Chap 12

863 68 19
                                    

Suasana hening seketika. Di ruang tamu sudah ada Chanyeol, Rose, Wendy, dan Suga.

Jika saja Suga tadi tidak berusaha keras untuk membujuk Chanyeol supaya lelaki jangkung itu mengizinkan Wendy menjelaskan semuanya- mungkin saat ini namja sipit dan wanita bermarga Son itu sudah pulang.

Tadinya Rose hanya berani mengintip mereka dari pintu kamar yang sedikit tertutup, tapi Wendy yang melihat itu segera mengisyaratkan Suga untuk meminta tolong kepada Chanyeol supaya mengajak Rose untuk ikut mendengar penjelasan dari Wendy.

Jujur, Wendy sangat merindukan sahabatnya itu. Seburuk apapun sikap atau sifat aslinya, Wendy tetap tidak bisa membenci Rose. Melihat wajah wanita yang kini tengah mengandung itu saja membuat rasa lelah nya menghilang. Pantas saja Chanyeol sangat bersyukur karena di pertemukan dengan sahabat Wendy itu.

"Jadi, apa yang ingin kau jelaskan nona Son?" Tanya Chanyeol berbicara seformal mungkin.

Rose hanya menunduk dengan jemari nya yang bertaut dengan jemari Chanyeol.

Wendy menghelas nafas. Bersiap untuk berbicara.

"Sebelumnya, aku benar-benar mau minta maaf kepada kalian berdua"

Yang mendengar hanya diam. Menunggu apa yang akan gadis itu katakan.

"Akulah penyebab Rose mengandung"

Terkejut. Tentu saja keduanya terkejut. Terlebih Rose yang kini mendongak menatap mantan sahabatnya tak percaya.

Berbeda dengan Chanyeol yang hanya diam meskipun terkejut sama. Lelaki itu hanya ingin mendengar semuanya.

"A-aku yang mencampurkan obat perangsang di minuman kalian tapi sungguh- sungguh tujuanku bukan untuk Rose dan dirimu Chan. Tapi untuk diriku dan- dan dirimu" Wendy berbicara dengan menunduk di akhir kalimatnya.

Chanyeol menahan emosinya. Ternyata Wendy benar-benar berbeda dengan apa yang ia nilai selama ini.

"Kau benar-benar tidak jauh berbeda dengan jalang"

"Chan-"

"Rose, biarkan aku mengumpati wanita itu"

"Tidak. Aku mohon, jangan pernah berkata kasar, aku tidak ingin mendengarnya" Sahut Rose.

Chanyeol sadar. Rose tengah mengandung. Ia tidak akan mungkin mengatakan kata-kata kasar itu terlebih di depan Rose. Itu bisa berakibat di masa depan anak mereka nanti.

"Aku mohon tenanglah" Lirih Rose yang menatap manik Chanyeol sambil menggenggam erat jemari itu.

Chanyeol menunduk. Menghela nafas kemudian mendongak menatap Wendy dan Suga.

"Lalu, siapa namja ini? Kekasih barumu? Kau ini memiliki berapa kekasih-"

"Maaf, tapi aku hanya mengenal namanya saja" Sahut Suga.

"Nama? Bagaimana mungkin? Kau bahkan mau menemaninya datang kemari"

"Karena aku ingin Wendy menjelaskan semuanya dan meminta maaf padamu. Ia keras kepala untuk mengungkapkannya, maafkan aku"

Chanyeol menghela nafas lagi.

"Aku tidak bisa membayangkan jika yang menjadi Rose sekarang adalah dirimu" Ketus Chanyeol.

Itu hanya sebuah kalimat. Namun cukup pedas untuk di dengar.

"Chan, hentikan" Bisik Rose.

Chanyeol mendengarnya. Lalu menghela nafas. Kemudian kembali berbicara.

"Lalu, ada lagi?" Tanya Chanyeol.

"Seperti yang ku katakan tadi, aku ingin meminta maaf kepada kalian. Bisakah kalian menerima maafku?" Tanya Wendy.

Day After DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang