Awalnya aku tidak tahu apa itu cinta, tapi ketika bertemu denganmu. Perasaan itu muncul seketika.
-Lentera Senja-
@nurhoiriah16_🕊🕊🕊
Pagi ini sekitar pukul sembilan, Aksara menemani adiknya Kinara bersama Mama Indah dan Papa Indra menghadiri acara ulang tahun temannya Kinara. Biasanya hari libur sekolah, Aksara selalu main dengan Alden, Vino dan Rifal. Tetapi, karena Kinara merengek meminta dirinya ikut untuk menemaninya ke acara ulang tahun temannya, Aksara pun tidak bisa menolak permintaan adik kesayangannya itu. Mereka pergi menaiki mobil Papa Indra. Aksara dan Kinara duduk dibelakang mobil, sementara Mama Indah duduk di depan bersama Papa Indra.
Perasaan kecewa Aksara kepada Papa Indra masih ada, tetapi melihat Papanya sekarang lebih memperhatikan Mama Indah, dia, dan Kinara, membuat Aksara belajar menerima dan memaafkan Papa Indra. Bagi Aksara yang terpenting Papa Indra adil dan bertanggung jawab, serta tidak lupa untuk keluarganya meskipun mempunyai istri kedua, yang sebentar lagi akan melahirkan.
"Papa, Mama Tiara kapan lahirannya? Kinar nggak sabar punya adek," ucap Kinara tiba-tiba. Mendengar nama Mama keduanya membuat Aksara tidak suka, dia pun hanya diam. Walaupun dia sudah memaafkan dan kembali menerima Papanya, tetapi dia belum bisa menerima Mama keduanya.
"Satu bulan lagi Sayang, nanti kalau adek bayi lahir, kakak Kinar main ya ke rumah Mama Tiara," balas Papa Indra.
"Siap Papa, nanti Kinar sama kak Aksa main ke sana. Iya, kan, kak?" tanya Kinara sembari melirik ke arah Aksara. Karena tidak ingin membuat adiknya menangis, Aksara hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.
Sejurus kemudian mereka tiba di sebuah rumah berlantai dua bercat abu-abu. Setelah Papa Indra memarkirkan mobilnya, Aksara dan keluarganya memasuki rumah tersebut, kemudian mereka diarahkan oleh seorang ART untuk pergi ke taman belakang.
Setibanya di taman belakang, Aksara terbelalak kaget ketika teman Kinara yang berulang tahun adalah seorang gadis kecil yang ia temui di Mall waktu itu bernama Bintang. Ternyat ini acara ulang tahun saudara tirinya Alina, pikir Aksara.
"Sa, ikut Papa yuk, Papa mau kenalin kamu ke Papanya Bintang, teman Papa juga namanya Om Andi. Beliau pengusaha sukses lho," ucap Papa Indra menghampiri Aksara.
Aksara hanya menganggukkan kepalanya, kemudian mengikuti Papa Indra dari belakang. Sementara Kinara dan Mama Indah menghampiri Bintang yang sedang mengobrol dengan teman-temannya didampingi Mamanya bernama Iren.
"Andi," panggil Papa Indra. Kemudian Ayah Andi membalikkan badannya, dia langsung berhambur memeluk Papa Indra sebentar.
"Lho, kamu? Om pernah ketemu kamu waktu di toko aksesoris, iya, kan? Cuma Om nggak tahu nama kamu," ucap Ayah Andi menatap Aksara sembari terkekeh.
Papa Indra langsung merangkul pundak Aksara. "Dia putra pertamaku An, namanya Aksara. Biasa dipanggil Aksa. Ganteng, kan, putraku?"
"Masya Allah iya ganteng ... pewaris perusahaan nih pasti?" tanya Ayah Andi diakhiri tawa.
"Oh tentu, dia pewaris perusahaanku. Lulus kuliah strata dua, dia yang akan melanjutkan perusahaan," balas Papa Indra sembari terkekeh.
Aksara tersenyum. "Salam kenal ya, Om. Aku Aksa."
Tiba-tiba Tante Iren datang bersama Afnan menghampiri Ayah Andi. Aksara pun terkejut ketika bertemu dengan kakaknya Alina itu.
"Mas ini Afnan," kata Tante Ira kepada Ayah Andi. "Nan, Tante temani Bintang dulu, kamu ngobrol aja sama Ayah, ya," lanjut Tante Ira. Kemudian perempuan setengah baya itu berlalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Senja [SUDAH TERBIT]
Ficção Adolescente⚠ Awas Baper! | Remaja - Islami | Bagi Alina Diatmika Pramidita, sosok Ayahnya itu seperti senja. Indah dilihat, dan hanya datang sekejap. Kemudian pergi meninggalkan semua kenangan. Terlahir sebagai anak broken home bukanlah keinginan Alina. Luka...