2O Februari 2O22

305 58 3
                                    

Ini hongjoong.

Aku kembali menulis, sebenarnya tidak terbiasa tapi akan ku coba.

Pria yang saat itu percakapannya tidak sengaja ku tangkap dengan indera pendengaran ku kembali datang ke cafe.

Kali ini ia membawa temannya, dengan topik yang sama dan menu termurah di cafe mereka kembali membicarakan orang yang ku khawatirkan sosok PSH.

Mereka nampak tertawa seraya menghina fisik sosok yang mereka bicarakan, bahkan mengatainya gila dan seharusnya sosok mereka bicarakan ini ke psikiater.

Entah kenapa, hati ku merasa sakit ketika mendengar hal itu. Sesaat tanpa sadar tadi kaki ku melangkah dengan sendirinya. Menghampiri mereka yang menatap ku dengan penuh kebingungan.

"Ada apa ya?"

Aku menatap mereka dengan tatapan selidik, mereka memang menawan tapi attitude mereka mengurangi rasa menawan itu. Dan aku pun pergi begitu saja tanpa satu patah kata keluar dari bibir ku.

Soal yunho dan mingi, mereka akan segera menggelar acara pernikahan mereka. Kata mereka lebih cepat lebih baik. Dan mereka sepakat mengundang yeosang dan jongho, mengingat wooyoung dan san ada di luar kota.

Soal yeosang dan jongho. Pasutri muda itu memblokir sosial media ku. Aneh, apa aku ketahuan mengstalking mereka?

Tapi aku berdoa semoga mereka datang ke acara pernikahan twins tower agar aku bisa menanyakan secara langsung soal buku ini.


Dan bertemu Park SH.


Salam, Kim hongjoong.






Seonghwa duduk dengan tangan yang merengkuh kedua telinganya, kakinya terlipat hingga dadanya. Matanya memandang segala arah dengan cepat. Bahkan bibirnya bergetar dengan hebat.

Satu isakan lolos dari bibirnya, kemudian ia berteriak dan membanting apa saja yang ada di sekitarnya. Membuat tangannya terluka karena benda yang tajam tak sengaja mengenainya.

"SEONGHWA HYUNG!"

Jongho yang melihat kekacauan itu pun langsung memeluk seonghwa, menenangkan pria lebih tua 2 tahun darinya ini dan mengucap kan kata penenang.

"Hiks... Ho.. mereka- mereka mencari ku... M-mereka mengatai aku gila, mereka mengarai aku bohong hiks hiks ho... Sakit...."

Jongho tanpa sadar meneteskan air matanya ketika melihat seonghwa terus-menerus mengucap kan kata takut.

"Sst tenanglah hyung tidak akan ada orang yang menyakiti mu setelah ini, cukup kiya bertiga saja ya?"

Seonghwa berangsur-angsur tenang bahkan ia terlelap di pelukan jongho karena terlalu lama menangis. Jongho pun menyamankan posisi seonghwa di ranjang seraya menyelimuti pria yang sudah ia anggap saudara kandungnya tersebut.

Ia pun beranjak keluar dari kamar seonghwa dan mendapati suaminya yang kini tengah duduk di sofa ruang tamu.

"Bagaimana?"

"Nihil, masih sama..."

Helaan nafas yeosang menjadi tanda bahwa ia sangat lelah, lelah melihat hyung nya menjadi lebih kacau setelah setahun kejadian itu.

Jongho yang mengerti suaminya sedang pusing segera mendekat dan memeluknya dengan erat, mengusapi kepala yeosang serta mengecup pipinya.

"Dia berharga buat kita, Ho. Aku heran kenapa seonghwa hyung tidak melaporkan saja atas pencemaran nama baik?"

"Kau tau bagaimana seonghwa hyung, mendekam beban sendiri tanpa ingin merepotkan siapapun sayang"

"Tetap saja, menuduh orang melakukan hal yang tidak ia lakukan itu tindakan kriminal. Apalagi menghina fisiknya, ini sudah masuk doxing dan cyberbullying. Identitas seonghwa terancam karena satu orang saja."

Yeosang menggigit bibirnya setelah berbicara panjang lebar. Jongho menatapnya dengan khawatir lalu kembali mengusap kepala sang suami.

"Jangan dipikirkan, lebih baik kita fokus ke kesehatan seonghwa hyung. Untuk urusan mereka, biarkan Tuhan yang balas sayang... Tuhan tidak tidur, mungkin mereka akan di berikan karma yang sama atau berbeda? Entahlah, karma dunia lebih kejam dari karma alam sana"

Setelah berbicara, jongho maupun yeosang tersenyum satu sama lain. Berusaha meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.

"Oh, hoho sayang. Kau tau dimana buku pastel seonghwa hyung?"














To Be Continued.



Note :

Doxing berasal dari kata dox singkatan dari dokumen, adalah sebuah tindakan berbasis internet untuk meneliti dan menyebarluaskan informasi pribadi secara publik termasuk data pribadi terhadap seseorang individu atau organisasi.

Cyberbullying merupakan perilaku berulang yang ditujukan untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran.

Menemukan pemilik mu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang