ia hadapi.

"Alea, ini yang salah saya atau kamu ya?"

Bu Sara menyilangkan tangannya di depan dadanya dan menatap Alea menilai. Sedangkan yang ditatap sedang menunduk memainkan kuku jarinya gugup.

"Kenapa sejak awal saya ambil kelas ini hanya kamu yang nilainya terus-terusan di bawah KKM padahal teman-teman kamu semuanya selau diatas KKM. Hanya kamu saja loh yang di bawah. Kalau saya yang salah pasti semua siswa saya di bawah KKM, bukan cuma kamu"

Geng Ubur-Ubur: Dream, Fear, And LoyaltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang