-Gila Karenamu-

468 38 0
                                    

Dia tersenyum
Bukan tersenyum bahagia
Bukan pula senyuman haru
Melainkan bentuk akhir dari perjuangan
Penanda keputusasaan
Juga, kehilangan

Suasana rumah sakit yang begitu kacau, orang berlari mencoba selamat dari genggaman maut ...tapi apalah daya jika takdir sudah menentu
Manusia takkan bisa berbuat

"Takemichi..!!"

"Ayo pergi!"

"Kita akan menjalani hidup baru!"

"Percayalah!!hidup penuh kebahagiaan menunggumu!"

Pemuda itu lantas menarik tangan lawan bicaranya secara paksa sembari berlari sekencang mungkin

"Dikit lagi..kita pasti bisa selamat chi!"
Si lawan bicara hanya tersenyum, tak memberi perlawanan sedikitpun seolah anjing yang patuh pada tuannya.

"Huh?"

"Darah?"

Sontak pemuda ini terkaget ketika melihat orang yang dia gandeng mengeluarkan darah dari tangan mungilnya

"Chi..apa ini??"

"Permainan tangan..lu tau?hal itu sangat spektakuler"
Gemetar hebat telah dia rasakan, menjalar dari satu bagian tubuh ke bagian lainnya.

"Michi.." lirihnya
Untuk yang terakhir kali...

"Matsuno Chifuyu....lebih baik lu bahagia di atas sana dari pada masuk ke dalam derita tanpa ujung"

"Selamat berbahagia...teman"

"Dor!" Dentuman tembak menghujam tubuh Chifuyu
Tubuh yang awalnya bergetar menjadi sangat tenang, tenang sekali bahkan membuat orang tak sadar
Bahwa nyawanya telah direnggut, oleh tuhan

"Sudah kubilang yang tersisa hanyalah nafas, bukan lagi kebahagiaan duniawi ataupun gemerlap kehidupan yang penuh dengan sisipan memori gelap"

Perlahan hilang...
_Matsuno Chifuyu...
Kau adalah kesekian kalinya kebahagiaan yang sirna bersamaan
dengan memori indah yang perlahan memudar...

Tak jauh dari sana..

"Pak kita salah sasaran!" Teriak polisi yang tengah mengejar takemichi
"Si pelaku masih tetap hidup!" Serunya panik

"Tch...brengsek!"

"Jangan biarkan dia lolos, semakin dia berlari semakin banyak korban tak bersalah yang kehilangan nyawa"
Ujar polisi tersebut yang tak lain adalah

"Mitsuya Takashi"

_____Hanagaki Takemichi
Kau tidak akan lolos lagi kali ini

_______

"hah..aku sudah lelah belari" lirih Takemichi dengan senyuman pasrah
Gerakan kaki nya kian lama melambat, mempermudah para pengejar tuk menggapainya

"Untuk apa aku berjuang?"

"Bodoh sekali...padahal aku tak punya siapa siapa sekarang" Ujarnya sembari berbalik arah, tersenyum dan mengangkat tangan tanda menyerahkan diri kepada sang polisi...

"Akhir yang sudah kudambakan"

"Cepat tarik pelatuknya sebelum dia kabur" teriak mitsuya kepada anggotanya.

"Akhir.."

"Dor" dentuman pistol kembali terdengar, hal yang sama kembali terjadi, Chifuyu melindungi Takemichi, Untuk yang kesekian kalinya..

"Chifuyu?"

"Kau gila?"

"Benar Hanagaki...aku gila karenamu"

"Jika memang yang tersisa dihidupmu hanyalah nafas, maka kenanglah aku sebagai salah satu bagian itu"

"Aku berharap kau bahagia"

"Untuk saat ini dan selamanya"

"Aku mencintaimu, Hanagaki"

Bruakk
Tubuh Chifuyu sudah kehilangan keseimbangan.

Bagaimanapun Chifuyu matsuno juga manusia, dia juga memiliki batas.
Dengan sigap takemichi menangkap tubuh Chifuyu, mendekap nya dalam pelukan, kemudian mengeluarkan segala sesak di dada yang hadir sedari dulu
Takemichi tak ingin dilindungi
Takemichi tak ingin dicintai
Takemichi hanya ingin berlarut sendiri
Dalam penderitaan yang hadir akibat takdir alam.

Namun mengapa...kini seseorang dengan mudahnya menembus pertahanan semesta
Mengorbankan nyawa demi hidup tak berharga, demi cinta yang buta.

Apa penyesalan tak tumbuh dalam benaknya?

Mulut Chifuyu kembali terbuka
"Masih ada harapan, Hanagaki"

"Temuilah sano Manjirou"

"Temukan kebahagiaanmu"

"Ini permintaan terakhirku...sebelum-"

"Semesta berkehendak, bukan begitu matsuno?"

____bersambung

  𝐸𝓃𝒹 - MaitakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang