Prolog

60.4K 3.3K 32
                                    

Hallo guys, yah. disaat aku mengerjakan tiga naskah lainnya, kenapa ide naskah ini memberontak untuk segera di garab juga wkwkwk.

But, I don't have trouble for that. Aku senang menulis, dan yah ini ku tuliskan.

Semoga kalian menyukai cerita ini, Happy Reading guys. Jangan lupa untuk meninggalkan ulasan berupa vote dan komen di setiap chapter-nya. Love you all❤️

.
.
.
.
.

Happy Reading!!!

***

Sina Calista, seorang gadis cantik yang baru saja menyelesaikan studinya di Universitas Internasional England. Ia menaklukkan studi S-1 hanya dalam jangka waktu dua setengah tahun.

Otak yang cerdas, pemikiran yang cerdik, serta ketangkasan yang relatif lebih cepat dari orang-orang normal lainnya, membuat Sina maju dan berkembang lebih cepat.

Hal itu tentu saja memancing rasa kagum dari berbagai pihak. Keluarga Halley---keluarga pihak ayahnya--- meninggikan dan mengagungkan nama Sina. Dimana pun mereka berada, Sina selalu dipuji-puji. Entah itu dari Om-nya, para tantenya, bahkan adik dan ibu tirinya sangat membanggakan dirinya.

Sina mendapatkan hasil terbaik untuk wisuda kelulusan angkatan tahun itu. Dia juga mencetak rekor sebagai mahasiswi tercepat pertama yang menyelesaikan studi S-1 di Universitas internasional England.

Beda halnya dengan sang kembaran---Sania. Sania yang sebelumnya lebih memilih untuk tinggal bersama nenek dari ibunya, malah memilih untuk menikah lebih cepat.

Pernikahan Sania dilaksanakan sebelum studinya selesai. Hal ini membuat neneknya---Oma Cristal--- menjadi sangat marah. Oma Cristal mengusir Sania dan menyuruhnya untuk menyusul ibu mereka kembali ke rumah sang ayah tiri.

Sayangnya, Sania di sana tidak diterima dengan baik. Ayah tirinya yang awalnya sangat menyayanginya malah selalu memarahinya ketika ia tahu bahwa Sania sudah tidak ada lagi kesempatan untuk menjadi penerus kekayaan keluarga besar Lazaro.

Sang ibu? Wanita itu jelas tidak peduli. Sina dan Sania terlahir karena kecelakaan, ayah mereka dahulu sangat mencintai ibu mereka. Hingga berbuat nekat untuk membuat ibu mereka hamil, dan mengandung.

Namun bahkan setelah mereka lahir pun. Ibunya tidak pernah peduli pada mereka. Hanya neneknya yang mengurus mereka di kediaman keluarga besar. Sampai akhirnya, ayah mereka menemukan pasangan hidupnya yang sekarang.

Karena istrinya susah untuk hamil. Jadi ketika usia Sina dan Sania beranjak lima tahun, ayahnya meminta hak asuh mereka pada Oma Cristal. Oma Cristal hanya bersedia memberikan salah satu dari mereka, dan pada akhirnya pilihan jatuh ke pada Sania si bungsu. Namun, Sania tidak ingin berpisah dari Oma Cristal. Hingga Edwardo, selaku ayah mereka membawa Sina ke Inggris.

Sejak saat itu, hubungan Sina dan keluarga ibunya terputus. Jalan kehidupan mereka juga berbeda.

***

Ketika Sania dikabarkan meninggal karena kecelakaan bersama tunangannya. Sina dan keluarga ayahnya datang berkunjung. Namun setelahnya, Oma-nya memintanya untuk tinggal.

Setelah beberapa bulan tinggal, Sina jatuh hati pada mantan tunangan saudarinya---Arkasa Caesar. Sina mengungkapkan perasaannya, dan pada akhirnya mereka menikah.

Keluarga mereka juga merestui, karena Sina memang telah menyelesaikan studinya. Selain itu profesinya yang sebagai desainer muda terkenal di Inggris membuat Oma-nya tidak berpikir dia kali untuk menyetujui permintaan Sina.

Sebenarnya inilah yang dinamakan, kesuksesanmu menunjukkan kemudahan di setiap jalannya.

Namun, ternyata cinta tidak sebahagia kelihatannya. Rumah tangga Sina tidak berjalan mulus. Arka selalu menginap entah kemana, dirinya pun dilarang untuk bekerja, tetapi kebutuhan untuk dirinya malah dibatasi.

Sampai pada puncaknya, setelah Oma-nya meninggal dunia. Seluruh harta  keluarga Lazaro jatuh ke tangan Sina. Tetapi setelah itu, suaminya malah membawa adik tirinya.

Wanita yang selama ini telah ia anggap menjadi adiknya sendiri. Menusuknya dari belakang, mengatakan banyak kata kotor dan menghina keluarganya.

Mereka memaksa Sina untuk menandatangani perpindahan warisan. Setelah itu benar-benar membunuhnya tanpa ampun.

"Aku tidak pernah meminta pada siapapun, termasuk padamu tuhan. Jika kau memang besar, tunjukkan padaku kekuasaan mu. Sampaikan dendam hatiku pada mereka, di depan mataku sendiri.

Aku membenci kalian semua yang bermuka dua. Jika aku mampu mengulang waktu, maka aku tidak akan termakan ucapan manis kalian. Aku bersumpah!"

Setelah mengatakan kata-kata penuh dendam itu. Kegelapan mulai menyita kesadaran Sina. Punggungnya terasa perih, tenggorokannya terasa tercekik karena dipaksa meneguk racun oleh Arka.

Sina menghembuskan napas terakhirnya hari itu. Tepat di jam 00.00 berdenting untuk pertama kalinya serentak di seluruh dunia.

***
Ini prolog awalnya yah guys, untuk next ceritanya. Akan Up secara berkala satu bab/ hari, maybe.

Semoga suka, dan ayo nikmati alurnya.

Ragasina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang