"To...long"
"......"
Chanyeol terdiam menunduk. Tak mampu menatap Rose yang kini terlihat lemah di atas ranjang.
Gigi nya ia gertakan menahan rasa sakit yang muncul menggetarkan hatinya.
Chanyeol yakin jika Tuhan memang membuat dirinya mencintai Rose, benar-benar mencintai wanita itu. Mungkin ini termasuk hukuman untuk nya karena telah membuat Rose seperti sekarang.
Chanyeol benar-benar tertekan. Tertekan dengan semua yang menjadi ulahnya sendiri.
"Chan? Wae-waeyo? Uljima..."
Suara lirih itu membuat Chanyeol semakin merasakan sakit yang amat mendalam.
Namun Namja itu tidak ingin semakin menampakkan nya. Bukan saatnya untuk dirinya menangis apalagi di depan Rose.
"A-aku akan berusaha. Aku akan berusaha membuat kalian tetap bertahan, a-aku..."
Chanyeol tidak bisa. Bibirnya bahkan tak mampu untuk mengatakan itu. Bagaimana bisa Rose yang lemah bisa tetap bertahan dengan janinnya? Dokter bahkan sudah mengatakan bahwa harus ada yang di korbankan antara kedua nya.
Dan Chanyeol tidak ingin kehilangan Rose nya. Ia tidak akan bisa.
"Chan, jangan...menangis. Apa kau tahu? Aku tadi bermimpi" Kata Rose sambil tersenyum tipis berusaha menghibur Chanyeol.
Chanyeol tampak menyeka air matanya.
"Mim-mimpi? Mimpi apa itu?"
Rose kembali tersenyum meski bibirnya benar-benar pucat.
"Anak kita lahir. Lahir dan tumbuh dengan orang tua yang selalu di sampingnya. Namanya...."
"...Haruto"
Ujar Rose sambil menatap Chanyeol dengan air mata yang berlinang. Bibirnya terukir sebuah senyuman yang begitu tulus. Membuat Chanyeol ingin menintikkan air matanya jika melihat senyuman itu.
Tapi Chanyeol menahannya.
"Dia memiliki mata yang tajam. Di umur yang ketiga tahun, anak itu sudah tumbuh memiliki badan yang cukup tinggi. Sifat nya benar-benar mirip seperti mu. Keras kepala- namun begitu penyayang. Dan dia memanggilku Mommy" Lanjut Rose yang begitu bahagia saat menceritakannya.
"Jinjja? Namanya Haruto? Rose, apa kau tau kenapa kau bermimpi seperti itu?"
"?"
"Itu karena kau dan Haruto harus tetap bertahan. Haruto harus bisa melihat Mommy nya yang begitu kuat ini. Haruto harus tau bagaimana perjuangan Mommy nya untuk bertahan mempertahankan Haruto dan dirinya lewat cerita yang kau ceritakan sendiri"
Rose diam. Namun matanya tidak bisa untuk tidak menintikkan air matanya.
Chanyeol megecup kembali tangan istrinya itu cukup lama.
"Maka dari itu, aku mohon bertahanlah untuk kami" Ucap Chanyeol setelahnya.
Dan detik itu juga, air mata Namja itu terjatuh dari kelopak matanya.
Keesokan harinya Rose sudah di izinkan untuk pulang. Dokter mengatakan bahwa Rose harus selalu dalam penjagaan.
Entah itu dalam melakukan apapun, Chanyeol harus tetap berada di sampingnya. Tapi Chanyeol tidak mempermasalahkan itu sama sekali.
Dirinya harus menjaga Rose dengan sangat baik. Ia tidak ingin kehilangan wanita kuat itu.
"Kau ingin sesuatu sebelum sampai rumah?" Tanya Chanyeol di tengah perjalanan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Day After Day
FanfictionSebuah kejadian yang tidak pernah Rose inginkan terjadi. Ia bahkan tidak pernah memimpikan hal ini di tidur pulasnya. Tapi, kenapa justru ini malah terjadi di dunia nyata? Rose tak pernah membayangkan jika ia akan hamil diluar nikah. Tapi karena kec...