🩸🦊🦊🩸 Chapter 7

314 135 198
                                    

Jangan lupa vote & komen(:






Keesokan harinya.

Setelah mendapat email dari Bloody fox, lantas membuat Jongwoon sangat khawatir pada keselamatan Taehyun dan Soobin.

Ia terus bertanya-tanya, mengapa Bloody fox bisa tau alamat emailnya? Apa mungkin karena ia mencoba mengakses web Bloody fox?

Tapi seingat Jongwoon, dirinya tidak mengakses Bloody fox menggunakan alamat emailnya, melainkan menggunakan alamat email kantor polisi.

Jongwoon sangat ingin menjaga kedua pelajar itu sepanjang hari, tapi dirinya harus bertugas di kantor polisi yang mungkin jauh lebih penting.

"Saya harus ke kantor polisi, kalau ada apa-apa hubungin saya lewat HT ini, ya?" Ucap Jongwoon seraya memberi Taehyun dan Soobin sebuah HT untuk mereka berkomunikasi.

"Buat apa, Kak? Mereka gak akan tau kita disini, kan?" Tanya Taehyun.

"Buat berjaga-jaga aja. Pokonya kalian harus tetap di rumah, jangan kemana-mana! Detektif Donghae sama detektif Namjoon lagi berusaha buat cari tau tentang mereka. Kalian jangan khawatir, polisi bakal pastiin gak akan ada lagi korban di antara kalian." Jelas Jongwoon.

Saat Jongwoon hendak berjalan menuju pintu, Soobin lalu meraih tangan Jongwoon dan menghentikannya. "Kak, mama-papa saya pasti ke kantor polisi buat tanya kabar saya. Tolong bilang 'ya ke mereka kalau saya baik-baik aja." Pinta Soobin kemudian.

Jongwoon mengangguk, merespon ucapan Soobin. Setelah itu ia kembali berjalan dan meninggalkan kedua pelajar itu dirumahnya.

"Gue bosen deh," ucap Soobin sambil berjalan menuju sofa dan duduk disana, diikuti Taehyun.

"Kenapa gak mainin aja ponsel lo?" Tanya Taehyun sekaligus memberi saran.

Soobin lalu menjawab jika ponselnya tertinggal di rumah Taehyun saat mereka hendak melarikan diri dari kejaran Bloody fox. Setelah itu Soobin mengeluhkan hal itu, "Ah sialan, kenapa gue harus lupa bawa pon-"

Pyarr!

Belum genap Soobin menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba mereka di kejutkan oleh kaca jendela rumah Jongwoon yang pecah akibat lemparan sebuah batu.

"Kamchagiya!" Latah Soobin yang terkejut karena mendengar suara yang begitu nyaring.

Batu yang mengakibatkan kaca itu pecah menggelinding ke arah kaki Taehyun.

Taehyun kemudian melihat ke bawah, dan di lihatnya sebuah batu yang terbungkus oleh selembar kertas.

"Apa itu?" Tanya Soobin.

Taehyun hanya menggelengkan kepalanya, menjawab pertanyaan Soobin, selanjutnya Taehyun mengambil batu itu dan membuka kertas yang membungkusnya.

Ingin melakukan penawaran?

Buat teman kalian percaya jika kalian di teror oleh kami, maka kami tak akan menjadikan Soobin sebagai target.

Bawa semua teman kalian dan temui kami di rooftop sekolah kalian pada pukul 22:00. Jika kalian membawa polisi, maka Soobin siap untuk kami tembak!

Taehyun dan Soobin, bagaimana jika kita bermain? Kami akan datang ke tempat kalian dalam hitungan 1...2...3...

Isi kalimat di kertas itu.

BLOODY FOX || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang