Lentera Senja [SUDAH TERBIT]

4 - Semuanya Butuh Proses

Yuhuu Alina dan Aksara come back!

Btw usia berapa aja nih yang baca Lentera Senja?

Kasih tahu dong wkwk Author Kepo.

Sudah komen umurnya??

Oke, Markica! Mari kita baca!

Happy Reading😍

------------------------------------------------------------

Segala sesuatu itu harus diniatkan karena Allah. Jangan salah, semua perbuatan baik yang diniatkan untuk mencari keridhaan Allah, akan berbuah pahala.

-Lentera Senja-
@nurhoiriah16_

🕊🕊🕊

"Aksa, semalam Mama telpon kamu, nomornya kok nggak aktif, handphone kamu kemana?" tanya Mama Indah kepada Aksara yang sedang menyantap sarapan pagi dengan sandwich di samping Kinara, adiknya.

Aksara menghentikan aktivitas makannya, kemudian menatap Mama Indah. "Handphone Aksa lagi dibenerin, layarnya retak, nanti pulang sekolah udah bisa diambil, Ma."

"Sa, kenapa nggak bilang sama Papa? Kan Papa bisa ganti yang baru," kata Papa Indra.

Aksa menatap Papa nya dengan sorotan mata tajamnya, kemudian dia berkata,"ganti yang baru, ya, Pa?" Papa Indra mengangguk sembari tersenyum. "Nggak perlu Pa! Kasih saja sama istri muda Papa, dari dulu uang Papa selalu Papa habiskan sama perempuan itu, kan? Apalagi sekarang dia lagi hamil besar, kasih saja buat biaya persalinan dia!"

Papa Indra terdiam sembari menghembuskan napasnya.

"Aksa, nggak boleh gitu, Mama Tiara juga Mama kamu!" ujar Mama Indah.

"Ma, dia udah ngerebut Papa dari Mama! Bahkan dengan teganya Papa nikahin dia tanpa seizin Mama, padahal kenyataanya Papa itu selingkuh, tapi berkedok poligami!" ucap Aksara dengan nada sedikit meninggi.

"Jaga ucapan kamu Aksa!" bentak Papa Indra sembari menggebrak meja makan.

Kinara spontan langsung memeluk Aksara, dia ketakutan ketika melihat Papa Indra marah.

"Kinar, takut, hiks... hiks... Kak Aksa jangan berantem sama Papa, hiks... hiks....," ucap Kinara sembari terisak menangis dipelukan Aksara.

Papa Indra mencoba mengambil Kinara dari Aksara, kemudian gadis kecil itu tidak menolak dan langsung duduk di pangkuan Papanya.

"Kinar, gak boleh nangis, ya," kata Papa Indra sembari mengelus pipi kanannya.

Kinara mengangguk. "Papa juga nggak boleh berantem lagi sama kak Aksa."

"Iya sayang, enggak kok," balas Papa Indra diakhiri senyuman.

Aksara beranjak berdiri. Kemudian dia langsung berpamitan kepada Mama Indah dan mencium tangannya, namun tidak kepada Papa Indra. Dia langsung pergi begitu saja.

Kehadiran Papa nya selalu membuatnya tidak bersemangat ketika di rumah, luka masa lalu masih membekas dihatinya. Dimana ketika dia kelas satu SMA, sewaktu pulang sekolah dia dikejutkan dengan kehadiran Papanya yang datang membawa Mama Tiara. Papanya bilang kalau Mama Tiara istri keduanya. Semenjak saat itu Aksara membenci Papanya sebab dia menikah dengan istri keduanya tanpa seizin dan sepengetahuan Mamanya. Dan Aksara berpikir kalau Papanya berselingkuh. Apalagi saat mengetahui Mama Tiara mantan model majalah dewasa, lalu berhijrah setelah menikah dengan Papanya.