Bab 8

737 114 2
                                    

Ketika kamu mencintaiku, aku akan selalu ada di hatimuPun ketika kamu membenciku,aku akan selalu ada di pikiranmuPada akhirnya,Aku akan selalu ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketika kamu mencintaiku,
aku akan selalu ada di hatimu
Pun ketika kamu membenciku,
aku akan selalu ada di pikiranmu
Pada akhirnya,
Aku akan selalu ada

Jisoo menatap kepergian Seulgi dengan langkah anggun dan dramatis itu, lalu menghela napas panjang. Di sisi lain Taeyong malahan mengamati Jisoo, lalu terkekeh geli, membuat Jisoo melemparkan pandangan membunuh kepada lelaki itu,

"Kenapa kamu tertawa?"

Taeyong bahkan makin tergelak, "Kamu. Kamu membuatku tertawa. Caramu menjawab pertanyaan Seulgi tadi membuatku sedikit bangga. Ternyata isteriku rela mempertahankanku dari rayuan perempuan lain."

"Jangan salah paham. Aku cuma tidak suka sikapnya yang merayumu terang-terangan, padahal ada aku di sebelahmu.", Jisoo melirik ke arah Sejeong dan Doyoung yang juga tersenyum-senyum mendengar percakapan mereka. Sialan Taeyong! pasti sekarang Sejeong dan Doyoung mengira dia cemberut dan marah-marah karena cemburu.

Taeyong mengikuti arah mata Jisoo, menyadari bahwa Sejeong dan Doyoung mendengarkan percakapan mereka. Dia lalu mengedipkan mata ke arah Jisoo, mengirimkan isyarat bahwa percakapan ini belum selesai, kemudian melangkah menuju mobil.

***

Pantai itu indah sekali, terletak di bagian selatan pulau, dengan resort yang dihiasi oleh cottage-cottage yang indah dan artistik dengan hamparan pasir putihnya yang begitu indah.

Langit tampak cerah, biru dihiasi awan putih berbagai bentuk, seakan-akan menyambut mereka dengan keindahan pemandangannya.

Jisoo berdiri tanpa alas kaki, menginjak pasir putih itu dan memejamkan mata, merasakan hembusan angin laut yang hangat yang menerpa pipinya. Rasanya hangat dan mendamaikan, apalagi dengan alunan deburan ombak yang begitu menenangkan.

"Senang?" suara Taeyong yang dekat di sampingnya membuat Jisoo hampir terlonjak kaget. dia menoleh dan melihat Taeyong berdiri di sampingnya. Lelaki itu berpenampilan santai, dengan t-shirt putih dan celana pendek warna khaki dan kaki telanjang, sangat berbeda dari penampilan sehari-harinya yang resmi.

Jisoo berpikir untuk membantah perkataan Taeyong, tetapi dia akan tampak tidak tahu terimakasih kalau melakukannya, setidaknya biarpun menjengkelkan, Taeyong sudah mengajaknya bersama Doyoung dan Sejeong untuk menghabiskan akhir pekan menyenangkan dan merayakan ulang tahunnya.

"Senang." Jisoo mencoba tersenyum, mengajak berdamai, "Terimakasih sudah mengajak kemari."

Taeyong membalas senyuman Jisoo dengan senyuman tipis, lalu menatap ke arah laut, hembusan angin laut membuat rambutnya berantakan tertiup angin dan menerpa dahinya, mengubah penampilan kerasnya menjadi lebih santai.

"Dulu kami sering berlibur kesini, sekeluarga, Aku, mama, papa dan Sejeong, waktu umur kami masih kecil." Pandangan Taeyong menerawang, mengenang, "Kemudian tahun berganti dan papa menjadi semakin sibuk, mama semakin lemah.... kadangkala disaat aku lelah, aku melarikan diri kesini."

Perjanjian Hati [Taeyong x Jisoo] REMAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang