Chap 4

1.4K 137 20
                                    

Sudah seminggu ini Rose tidak masuk sekolah. Ia juga jarang sekali melihat kedatangan Wendy ke Apartement nya.

Sebenarnya perasaan nya tidak enak. Namun ia berusaha untuk menghilangkan rasa tidak enak itu.

"Nona-"

"Oh ayolah. Kita ini sepantaran. Jangan panggil aku Nona, arraseo? Panggil aku Rose saja" protes Rose.

Dahyun tersenyum kikuk. Ia tidak terbiasa. Ia selalu memanggil atasan nya dengan sebutan yang formal seperti itu.

"Dahyun?"

"Ah iya-iya. Baiklah"

Rose hanya dapat menyunggingkan senyumannya. Dahyun tipe gadis yang pemalu memang.

Drttt drttt

Mata Rose terfokuskan pada sebuah benda persegi panjang di sampingnya. Ia tahu itu handphone milik Dahyun.

"Dahyun, sepertinya ada yang menelphone mu" seru Rose.

Dahyun yang tadinya berada di dapur pun segera berjalan menghampiri sumber suara.

"Ah iya itu handphone ku"

"Ini"

"Terimakasih Non- errr Rose"

"Tidak usah canggung"

Dahyun hanya dapat menggaruk tengkuknya. Lalu fokus nya teralih pada ponsel miliknya ia segera mengangkat panggilan itu.

"Yeobse-"

"......."

"O-OH?! Dimana? Cepat kirimkan alamatnya!"

Rose yang mendengar seruan Dahyun pun segera mengernyitkan keningnya. Apa ada pasien darurat? Pikirnya.

"Baiklah! Aku segera kesana!"

Pip

"Apa ada pasien darurat?" tanya Rose ketika Dahyun akan melangkahkan kakinya.

Dahyun lupa. Ia belum meminta izin. Sepertinya ia tidak akan bisa mengurus Rose selama 3 hari kedepan.

"Oh aku lupa, mianhae. Humm...Imo ku akan segera melahirkan. Tempat tinggalnya jauh dari Seoul jadi-"

"Kau meminta izin?"

"T-tentu"

"Umm? Tidak masalah. Kemungkinan berapa hari kau disana?"

"3-5 hari mungkin. Apakah kau keberatan, Rose?"

"Tidak, tentu tidak. Ini sudah menjadi tugas mu untuk melakukan sesuatu untuk mereka bukan? Terlebih itu Imo mu"

Dahyun tak enak hati sebenarnya. Tapi mau bagaimana lagi?

"Kau yakin, Rose?"

"Hmm tentu saja"

"B-baiklah. Jika ada apa-apa kabari aku ya?"

"Haha kau ini. Baiklah iya. Jangan lupa hati-hati"

"Kkk, tentu"

"Baiklah, aku akan menyiapkan pakaian ku. Eh, aku akan menyiapkan makan malam dulu. Sepertinya makanannya sudah matang" tambah Dahyun

Rose hanya tersenyum seraya mengangguk.

-----o0o-----

Hari berganti pagi. Rose terbangun dari tidurnya. Ia melihat jam dinding yang ternyata sudah pukul 10 siang. Kenapa ia bisa kesiangan?

Perlahan ia segera beranjak dari kasur. Rose melangkah menuju ruang TV dan-

'Pria itu....'

Jantung Rose berpacu sangat cepat. Ia tak menyangka akan ada pria yang masuk ke Apartement nya. Bagaimana caranya pria itu masuk? Terlebih yang membuat nya semakin takut adalah, pria itu adalah pria yang pernah hampir akan memperkosa nya.

Day After DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang