Bab 6

672 112 8
                                    


Aku pernah mencintaimu sampai terasa sakit luar biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku pernah mencintaimu sampai terasa sakit luar biasa.
Sampai di titik sakitnya sudah tidak terasa lagi
Yang Tersisa cuma cinta, yang terasa cuma cinta....
Meski akhirnya yang aku dapat hanyalah pengkhianatan...




Taeyong mengemudikan kendaraannya dengan kencang, mengumpat-umpat jika terkena kemacetan dan lampu merah, tetapi selain itu perjalanan lancar. Sambil mengemudi Taeyong melirik ke arah Jisoo, yang meremas-remas tangannya dengan cemas sambil memandang ke depan.

"Apakah Taehyung serius dengan kata-katanya?"

Jisoo menoleh menatap Taeyong yang sudah mengalihkan pandangannya lagi ke jalan,

"Dia... dia terdengar gila dan putus asa."

Taeyong menghela napas pendek, "Pasti gara-gara pernikahan kita ya?", lelaki itu mendengus kesal, "Dasar laki-laki tidak punya otak."

"Jangan mengata-ngatai orang."

Taeyong menatap Jisoo marah,

"Aku tidak salah bukan? dia memang tidak punya otak, tidak punya hati dan pengecut luar biasa. Dulu ketika ada kesempatan dia tidak memperjuangkanmu, sekarang ketika jelas-jelas dia kalah yang dilakukannya hanya merajuk dan mengancam bunuh diri, benar-benar lelaki tak punya otak!", Taeyong mengencangkan laju mobilnya,

Jisoo terdiam, tidak bisa membantah kata-kata Taeyong karena semuanya mengandung kebenaran. Taehyung dulu tidak berbuat apa-apa untuk memperjuangkannya. Lelaki itu hanya diam dan mencampakkannya dalam kehancuran. Sekarang, ketika baginya Jisoo sudah termiliki oleh lelaki lain, Taehyung menggila. Kenapa Taehyung melakukan ini semua? benarkah ini didasari cinta Taehyung yang masih tersimpan untuknya? atau ini hanyalah estimasi cemburu buta yang merenggut kewarasan lelaki itu?

***

Taman kota tampak lengang, begitu Taeyong memarkir mobilnya di sana, Jisoo langsung keluar diikuti oleh Taeyong.

"Ke arah mana?" Tanya Taeyong sambil mensejajari langkah Jisoo.

Jisoo memandang ragu, sudah dua tahun berlalu sejak dia terakhir kali kemari. Terakhir kali dia kesini adalah di tengah hujan, saat Taehyung mencampakkannya dua tahun lalu. Setelah itu jangankan kemari, memikirkannya pun Jisoo tidak berani.

Saat ini taman kota sudah berubah hingga Jisoo hampir tak mengenalinya. Di mana tempat dia dan Taehyung sering menghabiskan waktu dulu...?

"Jisoo?" Taeyong menggeram, tak sabar.

Jisoo menelan ludah dan mengambil keputusan.

"Ke arah sana." gumamnya sambil tergesa ke arah kanan, dengan Taeyong mengikutinya.

***

Taehyung ada di sana, masih berpegang pada pagar kayu di jembatan itu. Jembatan setinggi lima meter di udara, yang menghubungkan jurang dalam dengan aliran sungai berbatu di bawahnya. Salah satu keunggulan taman kota ini adalah pemandangan di atas jembatan ini. Dengan gemericik sungai dan air terjun buatan yang cukup mempesona, bagaikan harta karun alam tersembunyi ditengah hiruk pikuk polusi dan kesibukan kota.

Perjanjian Hati [Taeyong x Jisoo] REMAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang