Chap 2

1.6K 142 14
                                    

Rose kini sudah 'agak' mendingan. Ya walaupun terkadang ia ingin muntah atau perut nya yang terasa sakit. Namun ia berusaha menahannya.

Rose berjalan menyusuri koridor sekolahnya. Tiba-tiba ia ingin muntah kembali. Ia pun segera berlari menuju kamar mandi. Banyak siswa yang menatapnya aneh. Bahkan tak sedikit dari mereka yang berpikiran negatif, padahal memang benar.

"Hey, lihatlah, kenapa ia berlari dengan menutup mulutnya itu?"

"Mungkin ia mual?"

"Mungkin saja"

"Hey, dia memegang perutnya?"

"Sudahlah, tidak usah dipikirkan. Kalian mau memfitnah nya?"

"Tidak. Aku hanya curiga saja"

"Diamkan saja"

"Eh itu Rose kan?"

"Iya itu Rose"

"Ia menangis?"

"Hah? Menangis? Mata mu tajam sekali sampai tahu jika ia sedang menangis"

Rose mendengar semua itu, ia mendengarnya. Sekarang ia sudah berada di toilet. Ia melihat pantulan dirinya di kaca wastafel depannya itu.

"Hiks...aku takut hiks..."

"Apakah aku telah membuat kesalahan besar hingga aku di beri hukuman seperti ini hiks..."

"Aku tidak mungkin bertahan. Aku sakit- argh"

"Sshhh, s-sakit sekali hiks..."

"Eomma tolong hiks...s-sakit sekali akh"

Brukk!!

Rose terjatuh tak sadarkan diri.

-----o0o-----

"CEPAT PANGGIL TAEYEON SEOSAENGNIM!!!"pekik Namjoon, sang ketua kelas.

Orang yang melihat Rose jatuh tak sadarkan diri adalah Eunha, teman satu kelas Rose. Setelah melihat Rose yang terbaring tak sadarkan diri- Eunha langsung memanggil seseorang, dan tepat saat Eunha berteriak- Namjoon berjalan di depan toilet wanita.

Dengan segera Namjoon langsung mengetuk pintu toilet itu dan mendapati Rose juga Eunha yang terlihat khawatir.

Beberapa menit kemudian. Mata itu terbuka perlahan. Rose merasakan kepalanya yang pusing. Dan juga rasa mual yang masih terasa.

Ketika ia sudah benar-benar sadar, matanya membulat saat melihat Taeyeon selaku guru dan dokter kesehatan di sekolah Rose itu tengah duduk di sofa UKS itu.

Taeyeon yang sadar jika Rose sudah bangun pun segera berdiri dari posisi duduknya dan segera menghampiri Rose.

Rose ketakutan. Matanya terpejam. Bibirnya ia gigit pelan. Ia takut jika-

"Rose? Kau sudah lebih baik?"

Aktivitas Rose terhenti. Ia membuka matanya perlahan.

"Errr, Taeyeon Seonsaengnim"

Taeyeon tersenyum seraya menggumam pertanda 'ada apa?'

"Aku-"

"Istirahatlah. Kau harus banyak istirahat"

Seketika jantung Rose berpacu dengan cepat. Apakah Taeyeon sudah tahu jika ia-

"Ada apa Rose?"

"A-ah tidak, tidak ada. Aku hanya-"

"Apa kau mau pulang saja? Aku akan memberitahu kan pada wali kelasmu"

"T-tidak usah Ssaem"

"Lalu? Kau mau seperti ini terus? Lebih baik kau pulang saja Rose. Lihatlah, wajahmu sangat pucat"

Day After DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang