Kalaupun demi cintamu
Kakakmu ini harus berkorban
Akan kulakukan
Akan kulakukan...Jisoo membelalakkan matanya mendengar kata-kata Taeyong. Sejenak dia mencoba mencerna apa yang barusan di dengarnya lagi, berharap ada kemungkinan dia salah dengar. Tetapi kemudian ketika dia menyadari bahwa apa yang dikatakan Taeyong itu benar-benar seperti yang dimaksudkannya, wajahnya merah padam oleh kemarahan bercampur rasa terhina.
"Saya tidak tahu kenapa anda melakukan penghinaan yang begitu besar kepada kami. Tapi yang perlu anda tahu, kami tidak butuh uang atau pemberian apapun dari anda, coba anda tanyakan ini ke Doyoung dan mungkin dia akan menghajar anda."
Taeyong hanya diam di sana dan mengamati Jisoo tajam, seolah-olah ingin menelanjangi seluruh isi hatinya. Lama kemudian lelaki itu tampaknya telah mengambil kesimpulan dan tersenyum,
"Oke, jangan marah. Kata-kataku tadi hanyalah ujian, aku memang mengatakannya kepada siapapun, yang dekat dengan Sejeong."
Jisoo mengernyit,
"Apa?"
"Kamu tahu, kata-kata itu tadi, bahwa aku akan membayar mereka dengan timbal balik mereka harus meninggalkan Sejeong." Wajah Taeyong mengeras, "Kamu akan terkejut mengetahui berapa banyak yang setuju untuk menyambar umpanku mentah-mentah."
"Tidak semua orang miskin tidak punya harga diri." sela Jisoo sinis.
Taeyong menatap Jisoo lagi,
"Benarkah?" pertanyaan itu sepertinya tidak perlu jawaban, hanya sebuah retorika yang menyindir. Jisoo menyadari bahwa berdasarkan pengalamannya, lelaki itu punya pandangan negatif kepada orang-orang tidak mampu. Dia tadi bilang banyak orang lain yang mau menerima penawarannya mentah-mentah.
"Apakah urusan kita sudah selesai?" Jisoo melirik gelisah ke lorong TK yang sepi. Lelaki ini membuatnya tidak nyaman, entah kenapa.
Taeyong menegakkan tubuhnya yang sedari tadi bersandar santai di pilar,
"Belum." gumamnya tenang, "Dan aku bersikeras untuk mengajakmu ke suatu tempat, dengarkan dulu." serunya ketika melihat Jisoo akan membantah keras kata-katanya, "Kamu adalah kakak Doyoung, kekasih adikku. aku berjanji tidak akan melakukan sesuatu yang buruk kepadamu, demi adikku. Dan memang aku tidak punya niat buruk sama sekali, aku hanya ingin bicara."
"Bukankah saya bilang anda bisa membicarakan semua yang perlu anda bicarakan di sini?"
"Tolong jangan pakai istilah anda dan saya." Taeyong mengerutkan alisnya, "Itu terlalu formal dan mengganggu. Aku ingin berbicara tentang Sejeong, penting."
Jisoo menatap wajah Taeyong. Lelaki itu tampak serius. Benar-benar serius. Sejenak dia ragu. Beranikah dia mempercayakan dirinya untuk pergi bersama lelaki ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Hati [Taeyong x Jisoo] REMAKE
RomanceSinopsis Jisoo: Bagi Jisoo, cinta adalah pengkhianatan. Dia ditinggalkan kekasihnya karena dianggap tidak sederajat. Sejak saat itu Jisoo tidak percaya lagi cinta, terutama cinta dari lelaki kaya. Taeyong: Bagi Taeyong cinta adalah kebohongan, dia m...