Matsuno Chifuyu duduk di sebelah ranjang Hanagaki Takemichi, dia tersenyum sendu sembari mengatakan "Kalau lu udah bangun gw janji bakal lindungin lu dari segala mara bahaya"
Terjebak dalam Partnerzone memang menyakitkan bagi seorang Matsuno Chifuyu, dia mencintai Takemichi sedari 10 tahun yang lalu, namun sialnya Takemichi sudah mencintai orang lain dan orang itu adalah Sano Manjirou.
"Takemichi bodoh" umpat Chifuyu
"Bagaimana bisa dia mencintai orang yang menyebabkan dirinya selalu diikuti mara bahaya?!"
Chifuyu kini tergeletak lemas di lantai netranya tertuju pada Takemichi, ingin rasanya melihat partner nya ini bahagia.
Meski perasaan nya tak terbalaskan pun tidak masalah baginya, karena yang terpenting adalah kebahagiaan seorang Hanagaki Takemichi.
"Chifu-"
"Kenapa kau kemari mikey-kun?"
"Tidak puaskah engkau membuat Takemichi menderita? Tidak puaskah engkau melihat kepergian semua orang? Sekarang ..apa kau ingin merenggut nyawa Takemichi?" Kata demi kata terlontar dari mulut Chifuyu dia kini tak peduli siapa lawan bicaranya, karena yang terpenting untuk saat ini adalah Takemichi hanya "Takemichi"
"Kenapa kau tidak tersenyum..ini kemenangan mu loh mikey-kun, ini yang kau inginkan bukan?
Kau sudah menjadi penguasa Tokyo , kini juga kau tak dihalangi siapapun, kau bebas mikey-kun kau bebas...""Chifuyu..aku hanya ingin melihat kondisi Takemichi"
Mikey memohon pada Chifuyu bahkan dia rela bersujud hanya demi melihat keadaan sang pujaan hati.
"Baiklah..tapi ingat satu hal, jika terjadi sesuatu padanya maka jangan berharap untuk menemuinya lagi"
Manjirou mengangguk, tangannya bergerak maju mendorong pintu kamar Takemichi dirawat, langkah demi langkah membuat jarak mereka semakin dekat
"apa kabar micchi ?"
"Kamu masih bisa denger aku kan?"
Manjirou membungkukkan badannya sembari mengambil salah satu tangan takemichi kemudian mencium tangan tersebut
"Kapan kita bisa gandengan lagi?"Tanya manjirou pada Hangaki Takemichi
Tiba tiba tangan takemichi menggenggam salah satu jemari Manjirou, "sekarang?" Ucap Manjirou dengan tersenyum manis pada Takemichi, Namun senyuman tersebut sirna begitu saja ketika mengingat bahwa Takemichi bukanlah miliknya lagi.
Sesak sekali rasanya ketika orang yang di cintai telah menjadi milik orang lain .
"Hei Micchi, jika kau sudah pulih..apa kau akan memaafkan diriku?" Sepatah kata keluar dari mulut Manjirou,tanpa tersadar air mata mengalir begitu saja dari netra milik manjirou, hati Manjirou saat ini bagai bumi tanpa mentari, gelap gulita.
Manjirou pun menutup mata berusaha untuk merendam tangis dan tetap terlihat tegar.
Sunyi...
dalam kegelapan tersebut ada sesosok pemuda bersurai kuning, tersenyum padanya sembari berkata"Mikey-kun...jangan menangis nanti micchi sedih.."
"Takemichi? Kau.."
Pemuda didepannya hanya tersenyum sembari melambaikan tangan kemudian menghilang dibalik asap hitam.
Netra Manjirou pun terbuka, keringat dingin bercucuran dari tubuhnya, dia melihat ke sekeliling ruangan, pandangannya teralihkan ketika melihat sebuah benda menunjukkan detak jantung Takemichi mulai melemah..
--------Bersambung
Hai hai
Maaf nih ya sedikit mengganggu
Menurut kalian bagaimana book ini setelah 3 chapter di publish?
Meski satunya prolog sii wkwkJangan lupa vote ya!~
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐸𝓃𝒹 - Maitake
Romans"Harapanmu telah terwujud Takemichi, maka dari itu bangkitlah! Saksikan hasil dari perjuangan mu selama ini, aku berharap kau kembali seperti dulu lagi pahlawan cengeng.." ---- Warning!! ----- [ BxB Ooc alur cerita tidak sesuai kar...